Sukses

Top 3 Tekno: Foto Prewedding Berujung Kebakaran Bromo hingga Perang Pelecehan Seksual Pakai AI Jadi Sorotan

Pembaca kanal Tekno Liputan6.com ternyata penasaran dengan respons warganet terhadap foto prewedding pakai flare yang berujung pada kebakaran Bromo, video viral mobil polisi terobos rombongan KTT ASEAN, hingga soal penggunaan AI.

Liputan6.com, Jakarta - Artikel mengenai respon warganet yang meledek hasil foto prewedding menggunakan flare yang bikin kebakaran di Bukit Teletubies Kawasan Bromo menarik perhatian pembaca. Artikel ini paling populer di kanal Tekno Liputan6.com pada Jumat (8/9/2023).

Selain itu, artikel lain yang juga bikin penasaran pembaca adalah soal video viral yang memperlihatkan mobil polisi tiba-tiba saja melaju masuk menerobos iring-iringan rombongan delegasi KTT ASEAN.

Adapun artikel ketiga yang membuat pembaca penasaran adalah bagaimana Amerika Serikat menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memerangi pelecehan seksual pada anak-anak.

Penasaran, yuk simak langsung artikel-artikel yang banyak dibaca dan bikin penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com akhir pekan ini.

1. Foto Prewedding Flare yang Bikin Kebakaran di Bromo 

Kawasan Bukit Teletubies di Gunung Bromo mengalami kebakaran, Rabu 7 September 2023. Dalam video yang dibagikan sejumlah akun media sosial, termasuk akun @pesonalumajangmovment, api berasal dari flare yang dipakai untuk foto prewedding di kawasan tersebut.

Hal ini membuat publik terutama pengguna internet geram lantaran aksi tidak bertanggung jawab dilakukan hanya untuk mendukung foto prewedding pasangan yang mau menikah.

Belakangan, beredar viral di media sosial hasil foto-foto prewedding dari pasangan yang memakai flare di Bukit Teletubies, kawasan Bromo tersebut.

Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @keluarbentar. Dalam akun Instagramnya, terdapat dua foto prewedding di Bukit Teletubis Bromo, terlihat pula pasangan itu memang membawa flare yang kemudian mengeluarkan asap putih.

Simak berita ini selengkapnya di sini

2 dari 3 halaman

2. Mobil Polisi Terobos Rombongan Delegasi KTT ASEAN

Baru-baru ini, beredar video kendaraan patroli wilayah (patwal) polisi lalu lintas diteriaki komandannya saat menerobos rombongan delegasi KTT ASEAN.

Dari video yang beredar di Twitter alias X, terdengar salah satu polisi bertugas mengawal rombongan itu berteriak "Polisi goblok!" saat mobil patwal lewat.

Akun Twitter @MurtadhaOne1 menulis dalam keterangan video yang ramai diperbincangkan warganet, "Detik-detik mobil polisi menerobos Ring 1 Tamu Negara KTT ASEAN."

Hingga berita ini ditulis, video viral mobil polisi terobos rombongan delegasi KTT ASEAN tersebut sudah dikomentari sebanyak 3,114 kali.

Postingan tersebut juga sudah di repost lebih dari 12 ribu, di like 27 ribu, dan ditonton hingga 1,6 juta kali oleh warganet.

Banyak warganet mengomentari video tersebut dengan santai, dan ramai juga netizen menuliskan komentar-komentar lucu.

Simak berita tentang komentar-komentar lucu warganet di sini

3 dari 3 halaman

AS Perangi Eksploitasi dan Pelecehan Seksual Anak Pakai AI

Jaksa Agung di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat (AS), ditambah empat wilayah, menandatangani surat yang menyerukan Kongres untuk menindaklanjuti pelecehan seksual terhadap anak atau CSAM (child sexual abuse material) yang didukung AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan).

Dilansir TechCrunch, Jumat (8/9/2023), AI semakin memudahkan para pelaku kejahatan dalam membuat gambar palsu yang secara realistis menggambarkan orang-orang dalam skenario palsu.

Dalam surat yang dilayangkan, tertulis bahwa meskipun kejahatan internet terhadap anak-anak telah secara aktif dituntut, setiap perwakilan dari negara bagian tersebut merasa khawatir kalau AI menciptakan batas baru bagi pelanggaran yang membuat penuntutan menjadi lebih sulit.

Mereka juga menyatakan kekhawatirannya terhadap anak-anak yang menjadi sumber foto deepfake dianiaya secara fisik atau pun bukan dan pembuatan serta peredaran gambar seksual.

Semua itu berpotansi mengancam kesejahteraan fisik, psikologis, dan emosional anak-anak yang menjadi korbannya, serta orang tua mereka.

Para penandatangan surat tersebut mendorong Kongres untuk membentuk sebuat komite untuk meneliti solusi guna mengatasi risiko CSAM yang dihasilkan oleh AI.

Simak berita selengkapnya di sini