Sukses

Pemain Tuduh Pokemon Go Pakai AI untuk Promosi Trailer Game Baru

Pemain Pokemon Go menuduh Niantic menggunakan gambar buatan AI untuk mempromosikan musim baru mereka melalui trailer game ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemain Pokemon Go menuduh Niantic menggunakan gambar buatan AI untuk mempromosikan musim baru mereka melalui trailer permainan ini. 

Sebelumnya, Pokemon Go telah menghadapi berbagai kontroversi yang ditimbulkan pemainnya. Salah satunya adalah Perubahan dalam cara Remote Raids bekerja mendapat kritik keras dari pemain Pokemon Go , yang membuat beberapa di antaranya memutuskan untuk menjual akun mereka dan berhenti bermain.

Kini, beberapa pemain telah menuduh Niantic menggunakan gambar buatan AI untuk mempromosikan Musim 12 Pokemon Go.

Diberi nama Adventures Abound, salah satu karya seni menunjukkan logo Musim 12 dengan latar belakang perkotaan. Demikian seperti dikutip dari GameRant, Minggu (3/9/2023).

Saat diperiksa lebih dekat, pemain Pokemon Go melihat garis-garis yang tak konsisten dan sangat buram, yang merusak dan berakhir secara tiba-tiba, membuat gambar tersebut aneh.

Pemain Pokemon Go juga berpendapat bahwa gambar itu tampak dibuat sembarangan dengan detail aneh seperti mobil yang tak bergerak ke mana pun.

Poin lain yang disebut oleh pemain adalah gambar itu tak satu pun memperlihatkan sosok Pokemon.

Dalam pernyataan kepada Kotaku, Niantic mengaku bahwa mereka "menggunakan berbagai alat dan perangkat lunak untuk membuat aset visual," dan tak mengkonfirmasi atau membantah penggunaan seni buatan AI.

Penggunaan AI ini menciptakan kontroversi karena selain mengambil karya para seniman, alat AI menjadi makin populer, dibuktikan dengan Marvel yang gunakan AI untuk opening film Secret Invasion.

Pernyataan Niantic tentang gambar promosi Pokemon Go Musim 12 tak mengkonfirmasi atau membantah penggunaan alat AI. Hal ini wajar, karena Niantic biasanya tak secara langsung mengatasi kontroversi Pokemon Go .

Sebagai hasilnya, tak akan mengejutkan jika pemain Pokemon Go terus mengkritik studio ini atas potensi penggunaan fitur kontroversial tersebut.

 

2 dari 5 halaman

Niantic PHK 230 Karyawan

Sebelumnya, perusahaan pembuat Pokemon Go Niantic melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 230 karyawan mereka, serta menghentikan beberapa proyek game-nya.

Selain itu, email dari CEO Niantic John Hanke yang dibagikan di situs resmi perusahaan, juga mengungkapkan perubahan organisasi, hingga penutupan studionya di Los Angeles.

Perubahan dan PHK ini dilakukan dengan alasan mempersempit fokus perusahaan, terutama pada pengembangan dan pemeliharaan untuk produk andalan mereka, Pokemon Go.

Sementara, dikutip dari The Verge, Senin (3/7/2023) untuk game yang akan dihentikan Niantic adalah NBA All-World, serta produksi Marvel: World of Heroes.

Meski begitu, Hanke menyatakan mereka memiliki "kepercayaan jangka panjang pada augmented reality sebagai faktor bentuk masa depan untuk komputasi."

Perusahaan juga menyatakan mereka terus memantau perangkat mixed reality seperti Meta Quest Pro dan Apple Vision Pro, yang mereka nilai sebagai "batu loncatan perantara menuju perangkat AR outdoor yang sesungguhnya."

Hanke pun mengatakan, prioritas utama Niantic adalah menjaga kesehatan Pokemon Go dan mengembangkannya sebagai game yang bisa dimainkan selamanya.

Data dari Sensor Tower pada Juni 2022, Pokemon Go yang sampai saat ini masih menjadi sapi perah Niantic, menghasilkan pendapatan USD 1 miliar per tahun.

Selain itu, Niantic juga masih akan mengembangkan dan mendukung beberapa game lain seperti Pikmin Bloom, Peridot, dan Monster Hunter Now, serta berinvestasi dalam platform AR untuk pengembang.

Dikutip dari Tech Crunch, tahun lalu Niantic juga melakukan pemberhentian kerja terhadap sekitar 90 karyawan. Dalam putaran PHK tersebut, perusahaan juga membatalkan empat proyek, di mana salah satunya adalah game Transformers.

3 dari 5 halaman

Game Monster Hunter ala Pokemon Go Siap Hadir di Android dan iOS, Rilis September 2023

Perusahaan pembuat Pokemon Go, Niantic, mengumumkan kerja sama dengan Capcom, dalam menggarap mobile game dari waralaba RPG Monster Hunter.

Dengan kerja sama ini, keduanya akan membuat game berjudul Monster Hunter Now, yang cara mainnya akan mirip dengan Pokemon Go, dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR).

Sama seperti Pokemon Go, pemain akan diminta untuk mencari monster di lingkungan sekitar mereka, dengan cara melihatnya melalui map yang berdasarkan dunia nyata di smartphone.

Dalam laman resminya, dikutip Jumat (21/4/2023), game Monster Hunter dijadwalkan rilis secara global pada bulan September 2023, untuk para pengguna Android dan iOS melalui Google Play dan App Store.

Niantic juga mengatakan, pemain yang sudah tidak sabar untuk mencobanya juga bisa mendaftarkan diri untuk kesempatan mengikuti uji coba closed beta, melalui monsterhunternow.com.

Ryozo Tsujimoto, Produser dari seri Monster Hunter di Capcom, mengatakan Monster Hunter Now adalah game terbaru dari waralaba itu, serta belum pernah ada sebelumnya.

"Teknologi AR Niantic menghadirkan pengalaman berburu 'di sini dan saat ini', sesuatu yang dapat dimainkan dengan santai, sembari menghormati permainan game dan aksi berburu yang hanya dapat ditawarkan oleh Monster Hunter."

Pendiri dan CEO Niantic yang menggarap Pokemon Go, John Hanke menambahkan, Monster Hunter Now bakal "Dipenuhi dengan makhluk fantastis, perburuan mengasyikkan, dan peluang untuk kerja sama tim, dengan grafik terbaik di perangkat seluler."

4 dari 5 halaman

Bisa Dimainkan Pemain Baru

Ryozo Tsujimoto, Produser dari seri Monster Hunter di Capcom, mengatakan Monster Hunter Now adalah game terbaru dari waralaba itu, serta belum pernah ada sebelumnya.

"Teknologi AR Niantic menghadirkan pengalaman berburu 'di sini dan saat ini', sesuatu yang dapat dimainkan dengan santai, sembari menghormati permainan game dan aksi berburu yang hanya dapat ditawarkan oleh Monster Hunter."

Pendiri dan CEO Niantic yang menggarap Pokemon Go, John Hanke menambahkan, Monster Hunter Now bakal "Dipenuhi dengan makhluk fantastis, perburuan mengasyikkan, dan peluang untuk kerja sama tim, dengan grafik terbaik di perangkat seluler."

Niantic dan Capcom juga menjanjikan Monster Hunter Now akan didesain untuk tiap gaya bermain, baik mereka yang sudah pernah memainkan gim Monster Hunter lain, yang sudah lama tidak bermain, atau pemain baru.

5 dari 5 halaman

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)