Sukses

Peluncuran Android 14 Ditunda Sebulan, Jadwal Baru Oktober 2023

Berdasarkan informasi terbaru, Google mengumumkan akan menunda peluncuran Android 14 yang sebelumnya dijadwalkan September 2023 menjadi Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan akan menunda peluncuran Android 14 untuk para pengguna. Sebelumnya, sistem operasi ini dijadwalkan akan mulai digulirkan pada September 2023, tapi kini jadwal itu mundur menjadi Oktober tahun ini.

"Google mengambil keputusan ini dengan tujuan memberikan waktu lebih untuk penyempurnaan fitur-fitur yang akan ditawarkan pada para pengguna Android," tutur Google dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (13/9/2023).

Hal ini juga dilakukan untuk memaksimalkan penyesuaian dengan pengguna. Terlebih, salah satu fokus utama update Android 14 adalah memberikan lebih banyak pilihan dan penyesuaian pada pengguna.

Oleh sebab itu, fitur-fitur terbaru akan memungkinkan pengguna mempersonalisasi pengalaman mereka sesuai dengan keinginan dan gaya hidup masing-masing. Android 14 juga memungkinkan pengguna mengatur perangkat mereka dengan lebih mudah sesuai preferensi.

"Google berkomitmen untuk memberikan pembaruan lebih lanjut tentang Android 14 dalam waktu dekat," tulis perusahaan melanjutkan. Untuk itu, informasi mengenai tanggal resmi peluncuran dan fitur yang akan tersedia di Android baru ini akan diumumkan lebih lanjut.

Untuk diketahui, perilisan Android terbaru disebut akan menjadi kemajuan besar dalam hal keamanan seluler. Google pun telah mengumumkan sejumlah fitur baru yang akan mempersulit hacker untuk mendekripsi komunikasi kamu dengan orang-orang di sekitar.

Salah satu perubahan paling signifikan di Android 14 adalah kemampuan untuk menonaktifkan konektivitas 2G. Pasalnya, kini, jaringan 2G dipandang sudah cukup tua dan tidak aman, serta masih didukung oleh banyak perangkat.

2 dari 4 halaman

Fitur Keamanan Baru di Android 14, dari Nonaktifkan Koneksi 2G hingga Enkripsi Jaringan

Kendati masih banyak perangkat yang menawarkan dukungan konektivitas 2G, sangat mudah bagi penyerang untuk menyusupi menara 2G dan mengganggu trafik.

Nah, dengan menonaktifkan konektivitas 2G, pengguna bisa secara signifikan mengurangi risiko jadi korban penyerangan.

Selain itu, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (13/8/2023), fitur keamanan Android 14 adalah kemampuan untuk mempersyaratkan enkripsi bagi seluruh koneksi seluler.

Itu artinya, layanan suara (panggilan) dan trafik SMS kamu bakal selalu terenkripsi bahkan jika jaringan yang terhubung dengan ponsel tidak mendukung enkripsi. Fitur ini akan mempersulit penyerang untuk mengganggu komunikasi kamu.

3 dari 4 halaman

Proteksi dari Malware

Sebagai tambahan dari dua fitur keamanan ini, Android 14 juga menyertakan sejumlah peningkatan keamanan lainnya. Misalnya, ada proteksi baru terhadap malware yang mencoba mencuri password atau data sensitif lain dari smartphone pengguna.

Ada pula fitur baru yang mempermudah pengguna mengontrol bagaimana data-data mereka dipakai oleh aplikasi-aplikasi.

Secara keseluruhan, Android 14 jadi lompatan besar dalam keamanan mobile. Jika kamu mencari ponsel yang aman, kamu bisa mempertimbangkan untuk memperbarui OS ke Android 14, saat software ini tersedia. 

4 dari 4 halaman

Google Bakal Bawa Fitur Battery Health di Android 14, Mirip Punya iPhone

Sementara informasi dari sumber yang populer lainnya menyebut fitur battery health bakal hadir di Android 14.

Menurut mantan Pemimpin Redaksi XDA-Developers Mishaal Rahman, Google telah menambahkan beberapa Application Programming Interface (API) BatteryManager baru ke Android 14 versi beta. Dua dari API ini bersifat publik sehingga dapat dijajal para penguji, seperti dikutip dari Gizchina. 

API tersebut berguna memberikan informasi tentang jumlah siklus dan status pengisian daya. Sementara itu, API lainnya bertugas melaporkan tanggal pembuatan perangkat, penggunaan pertama, kebijakan charging, dan kondisi kesehatan baterai.

Saat ini, API hanya tersedia di perangkat Pixel yang menjalankan Android 14 Beta 2 atau versi lebih tinggi.

Sehubungan dengan penemuan tersebut, developer Narekd membawa sebuah aplikasi bernama Batt. Aplikasi ini menggunakan API baru untuk melaporkan kesehatan baterai dan siklus pengisian daya HP Android.

Menurut laporan, Batt dikeluarkan oleh GitLab dan tengah bersiap untuk uji coba pada ponsel dengan Android 14 beta terbaru.

Meskipun demikian, kemungkinan aplikasi untuk Android tersebut tidak sepenuhnya akurat pada saat ini. Sebab, Batt hanya akan membagikan informasi yang diberikan oleh API.

Statistiknya pun bergantung pada informasi yang dilacak oleh IC pengisian daya. Karena itu, aplikasi tersebut juga akan bergantung pada kemampuan Hardware Abstraction Layer (HAL) untuk mendukung fitur tersebut atau tidak.

(Dam/Ysl)