Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Oppo kembali menyelami pasar smartphone kelas menengah dengan menghadirkan Oppo A58 NFC. Meski belum 5G, ponsel baru Oppo ini memiliki berbagai fitur menarik yang patut dicoba.
Oppo A58 hadir dengan dua opsi warna, Hitam Bersinar dan Hijau Bercahaya. Warna hitam bersinar mengusung desain Oppo Glow, memberikan efek kristal berkilau. Sementara itu, warna hijau bercahaya mengadopsi Glowing Silk Design, memberikan tekstur halus.
Baca Juga
Cover belakang smartphone ini tampil dengan desain 2.8D Curved yang ramping, serta panel oval yang dipoles di sekitar modul kamera. Memiliki berat sekitar 192 gram dan ketebalan 7,99 mm, ponsel ini harus diakui cukup nyaman digenggam.
Advertisement
Oppo A58 memiliki layar Sunlight Display FHD+ berukuran 6,72 inci dengan kecerahan puncak mencapai 680 nits.
Dengan resolusi tinggi 2400×1080 dan dukungan gamut warna DCI-P3 100 persen, layar smartphone ini menghasilkan konten yang hidup dan teks yang tajam.Â
Fitur All-Day AI Eye Comfort memberikan tampilan layar Oppo A58 yang ramah mata, cocok untuk penggunaan jangka panjang baik siang maupun malam.
HP Oppo ini juga dilengkapi dengan fitur Dual Stereo Speakers, sehingga memberikan pengalaman suara berkualitas tinggi.
Dengan hasil suara 40 persen lebih keras dari generasi sebelumnya, speaker Oppo A58 menciptakan efek suara surround stereo yang imersif, meningkatkan kualitas suara panggilan, game, atau video.
Oppo memperkenalkan A58 sebagai ponsel menawan dan juga mampu bertahan seharian.
Setelah beberapa waktu lalu tim Tekno Liputan6.com melakukan unboxing serta hands-on smartphone ini, kali ini kami berkesempatan menjajal serangkaian fitur menarik di Oppo A58 ini. Untuk mengetahuinya seperti apa pengalamannya, simak ulasan berikut ini.Â
Desain dan Layar Oppo A58
Secara desain, kata menawan masih melekat dengan tampilan body-nya yang bold, serta tambahan aksen curved di belakangnya yang tidak membosankan.
Pada varian Hitam Bersinar ini, terlihat tekstur mirip taburan permata yang sangat kecil dan dapat memantulkan cahaya kerlap kerlip saat terkena cahaya. Kemudian, bagian sekitar kameranya dipoles hingga menunjukkan warna asli ponsel ini.
Desain keseluruhan yang slim dengan siluet tegas, serta dipadukan warna abu-abu bertekstur pada tepian bodi, menambahkan kesan mahal di ponsel ini. Belum lagi keseluruhan tombol, speaker, mic, dan port yang berbentuk oval, membuatnya terlihat minimalis.
Dengan layar Sunlight Display FHD+ berukuran 6,72 inci, ketika dipakai untuk menonton konten di YouTube maupun melihat gambar dengan resolusi besar, hasil dari tampilan layar ponsel Rp 2 jutaan ini sungguh mengagumkan.Â
Dari wallpaper bawaan Oppo A58 ini saja, mungkin kamu dapat menilai bagaimana hasil tampilan layar beresolusi 2400×1080 dan dukungan gamut warna DCI-P3 100 persen ini.
Advertisement
Performa dan Fitur Bawaan
Dalam penggunaan harian, ponsel Rp 2,4 jutaan ini terasa nyaman dan lancar, termasuk saat digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti streaming video atau musik. Kami juga tidak merasa ada masalah dengan layar dan speaker dual stereo-nya.
Peralihan antar aplikasi, beserta animasi bawaan Oppo A58 cukup seamless dan tidak terasa laggy. Cukup jarang kami merasakan lag, meski kadang saat hendak merekam layar, kami merasa ada sedikit jeda sebelum kamu dapat memencet tombol rekam.
Perlu diketahui, Oppo A58 ini telah mendukung NFC, sistem nirkabel yang bisa kamu gunakan untuk scan kartu e-money. Namun, secara default, kamu tidak akan menyadari fitur ini sampai mengubah widget pada bilah notifikasi.
Caranya, buka bilah notifikasi, kemudian tarik sekali lagi untuk melihat seluruh widget Pengaturan (Settings). Berikutnya, tekan titik tiga di kanan atas, dan ‘Edit Tiles’ untuk mengutak atik fitur tersebut.
Pada posisi landscape, bilah notifikasi akan terbagi dua bagian, kiri merupakan widget pengaturan dan kanan notifikasi yang masuk. Saya pribadi nyaman dengan layout ini, karena memudahkan menggunakan kedua opsi bilah notifikasi.
