Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah penelitian yang ditulis oleh Shaolei Ren, peneliti di Universitas California, mengungkap bahwa penggunaan ChatGPT OpenAI mengonsumsi 500ml air untuk setiap 5 hingga 50 pertanyaan yang dijawabnya.
Mengutip Business Today, Minggu (17/9/2023), penelitian juga mengungkap penggunaan air global Microsoft melonjak hingga 34 persen dari 2021 hingga 2022. Ini setara dengan 1,7 miliar galon.
Baca Juga
Hal ini terjadi karena adanya investasi besar dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan kemitraan OpenAI.
Advertisement
OpenAI yang didukung Microsoft mengambil air dari daerah aliran sungai Raccoon dan Des Moines, Iowa Tengah. Perusahaan menggunakan air tersebut untuk mendinginkan superkomputer yang digunakan untuk melatih sistem AI untuk meniru tulisan mereka.
Superkomputer tersebut panas akibat penggunaan listrik yang besar untuk menganalisis dan menghitung teks tulisan manusia. Pada saat cuaca panas, pusat data perlu memompa air ke menara pendingin di luar gedung.
"Kami memperkuat cara mengelola air di dalam Microsoft, sambil berupaya meningkatkan cara dunia mengevaluasi dan mengelola air saat ini dan untuk generasi mendatang," ungkap perwakilan dari Microsoft.
Perusahaan perangkat lunak terbesar itu mengatakan akan terus memantau emisinya dan mempercepat kemajuan sambil meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.
Mereka melakukan ini untuk memberi daya pada pusat data, membeli energi terbarukan, dan upaya lain untuk mencapai tujuan keberlanjutannya yaitu menjadi karbon negatif, positif air, dan nol sampah pada 2030.
Konsumsi Air Google Juga Meningkat Seiring Meningkatnya Pelatihan AI
Microsoft, OpenAI, dan Google mengakui bahwa meningkatnya permintaan akan alat AI mereka menimbulkan biaya besar, mulai dari semikonduktor yang mahal hingga peningkatan konsumsi air.
Google melaporkan pertumbuhan penggunaan air sebesar 20% yang juga sebagian besar disebabkan oleh pelatihan AI. Lonjakan penggunaan air oleh Google tidak terjadi secara bersamaan. Kenaikan tersebut stabil di Oregon, tetapi meningkat dua kali lipat di luar Las Vegas.
Di Iowa, Google juga menyedot lebih banyak air minum ke pusat data Council Bluffs dibandingkan di tempat lain.
Menanggapi pertanyaan dari The Associated Press, Microsoft mengatakan bahwa mereka berinvestasi dalam penelitian untuk mengukur energi AI dan jejak karbon.
Mereka juga “sambil mencari cara untuk membuat sistem besar menjadi lebih efisien, baik dalam pelatihan maupun aplikasi.”
OpenAI juga mengatakan bahwa mereka memberikan “pemikiran yang matang” untuk penggunaan daya komputasi yang terbaik.
Advertisement
Microsoft Sempat Merahasiakan Lokasi Pelatihan AI-nya
Mengenai pelatihan AI yang dilakukan di Iowa, Microsoft sempat merahasiakan lokasinya. Dikutip dari AP, hanya sedikit orang di daerah ini yang mengetahui statusnya sebagai tempat lahirnya model bahasa besar OpenAI GPT-4.
Microsoft pertama kali mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan salah satu superkomputer paling kuat di dunia untuk OpenAI pada tahun 2020. Namun, perusahaan menggambarkannya sebagai “sistem tunggal” dengan lebih dari 285.000 inti semikonduktor konvensional dan 10.000 prosesor grafis.
Baru pada akhir bulan Mei, presiden Microsoft, Brad Smith, mengungkapkan bahwa mereka telah membangun “pusat data superkomputer AI yang canggih” di Iowa.
“Itu dibuat oleh para insinyur luar biasa di California, tapi sebenarnya dibuat di Iowa,” kata Smith.
Dalam beberapa hal, West Des Moines adalah tempat yang relatif efisien untuk melatih sistem AI. Terutama jika dibandingkan dengan pusat data Microsoft di Arizona yang mengonsumsi lebih banyak air untuk kebutuhan komputasi sejenis.
GPT-4 Bisa Bikin ChatGPT Jadi Lebih Pintar
OpenAI akhirnya memperkenalkan teknologi language model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terbaru mereka yaitu GPT-4. Ini adalah generasi terbaru dari model bahasa AI yang mendukung aplikasi seperti ChatGPT dan Microsoft Bing.
OpenAI mengklaim, model ini lebih kreatif dan kolaboratif daripada sebelumnya, serta bisa menyelesaikan masalah yang sulit dengan akurasi yang lebih baik.
Selain itu, model bahasa AI GPT-4 juga dapat mengurai input teks dan gambar, meskipun hanya bisa merespon melalui teks.
Namun, OpenAI juga memperingatkan sistem ini mungkin masih memiliki masalah serupa dengan model sebelumnya, seperti kecenderungan untuk mengarang inforamsi atau "berhalusinasi", serta mungkin menghasilkan teks yang kasar.
Mengutip The Verge, Rabu (15/3/2023), OpenAI menyebut mereka telah bermitra dengan sejumlah perusahaan, untuk mengintegrasikan teknologi AI GPT-4 ke dalam produk-produknya, termasuk Duolingo, Stripe, dan Khan.
Sementara untuk masyarakat umum, model bahasa AI baru ini tersedia melalui ChatGPT Plus atau layanan berbayar ChatGPT, dan sudah mendukung chatbot AI Microsoft Bing.
Advertisement