Sukses

Liputan6.com Kini Ada di WhatsApp Channel, Cek Cara Follow-nya untuk Dapatkan Berita Terkini

Bagi kamu yang tidak ingin ketinggalan informasi atau berita terkini, yuk follow WhatsApp Channel Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Buat kamu yang ingin mendapatkan informasi terkini dari beragam topik, sekarang ada cara baru untuk bisa mendapatkan akses berita dengan lebih mudah. Caranya adalah melalui WhatsApp Channel Liputan6.com.

Yup, sekarang Liputan6.com sudah hadir di WhatsApp Channel. Fitur baru ini ditujukan untuk menyajikan informasi terkini dari para mitra yang sudah bekerja sama dengan WhatsApp dan Meta.

Melalui WhatsApp Channel Liputan6.com, kamu nantinya bisa memperoleh deretan informasi terkini dari berbagai topik. Ada news, bisnis, hiburan, olahraga, hingga teknologi.

Tanpa berlama-lama, bagi kamu yang ingin mengetahui cara mendapatkan informasi terbaru dari dan follow WhatsApp Channel Liputan6.com, simak langkah-langkahnya berikut ini:

Follow Channel WhatsApp Liputan6.com dari Aplikasi

Sementara untuk mengikuti Channel WhatsApp dari aplikasi, berikut caranya:

  • Buka aplikasi WhatsApp di iOS atau Android
  • Setelah itu, buka tab Updates yang ada di aplikasi
  • Di situ, kamu bisa menemukan deretan Channel yang sudah bisa diikuti
  • Klik ikon Search, kemudian tuliskan Liputan6.com
  • Setelah akun Liputan6.com dengan centang hijau muncul, kamu tinggal memilih opsi Ikuti atau Follow.

Hanya perlu diingat, fitur ini belum hadir untuk semua pengguna WhatsApp. Karenanya, bagi kamu yang belum mendapatkan akses fitur baru ini perlu sedikit bersabar ya. 

2 dari 3 halaman

Kenali Fitur WhatsApp Channel, Cara Baru Akses Informasi Langsung dari Akun Terverifikasi

Perlu diketahui, WhatsApp resmi mengumumkan kehadiran fitur baru yang diberi nama WhatsApp Channel. Fitur yang bersifat opsional ini menyajikan informasi-informasi terbaru atau breaking news dari mitra sudah bekerja sama dengan WhatsApp dan Meta.

WhatsApp Channel nantinya dapat ditemukan bersama dengan tab Status. Jadi, informasi relevan yang dihadirkan secara berkala di Channel tidak akan masuk ke ruang obrolan pribadi pengguna.

"WhatsApp Channel diluncurkan sesuai dengan komitmen WhatsApp mengenai pesan siaran privat," tutur Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia Ester Sumboh dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/9/2023). 

Thread atau unggahan yang ada di Channel bersifat kronologis serta menyesuaikan waktu. Cara kerja ini sama dengan chat pribadi yang masuk di aplikasi chatting milik Meta tersebut.

Bedanya, pesan atau konten dalam WhatsApp Channel hanya bertahan selama 30 hari. Ini merupakan upaya WhatsApp untuk menjaga ruang penyimpanan pada perangkat pengguna.

WhatsApp Channel akan mendukung beragam format konten. Sama seperti percakapan pribadi, fitur baru ini menciptakan pengalaman yang lebih familiar bagi admin dan pengguna.

Oleh sebab itu, konten foto, video, dokumen, dan reaksi dapat disertakan dalam WhatsApp Channel. WhatsApp juga akan menghadirkan sejumlah pembaruan di Channel, seperti pencarian Channel populer, direktori, dan penggunaan reaction. 

Pengguna bebas menentukan Channel yang ingin diikuti sesuai preferensinya, termasuk jumlah Channel yang diikuti. Namun, untuk penyedia Channel, perusahaan membatasi hanya untuk mitra WhatsApp dan Meta.

WhatsApp Channel nantinya akan tersedia di semua perangkat Android, iOS, dan WhatsApp web. Untuk menjamin keamanan dan privasi pengguna, fitur baru ini disertai dengan Channel Guidlines, sehingga dapat menjaga dan mencegah terjadinya pelanggaran privasi.

3 dari 3 halaman

WhatsApp Channel Jamin Keamanan dan Privasi Pengguna

Ester juga menuturkan, "WhatsApp berupaya mengedepankan privasi, keamanan, dan kenyamanan pengguna."

Adapun privasi berkaitan dengan apa saja yang dapat dilihat oleh pengguna di Channel. Karenanya, saluran WhatsApp menjadi cara privat untuk mendapatkan informasi baru.

"Kebebasan tidak kalah penting. Pengguna bebas menjelajahi Channel sesuai minat dan preferensi," tutur Ester menambahkan.

Selain itu, pengguna juga bebas menentukan sendiri siapa yang ingin diikuti dan notifikasi mana yang ingin dinyalakan. Untuk itu, Channel menjadi cara lebih privat untuk organisasi maupun individu.

Menurut Ester, WhatsApp Channel dikembangkan dengan cermat. Semua Channel yang diikuti oleh pengguna telah dibisukan secara default, sehingga mereka tidak akan menerima notifikasi pembaruan apa pun sampai fitur ini diaktifkan.

Pengguna juga memiliki akses terbatas untuk melihat riwayat sebuah Channel. Dengan demikian, mereka dapat menentukan apakah akan mengikuti sebuah Channel atau tidak. 

(Dam/Isk)