Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan ChatGPT dan penggunaan chatbot yang makin ramai akhir-akhir ini terus mendorong perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI untuk melakukan inovasi baru.Â
Terbaru, seperti dilansir TechCrunch, Kamis (31/8/2023), OpenAI mengumumkan peluncuran ChatGPT Enterprise, yaitu aplikasi chatbot AI yang berfokus pada dunia bisnis.
Baca Juga
ChatGPT Enterprise yang diperkenalkan pada awal tahun ini, dapat melakukan tugas sama seperti ChatGPT. Mulai dari menulis email, menyusun esai, dan debugging kode komputer.
Advertisement
Yang berbeda, layanan ini menawarkan privasi tingkat perusahaan dan kemampuan analisis data, serta peningkatan kinerja sekaligus opsi penyesuaian pada ChatGPT Enterprise.
Deretan fitur tersebut membuat ChatGPT Enterprise setara dengan Bing Chat Enterprise yang diluncurkan Microsoft.
OpenAI mengimbau perusahaan yang tertarik dengan ChatGPT Enterprise dapat menghubungi mereka. Kendati demikian, perusahaan tidak mengungkap harga layanan, karena tergantung pada penggunaan dan kasus tiap perusahaan.
Tidak hanya itu, ChatGPTÂ khusus bisnis ini juga menyediakan konsol admin baru.
Dengan konsol tersebut, chatbot ini dibekali alat untuk mengelola sejumlah hal, seperti cara karyawan dalam mengorganisir pemakaian ChatGPT, termasuk integrasi sistem sistem masuk tunggal, verifikasi domain, dan dasbor dengan statistik penggunaan.
Lalu, ada pula template percakapan yang dapat dibagikan memungkinkan karyawan membangun alur kerja internal dengan memanfaatkan ChatGPT, sedangkan kredit ke API OpenAI memungkinkan perusahaan membuat solusi khusus yang didukung ChatGPT sesuai keinginan.
ChatGPT Enterprise juga menghadirkan akses ke Advanced Data Analysis, fitur yang sebelumnya dikenal dengan Code Interpreter.
Fitur ini memungkinkan ChatGPT melakukan analisis data, membuat bagan, menyelesaikan soal matematika, mengunggah file, dan yang lainnya.
ChatGPT Enterprise Didukung oleh GPT-4
ChatGPT yang dikhususkan untuk bisnis ini didukung oleh GPT-4, model AI andalan OpenAI, seperti halnya dengan ChatGPT Plus.
Yang membedakan, pelanggan ChatGPT Enterprise akan mendapatkan akses prioritas ke GPT-4, sehingga kinerjanya dua kali lebih cepat dan dengan context window 32.000 token (25.000 kata) yang diperluas.
Context window mengacu pada teks yang mempertimbangkan model sebelum membuat teks tambahan, sedangkan token mewakili teks mentah. Secara umum, model dengan context window yang besar cenderung tidak melupakan konten percakapan terkini.
OpenAI mengklaim, ada minat besar dari kalangan bisnis terhadap ChatGPT terbaru ini. Saat ini, salah satu aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat ini telah diadopsi oleh lebih dari 80% perusahaan Fortune 500.
Perusahaan AI ini juga mengatakan rencana selanjutnya untuk ChatGPT Enterprise adalah penawaran ChatGPT Business untuk tim yang lebih kecil.
Advertisement
ChatGPT Enterprise Diluncurkan Tidak Lama Setelah Isu Menurunnya Penggunaan ChatGPT
Meskipun peluncuran ChatGPT Enterprise disambut baik oleh para pemilik bisnis, tetapi hal ini tidak dapat menjadi tolak ukur apakah ChatGPT yang satu ini dapat bertahan lama.
Mengingat beberapa waktu lalu ChatGPT sempat menurun penggunaannya hingga 9,7Â persen secara global pada bulan Mei hingga bulan Juni lalu. Rata-rata waktu yang dihabiskan di aplikasi web juga mengalami penurunan sebesar 8,5%.
Diperkirakan, penurunan ini disebabkan oleh peluncuran aplikasi ChatGPT OpenAI untuk iOS dan Android. Dilansir Tech Crunch, perusahaan AI ini menghabiskan lebih dari $540 juta untuk mengembangkan ChatGPT pada tahun lalu.Â
Jumlah itu termasuk dana yang digunakan untuk merekrut talent dari perusahaan besar, seperti Google. Selain itu, diperkirakan pula ChatGPT menghabiskan biaya pengoperasian OpenAI $700.000 per hari.
Pengeluaran ini tidak sejalan dengan pendapatan yang dihasilkan, yakni hanya mencapai $30 juta pada tahun fiskal 2022.
Kendati demikian, Sam Altman mengatakan kepada investor bahwa perusahaan OpenAI bermaksud meningkatkan angka tersebut menjadi $200 juta di tahun ini dan $1 miliar di tahun depan.
ChatGPT Menurun, tetapi Masih Lebih Banyak Pengunjung daripada AI Bing.com
Mengutip blog resminya, Selasa (29/8/2023), Similarweb melaporkan, traffic ke situs ChatGPT chat.openai.com, dari dekstop dan mobile web turun 9,7 persen dari Mei ke Juni, menurut estimasi awal. Di Amerika Serikat, penurunan bulan ke bulan mencapai 10,3 persen.
Pengunjung unik dari seluruh dunia ke situs web ChatGPT juga dilaporkan turun 5,7 persen. Jumlah waktu yang dihabiskan dalam situs tersebut juga menurun 8,5 persen.
Meski begitu, ChatGPT masih menggaet lebih banyak pengunjung dari seluruh dunia, dibandingkan chatbot AI Bing.com milik Microsoft, atau Character.AI.
Kunjungan pengguna global ke Character.AI turun 32 persen dari bulan ke bulan, meski lalu lintasnya masih meningkat pesat dari sebelumnya di Juni 2022, saat platform yang digarap mantan insinyur Google itu baru dimulai.
Mengutip New York Post, diluncurkan di bulan November 2022, ChatGPT OpenAI sukses meraup 100 juta pengguna aktif bulanan di Januari 2023, menjadikannya sebagai salah satu aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat.
Advertisement