Liputan6.com, Jakarta - Menghilang usai sempat di atas angin ketika masa pandemi Covid-19, Clubhouse kini mulai terjun sebagai aplikasi berkirim pesan atau messenger khusus suara, setelah sebelumnya dikenal sebagai platform ruang audio sosial.
Diposisikannya Clubhouse sebagai aplikasi messenger ini hadir dalam pembaruan terbaru platform itu, yang meluncurkan format baru bernama Chats.
Baca Juga
Chat di aplikasi Clubhouse adalah grup atau ruang chat khusus suara. Perusahaan menggambarkannya "seperti room Clubhouse, tetapi berlangung secara tidak bersamaan, sehingga Anda bisa mampir dan menikmati waktu Anda sendiri."
Advertisement
Mengutip blog resminya, Jumat (8/9/2023), Chat bisa digambarkan seperti Instagram Stories dan teks grup "bertemu di taman, mengobrol berjam-jam, menjadi sahabat, dan jatuh cinta."
Lalu, "mereka melahirkan cara baru untuk tetap berkomunikasi – cara yang memungkinkan Anda mendengar suara teman, bertemu teman, dan menghabiskan lebih sedikit waktu mengetik."
Di sini, pengguna dapat menekan tombol push untuk berbicara, mendengarkan dengan mengetuk 2 kali, tap untuk melewati, swipe untuk beralih ke Chat lain, dan slide untuk mengobrol secara pribadi dengan teman.
Clubhouse pun mengatakan bahwa saat ini, penggunaan voice note atau pesan suara sudah berkembang pesat di seluruh dunia.
"Ini masuk akal karena lebih cepat — dan menyenangkan mendengar suara teman! Namun sulit untuk menggunakan catatan suara dalam grup, jadi kami menggunakan teks secara bawaan. Membosankan," kata Clubhouse.
Dengan fitur Clubhouse ini, perusahaan mengklaim percakapan dalam grup akan lebih cepat ketimbang memakai teks biasa, serta bakal lebih berwarna.
Nasib Fitur Live Audio
"Chats juga ditranskrip secara otomatis dan diterjemahkan ke dalam bahasa Anda, sehingga Anda dapat membacanya saat bepergian, dan bahkan berbicara dengan teman-teman yang berbicara dalam bahasa berbeda," kata perusahaan.
Sementara itu, Clubhouse mengatakan bahwa Live Audio yang mengangkat nama mereka dulu, diklaim tidak akan hilang, di mana fitur ini akan "terus menjadi bagian utama Clubhouse, seperti biasanya."
Pembaruan tak cuma pada tampilan, versi baru dari aplikasi Clubhouse ini juga mengganti model "follow" menjadi "friend" atau pertemanan.
Clubhouse pun telah merilis versi terbaru dari aplikasi mereka ini untuk platform dengan iOS dan Android.
Seperti kita ketahui, popularitas Clubhouse mulai anjlok saat beberapa media sosial besar memiliki fitur serupa. Sebut saja Twitter (yang sekarang bernama X), dengan Spaces-nya.
Perubahan besar-besaran Clubhouse pun seakan mengisyarakatkan bahwa mereka kini menyasar lingkup percakapan yang lebih intim dan personal, alih-alih siaran langsung di audiens yang besar.
Advertisement
Clubhouse PHK Karyawan
Kabar terakhir dari Clubhouse adalah saat mereka mengumumkan pemangkasan jumlah karyawan hingga lebih dari 50 persen. Pengumuman ini disampaikan oleh pendirinya Paul Davison dan Rohan Seth, dalam memo kepada para pekerjanya.
"Hari ini kami mengumumkan bahwa kami mengurangi organisasi hingga lebih dari 50 persen dan mengucapkan selamat tinggal kepada banyak rekan tim yang berbakat dan berdedikasi dalam prosesnya," tulis keduanya.
"Kami sangat menyesal melakukan ini, dan kami tidak akan membuat perubahan ini jika kami tidak merasa itu benar-benar diperlukan," kata mereka, seperti dikutip dari blog resmi Clubhouse, Jumat (28/4/2023).
Menurut Davison dan Seth, mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), akan menerima undangan dalam kalendernya untuk pertemuan dengan manajer di departemennya.
Lebih lanjut, keduanya mengatakan bahwa Clubhouse membutuhkan perubahan di dunia pasca-Covid.
"Karena dunia telah terbuka pasca-Covid, semakin sulit bagi banyak orang untuk menemukan teman mereka di Clubhouse dan memasukkan percakapan panjang ke dalam kehidupan sehari-hari mereka," tulis mereka.
Â
Â
Tim yang Lebih Kecil dan Fokus ke Produk
Davison dan Seth mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk membuat upaya mereka bekerja, dengan jumlah karyawan Clubhouse yang ada sekarang.
Mereka mencatat adanya kesulitan untuk "mengkomunikasikan strategi ke tim lintas fungsi" dan "membuat perubahan cepat ketika tiap permukaan dimiliki oleh tim produk yang berbeda."
Menurutnya, tim yang lebih kecil dan berfokus pada produk, seharusnya membantu memperbaiki masalah yang dihadapi platform streaming audio itu.
Pekerja yang terkena PHK pun akan mendapatkan gaji untuk sisa bulan April, ditambah empat bulan pesangon tambahan, atau berarti gaji penuh hingga 31 Agustus 2023.
Perusahaan juga akan tetap membayar jaminan kesehatan sampai 31 Agustus 2023 bagi karyawan yang terdampak, serta membiarkan mereka yang terkena PHK untuk membawa laptop dari kantor.
(Dio/Dam)
Advertisement