Liputan6.com, Jakarta - Apple mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan ratusan ribu aplikasi untuk sistem operasi iOS, ketika meluncurkan App Store untuk headset mereka Apple Vision Pro.
"App Store baru akan diluncurkan dengan Apple Vision Pro, menampilkan aplikasi dan game yang dibuat untuk visionOS, serta ratusan ribu aplikasi iPad dan iPhone yang juga berjalan dengan baik di visionOS," begitu kata Apple.Â
Baca Juga
Mengutip laman resmi developer Apple, Sabtu (9/9/2023) nantinya pengguna dapat mengakses aplikasi iPad dan iPhone mereka, secara berdampingan dengan visionOS baru di Apple Vision Pro.
Advertisement
Karena sebagian besar aplikasi iPad dan iPhone juga berjalan pada visionOS, pengalaman pengguna bisa dengan mudah diperluas ke Apple Vision Pro sejak hari pertama, tanpa perlu pekerjaan tambahan.
Apple juga mengatakan, mulai musim gugur 2023, versi beta VisionOS untuk pengembang aplikasi yang akan rilis sudah menyertakan App Store.
"Secara bawaan, aplikasi iPad dan/atau iPhone Anda akan dipublikasikan secara otomatis di App Store di Apple Vision Pro," kata Apple.
Sebagian besar frameworks yang tersedia di iPadOS dan iOS juga disertakan dalam visionOS, sehingga hampir semua aplikasi iPad dan iPhone akan bisa berjalan di visionOS, tanpa perlu dimodifikasi.
Menurut Apple, pengguna pun akan bisa memakai aplikasi buatan pengembang di visionOS, awal tahun depan ketika Apple Vision Pro sudah tersedia.
Sementara, jika aplikasi buatan pengembang membutuhkan kemampuan yang tidak tersedia di Apple Vision Pro, App Store Connect akan menunjukkan aplikasi tersebut tidak kompatibel dan tidak tersedia.
Apple Luncurkan Headset Vision Pro
Apple sendiri memperkenalkan headset augmented reality (AR) mereka Apple Vision Pro, melalui gelaran World Wide Developer Conference atau WWDC 2023 pada Juni lalu.
Mengutip siaran pers di laman resmi, Selasa (6/6/2023), headset AR Apple ini menggunakan visionOS, sistem operasi spasial pertama di dunia.
Menurut Apple, perangkat ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital, dengan cara yang terasa seperti hadir secara fisik.
Vision Pro menampilkan sistem tampilan beresolusi sangat tinggi yang mengemas 23 juta piksel dalam dua layarnya, serta menggunakan silikon Apple khusus dengan desain chip ganda.
Mengutip The Verge, headset Vision Pro dijual dengan harga USD 3499 (sekitar Rp 52 juta) dan baru mulai dirilis tahun depan di Amerika Serikat, kemudian menyusul ke lebih banyak negara.
Headset Vision Pro sendiri adalah perangkat AR, tetapi juga bisa dialihkan antara augmented reality dan virtual reality secara penuh menggunakan fitur dial.
Perangkat ini tidak butuh controller. Pengguna juga dapat menelusuri sederet ikon di sistem operasi visionOS hanya dengan melihatnya. Pengguna Apple Vision Pro pun bisa melakukan tap untuk memilih dan flick untuk melakukan scrolling.
Â
Advertisement
Spesifikasi Apple Vision Pro
Apple juga memungkinkan pengguna memberikan perintah suara. Selain itu, ada "ratusan ribu aplikasi iPhone dan iPad yang sudah dikenal" akan secara otomatis bekerja seperti itu.
Headset ini juga bakal mendukung aksesori Bluetooth termasuk Magic Keyboard dan Magic Trackpad, serta memungkinkan pengguna menautkan Mac untuk dipakai di dalam perangkat.
Fitur lain dari perangkat ini adalah kamera yang menghadap ke bawah, sehingga dapat menangkap gambar tangan meskipun tidak sedang diangkat.
Spesifikasi Apple Vision Pro lain, bagian depannya menggunakan kaca dan bingkai alumunium, berisi lima sensor, 12 kamera, dengan layar 4K untuk setiap mata.
Untuk bagian topeng-nya yang diberi nama Light Seal, dan strap yang diberi nama Head Band, dilapisi kain dan modular, serta diklaim bisa dilenturkan agar sesuai dengan beragam bentuk wajah dan ukuran kepala.
Headset ini juga lebih ramah untuk pengguna berkacamata, karena akan mendukung sisipan optik khusus dari Zeiss, yang secara magnetis menempel pada lensa kacamata. Namun, sisipan ini akan dijual terpisah.
Bicara soal chip yang digunakan, perangkat ini memakai M2, bersama dengan chip baru bernama R1.
Â
Sistem EyeSight
Agar tidak terisolasi dari orang lain, headset akan menampilkan mata pengguna dengan sistem EyeSight. Jika memakai mode VR penuh, layar yang bersinar akan mengaburkannya, mengisyaratkan pengguna sedang tidak tersedia.
Perangkat ini juga dapat menciptakan "persona" digital, yang sebenarnya adalah avatar hiperrealistik, dengan memindai wajah pengguna.
Vision Pro memakai video passthrough, yang memungkinkan pengguna melihat dunia nyata secara full color, tetapi dia dapat memproyeksikan objek 3D ke ruang nyata, termasuk menarik objek dari utas pesan ke dunia nyata.
Kemampuan lainnya, saat bicara dengan orang dari jarak jauh, pengguna bisa memakai audio spasial untuk melakukan berbagai hal seperti mengatur peserta FaceTime dalam video tiles di sekitar ruangan.
Pengguna juga bisa menghidupkan lagi video 180 derajat dengan kamera 3D saat berada di dalam headset. Apple pun menjanjikan akan memboyong konten TV dan Arcade di headset, termasuk konten-konten dari Disney.
Advertisement