Liputan6.com, Jakarta - Laptop yang selalu tersambung ke kabel daya apakah dapat menyebabkan dampak buruk pada perangkat? Bagi perangkat yang sudah lama atau model lama tentu saja tidak disarankan untuk menyambungkan kabel daya dalam waktu yang lama.
Dikutip dari PCWorld, Sabtu (9/9/2023), pengisian daya berlebih pada baterai laptop lama akan menyebabkan masalah. Sebab, baterai sudah tua dan mengalami keausan selama masa pakai.
Baca Juga
Namun, pada laptop model yang lebih baru, hal ini tidak terlalu perlu dikhawatirkan. Penggunaan baterai laptop yang tangguh dan software canggih dapat melindungi perangkat dari kerusakan langsung yang disebabkan pengisian daya permanen.
Advertisement
Biasanya, proses pengisian daya diberhentikan setelah baterai penuh. Lalu, ada teknologi yang memastikan baterai tetap terisi penuh dengan energi minimal saat dayanya mulai berkurang.
Meskipun baterai modern memiliki fungsi perlindungan semacam itu, tetap saja baterai yang diisi daya terus menerus akan menyimpan lebih banyak tegangan dan terlalu panas.Â
Tegangan tinggi menjadi permasalahan besar dalam hal ini. Setiap persen pengisian daya baterai akan meningkatkan voltase pada penyimpanan energi, sehingga bisa memengaruhi penuaan pada baterai atau aus.
Meskipun penuaan terjadi pada setiap baterai, penuaan ini akan lebih cepat terjadi pada tegangan tinggi atau rendah. Batas energi yang direkomendasikan dengan keausan minimal untuk baterai lithium adalah antara 30 dan 70 persen dari daya maksimum.
Overheat Berpotensi Mempercepat Keausan Perangkat Penyimpanan Energi
Dijelaskan lebih lanjut, permasalahan kedua yang harus menjadi perhatian para pengguna laptop adalah panas berlebih. Walaupun tidak aktif digunakan, baterai lithium tetap akan berkurang.
Jika perangkat diisi daya, baterai akan dihangatkan dengan pengisian daya mikro biasa. Hal ini dapat menyebabkan keausan dan kinerja perangkat akan menurun.
Selama penggunaan aktif, suhu di dalam casing dan di dalam baterai akan meningkat. Meski demikian, sangat tidak disarankan untuk mencolokkan dan mencabut charger laptop hanya untuk menjaga baterai dalam rentang pengisian daya optimal.
Baterai lithium biasanya dapat bertahan antara 500 dan 1000 siklus pengisian daya. Setelah itu proses penuaan akan terlihat jelas dengan kapasitas yang menyusut.
Maka dari itu, sebaiknya simpan siklus pengisian daya terbatas ini untuk saat-saat tidak ada listrik yang tersedia untuk mengisi daya.
Advertisement
Lindungi Baterai Laptop Kamu Untuk Meningkatkan Masa Pakai
Merawat baterai laptop tidaklah begitu rumit. Berikut ini Liputan6.com rangkum hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk merawat baterai laptop kamu.
1. Keluarkan baterai
Cara ini hanya bisa dilakukan pada laptop dengan baterai tidak permanen. Caranya, cukup lepaskan komponen dari wadahnya saat laptop tersambung ke stop kontak. Saat melakukan ini, pastikan tingkat pengisian daya optimal sebesar 70 persen.
2. Gunakan Smart Charging atau pengisian daya cerdas di Windows
Jika kamu pengguna laptop modern, kamu dapat memanfaatkan banyak baterai di Windows 10 dan Windows 11 dengan fungsi ini. Kapasitas maksimum baterai untuk sementara diubah menjadi 80 persen dari kapasitas maksimum sebenarnya.
Dengan demikian, baterai selalu berada di batas energi yang sehat meskipun sambungan listrik aktif. Misalnya, ada fitur Lenovo Vantage di laptop Lenovo, serta Apple yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan kinerja baterai di MacBook.
Hal-Hal Sederhana Ini Juga Dapat Memengaruhi Keawetan Baterai Laptop Kamu
3. Jangan langsung mengisi ulang saat baterai laptop kamu berkurang sedikit
Kamu tidak perlu segera mengisi ulang baterai laptop jika daya hanya berkurang sedikit. Perlu diingat lagi bahwa baterai paling nyaman adalah antara 30 dan 70 persen dari daya maksimum.
4. Hindari charger yang murah
Harga yang murah tentu saja sangat menggiurkan dan dianggap dapat menghemat pengeluaran. Namun, alat pengisi daya atau charger yang murah justru berpotensi memberikan dampak buruk pada laptop kamu.
5. Hindari suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
Ini menjadi peringatan untuk semua pengguna perangkat, baik laptop, MacBook, ataupun smartphone. Baterai lithium bekerja paling baik pada rentang suhu -10 hingga 40 derajat celcius.Â
Maka dari itu, penggunaan perangkat di bawah sinar Matahari langsung perlu dihindari. Begitu juga saat mengisi daya, sebaiknya jangan lakukan di saat baterai sangat panas atau sangat dingin.
Advertisement