Ponsel ini telah menjalankan ColorOS 13.1 berbasis Android 13. Pengguna juga dapat menyalakan berbagai gestur dan pintasan untuk memudahkan aktivitas selama memakai smartphone ini.Â
Untuk digunakan bermain game, Oppo A58 juga memiliki game engine dengan tiga mode bawaan, low power mode, balanced mode, dan pro gamer mode. Ketiganya memiliki karakteristik tersendiri dalam performa dan konsumsi daya.
Ketika dipakai bermain game seperti Mobile Legends, kami merasa performa smartphone ini berjalan dengan lancar. Terlebih, saat dipakai dengan settingan grafik rendah dan FPSÂ tinggi.
Dalam percobaan, kami mampu mendapatkan 60 FPS secara normal, tapi kamu dapat mengalami frame drop jika terjadi pertempuran besar.
Selama pemakaian, ponsel ini akan terasa hangat jika kamu bermain Mobile Legends lebih dari satu jam. Kemudian, saat dipakai untuk berbagai penggunaan berat lainnya seperti video call sekaligus bermain game juga membuat ponsel terasa sedikit hangat.
Ponsel ini akan secara otomatis mengunduh beberapa aplikasi atau bloatware saat pertama kali digunakan. Namun tak perlu khawatir, kamu dapat menghapusnya ketika telah selesai mengunduh semuanya, dan tak akan mempengaruhi pemakaian Oppo A58.
Secara keseluruhan, ponsel ini cukup oke untuk penggunaan sehari-hari. Oppo A58 memiliki nilai Antutu Benchmark 215.000.
Baterai dan Pengisian Daya
Dengan baterai 5000mAh, menggunakan ponsel ini seharian tidak perlu membuatmu sering-sering mengisi daya, terutama pada penggunaan ringan.
Sementara pada penggunaan berat, seperti bermain TikTok misalnya, dalam 8 setengah jam, baterai akan berkurang 60 persen. Untuk penggunaan panggilan video WhatsApp, satu jam akan menghabiskan 6,4 persen baterai.Â
Meskipun demikian, kamu tak perlu khawatir karena ponsel ini telah didukung teknologi pengisian cepat SuperVOOC 33W yang dapat mengisi daya hingga 50 persen dalam 30 menit.
Dalam paket penjualannya, kamu akan mendapatkan box yang berisikan charger adaptor serta kabel USB Type C 33W untuk mengisi daya ponsel ini.Â
Advertisement
Kamera
Pada sektor kamera, Oppo A58 membawa 50 MP AI Camera untuk menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi.
Terdapat juga dukungan pixel binning, yaitu proses penggabungan empat piksel menjadi satu piksel yang lebih besar untuk mempertahankan lebih banyak detail, terutama di kondisi gelap.
Disematkan juga, kamera Portrait 2 MP yang saat bekerja dengan kamera AI 50 MP akan menghasilkan blur pada latar belakang dan fokus ke subjek dalam Mode Portrait. Sementara untuk selfie diserahkan ke kamera depan 8 MP.
Setelah mencoba kamera ponsel ini di berbagai kondisi, saya dapat mengatakan kalau hasil jepretan Oppo A58 terbilang apik. Namun sayang, belum terdeteksi sebagai foto HD oleh WhatsApp, kecuali menggunakan mode 50 MP.
Pada kondisi kurang cahaya sekalipun, hasil foto tidak menampilkan terlalu banyak noise, warna masih tajam, serta tidak ada efek jelly selayaknya kamera bersensor kecil ketika di-zoom.
Pada perekaman video, kualitas gambar yang dihasilkan juga cukup baik. Sayangnya, untuk perekaman video bergerak, saya merasakan beberapa guncangan karena tidak adanya fitur stabilisasi pada ponsel ini. Selain itu, ponsel ini juga terbatas pada perekaman 30 FPS saja.
Hasil Foto Oppo A58
Advertisement
Kesimpulan
Bagi kamu yang menginginkan smartphone dengan tampilan elegan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, Oppo A58 dengan harga Rp 2 jutaan bisa menjadi opsi yang cukup baik untuk saat ini.Â
Oppo A58 yang membawa spek kelas menengah ini terbilang bagus. Terlebih, bagi pengguna kasual yang memakai ponsel hanya untuk kegiatan sehari-hari.Â
Kehadiran kamera 50 MP ini juga harus diakui bisa mendongkrak performa Oppo A58. Sebab, kameranya dapat menghasilkan foto yang tajam, dengan dynamic range yang bagus di kelasnya.
Fitur AI pada kamera ini juga cocok untuk kamu yang suka berkreasi menggunakan berbagai mode untuk keperluan mengambil gambar.Â
Mengingat layar ponsel ini hanya memiliki refresh rate 60 Hz, pengalaman gaming mungkin akan sedikit terpengaruh. Namun, HP Oppo masih cukup untuk bisa dipakai memainkan judul game kelas menengah.Â