Sukses

Foto Prewedding Pakai Flare yang Bikin Kebakaran di Bromo Jadi Bahan Ledekan Warganet

Hasil foto prewedding yang menggunakan flare hingga menyebabkan kebakaran di Bukit Teletubies Kawasan Bromo menjadi bahan ledekan warganet.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Bukit Teletubies di Gunung Bromo mengalami kebakaran, Rabu 7 September 2023. Dalam video yang dibagikan sejumlah akun media sosial, termasuk akun @pesonalumajangmovment, api berasal dari flare yang dipakai untuk foto prewedding di kawasan tersebut.

Hal ini membuat publik terutama pengguna internet geram lantaran aksi tidak bertanggung jawab dilakukan hanya untuk mendukung foto prewedding pasangan yang mau menikah.

Belakangan, beredar viral di media sosial hasil foto-foto prewedding dari pasangan yang memakai flare di Bukit Teletubies, kawasan Bromo tersebut.

Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @keluarbentar. Dalam akun Instagramnya, terdapat dua foto prewedding di Bukit Teletubis Bromo, terlihat pula pasangan itu memang membawa flare yang kemudian mengeluarkan asap putih.

Foto-foto itu pun mendapat komentar tak menyenangkan dari warganet. Alih-alih dipuji karena foto prewedding yang estetik, warganet justru menyebut hasil foto prewedding tersebut biasa saja.

"Biasa aja hasilnya," kata seorang warganet.

"Bagus juga enggak hasilnya, malah ngerusak alam. Udah nggak jaman prewed konsep begitu, banyak konsep yang lebih keren yang pastinya nggak ngerusak alam," ucap warganet lainnya.

"Masih banyak konsep prewedding lainnya, nggak harus pakai gituan," tulis warganet yang ikut kesal.

2 dari 4 halaman

Warganet: Mungkin Tema Prewedding Memang Asap

Warganet lainnya meledek, mungkin tema foto preweddingnya memang asap.

"Oh tema prewed memang pembakaran hutan sih, kan ada asap ada gunung," kata netizen lain ikutan berkomentar.

"Kalau mau prewedding temanya asap, coba deh prewed di Jakarta pas jam berangkat kerja, dijamin nggak perlu beli smokebom dan gak perlu bakar kawasan savana dan hutan Bromo Tengger," kata warganet lainnya menyahuti.

Ada juga netizen yang penasaran dengan tanggal pernikahan pasangan yang berfoto prewed di Kawasan Bromo tersebut.

"Spill tanggal akadnya, kita nyalain flare di sana," kata seorang warganet.

 

3 dari 4 halaman

Lokasi Prewedding Disebut Tak Cocok Pakai Asap

Ada juga yang berkomentar bahwa lokasi foto prewed yang terlihat gersang itu tak cocok dengan properti flare.

"Gak menarik menurut gue di tempat gersang gitu pakai flare, menurut gue ya," kicau seorang pengguna medsos.

"Konsep foto prewed nya rada aneh dan nggak nyambung si pake flaredi hutan atau gunung, hasil fotonya biasa aja tapi dampaknya luar biasa," katanya.

Ada pula yang menganggap foto dengan latar Bromo sebenarnya sudah bagus tanpa perlu flare.

"Kenapa mesti pake flare segala sih? Foto dengan background di sana aja udah bagus padahal," kata seorang warganet.

 

4 dari 4 halaman

Jadi Tersangka

Sementara itu, Satreskrim Polres Probolinggo menetapkan seorang tersangka dalam kasus kebakaran di bukit Teletubbies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang viral di media sosial.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana membenarkan, bahwa kebakaran di bukit Teletubbies dikarenakan salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan sehingga mengeluarkan percikan api yang akhirnya membakar rumput kering di Padang Savana bukit Teletubbies Gunung Bromo.

 "Akibat kebakaran tersebut, pengelola TNBTS segera melapor ke Polsek Sukapura yang langsung ditindaklanjuti oleh Kapolsek Sukapura beserta anggota dengan mendatangi area bukit Telettubies guna membantu proses pemadaman serta mengamankan enam orang yang terlibat dalam kegiatan foto prewedding tersebut," ujar AKBP Wisnu, Jumat (8/9/2023).

"Usai dilaksanakan serangkaian pemeriksaan terhadap enam orang yang kita amankan, satu orang ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup sehingga statusnya dinaikkan dari saksi menjadi tersangka," imbuh AKBP Wisnu.

Adapun identitas satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka ialah Andrie Wibowo Eka Wardhana (41), warga Tompokersan Lumajang yang merupakan manajer wedding organizer.

Kapolres Probolinggo menjelaskan, bahwa saat memasuki kawasan TNBTS, manajer wedding oragnizer tidak memilik Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (SIMAKSI).

"Dengan adanya kejadian kebakaran ini kita sangat menyayangkan sebab banyak pihak-pihak yang dirugikan. Terkait kejadian kebakaran ini, Polres Probolinggo tentunya sangat serius dalam menindak tegas para pelaku yang melakukan pembakaran baik hutan maupun lahan," ucapnya.