Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu sering mencari sebuah lagu di YouTube yang tidak kamu ingat liriknya tetap ingat nadanya, fitur yang sedang diuji ini mungkin bakal membantumu suat saat nanti.
YouTube diketahui sedang menguji pencarian sebuah lagu, cukup dengan humming atau bersenandung.
Baca Juga
"Kami bereksperimen dengan kemampuan orang-orang menelusuri lagu di YouTube dengan menyenandungkan atau merekam lagu yang sedang diputar," ungkap platform milik Google itu dalam laman dukungannya.
Advertisement
YouTube mengungkapkan, mereka yang ikut dalam eksperimen tersebut, dapat beralih dari penelusuran suara di platform ke penelusuran lagu, dan menyenandungkan atau merekam lagu yang dicari sekitar 3 detik lebih.
Setelah lagu diidentifikasi, pengguna bakal diarahkan ke konten musik resmi yang cocok, video buatan pengguna, dan/atau video Shorts yang menampilkan lagu yang dicari di aplikasi YouTube.
"Eksperimen ini diluncurkan kepada sebagian kecil orang di seluruh dunia yang menonton YouTube di perangkat Android," tulis tim YouTube, dikutip Senin (28/8/2023).
Apa yang dilakukan YouTube sebenarnya bukanlah fitur baru yang dikembangkan oleh Google. Di 2020, Google sudah meluncurkan kemampuan semacam ini di aplikasi Google, widget Google Search, dan Google Assistant.
Dengan fitur tersebut, pengguna dapat mengetahui sebuah lagu hanya dengan bersenandung, bersiul, memutar sebuah lagu, atau menyanyikannya di mikrofon perangkat.
Bedanya, fitur Google mengharuskan pengguna bersenandung dalam waktu 10 sampai 15 detik, sampai benar-benar mengidentifikasi lagu.
Google menjelaskan, fitur ini dibangun pada model pembelajaran mesin yang dapat mencocokkan senandung seseorang, dengan "sidik jari" atau melodi khas suatu lagu.
Kepada Tech Crunch, YouTube pun mengonfirmasi uji coba fitur ini di platformnya menggunakan teknologi yang sama dengan yang sudah dipakai Google.
Di samping itu, YouTube juga sedang menguji coba agar feed subscription menjadi lebih tertata, di mana seringkali ini berantakan karena kreator mengunggah beberapa video dalam sehari.
"Kami mulai menguji menggabungkan beberapa upload dari satu kreator dalam waktu singkat ke dalam galeri di feed Subscription," tulis YouTube.
YouTube Music Hadirkan Samples
YouTube sebelumnya meluncurkan fitur baru buat aplikasi khusus musik mereka, YouTube Music, yang diberi nama Samples, untuk para penggunanya di seluruh dunia.
Dengan tab Samples, nantinya akan ada laman video berdurasi pendek, yang memudahkan mengantarkan pengguna ke musik baru.
Jika dilihat, tampilan tab Samples ini mirip dengan TikTok, serta apa yang telah dilakukan oleh Spotify dengan menghadirkan tampilan vertikal untuk sejumlah video musik singkat.
Menurut YouTube, mengutip siaran persnya, Kamis (17/8/2023), tab dipersonalisasi ini akan "menjelajahi kedalaman dan keluasan perpustakaan YouTube Music", sehingga akan selalui ada hal baru untuk didengar pengguna.
Pengguna pun bisa menikmati rilis terbaru dari artis pendatang baru, atau lagu dari album lama artis yang disukai menurut YouTube.
Advertisement
Tujuan Samples Buat Pengguna dan Artis
"Setiap klip imersif menawarkan sekilas tentang artis, video, dan nuansa lagu. Pengguna dapat dengan mudah menggeser vertikal untuk mendengarkan lagu baru, pencarian musik jadi menyenangkan dan gampang," tulis perusahaan di bawah Google ini.
Dengan Samples, pengguna bisa dengan cepat menambahkan lagu ke koleksinya, membagikan ke teman, membuat playlist, memulai stasiun radio baru, menonton video penuh, mengunjungi halaman album, atau memakai lagu untuk membuat Short.
Sementara untuk artis, fitur baru YouTube Music tab Samples diklaim sebagai cara lain untuk menemukan pendengar baru dan membangun komunitas di YouTube.
YouTube Setop Rekomendasi Jika Histori Tontonan Mati
YouTube mengumumkan tidak akan memberikan rekomendasi video di platform-nya, apabila pengguna mematikan riwayat tontonan atau watch history pada akunnya.
Pengumuman ini disampaikan melalui laman Support Google dan berlaku mulai hari Selasa (8/8/2023).
"Mulai hari ini, jika kamu menonaktifkan histori tontonan YouTube dan tidak memiliki histori tontonan sebelumnya yang signifikan, fitur yang memerlukan histori tontonan untuk memberikan rekomendasi video akan dinonaktifkan – seperti feed beranda YouTube kamu," tulis perusahaan yang berada di bawah Google itu.
Nantinya, apabila pengguna memilih untuk mematikan histori tontonan, tampilan Feed di beranda akan terlihat berbeda. Hanya bakal terlihat menu search bar dan panduan, tanpa video rekomendasi di feed.
Menurut perusahaan, ini akan memudahkan pengguna YouTube untuk melakukan pencarian, menjelajahi saluran yang di-subscribe, serta mengeksplorasi tab Topik sebagai gantinya.
YouTube mengatakan bahwa perubahan ini akan dilangsungkan pelan-pelan, dalam beberapa bulan ke depan.
(Dio/Dam)
Advertisement