Liputan6.com, Jakarta - Biaya langganan Netflix akan naik dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini terungkap di laporan dari The Wall Street Journal.
Dilansir WSJ, Kamis (5/10/2023), harga langganan Netflix akan naik dalam beberapa minggu mendatang di negara Kanada dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Selain Amerika Serikat dan Kanada, perusahaan berencana juga akan menaikkan biaya langganan Netflix mereka secara global.
Advertisement
Sayang, masih belum diketahui secara pasti berapa persen kenaikan harga langganan Netflix tersebut dan kapan akan berlaku di negara lain, seperti di Indonesia.
Seperti diketahui, Netflix memang sempat menaikkan biaya langganan mereka dari USD 15.49 per bulan untuk opsi Standar, dan USD 19.99 per bulan pengguna Premium.
Di Indonesia sendiri, perusahaan justru menurunkan biaya langganan mereka. Kini, pengguna Basic dibanderol Rp 65.000 dari Rp 120.000. Sedangkan versi Standar Rp 120.000 dari Rp 153.000.
Sementara untuk paket Mobile dan paket Premium Netflix, biaya yang dibebankan ke pelanggan masih tetap sama. Harga untuk paket Mobile adalah Rp 54.000 per bulan, sedangkan biaya Premium adalah Rp 186.000 per bulan.
Dalam laporan pendapatan kuartal kedua tahun ini, ada penambahan 5,9 juta pelanggan Netflix secara global pada bulan April sampai Juni 2023.
Di Amerika Serikat (AS) dan Kanada saja, platform streaming itu meraup 1,17 juta anggota baru di periode tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (22/7/2023).
Kini, pengguna Netflix di semua negara sudah mulai dilarang berbagi kata sandi di tempat layanan mereka beroperasi.
Â
Pelanggan Netflix Malah Melonjak Usai Terapkan Larangan Berbagi Password
Kebijakan larangan berbagi akun atau kata sandi baru berlaku di AS pada akhir Mei setelah platform itu mulai memberi tahu pengguna tentang biaya tambahan USD 7,99 per bulan.
Netflix mengatakan pendapatan sekarang "lebih tinggi" di setiap wilayahnya, menambahkan bahwa pendaftaran sudah melebihi jumlah pembatalan.
Rilis mencatat Netflix "melihat konversi yang sehat dari rumah tangga peminjam menjadi keanggotaan Netflix yang membayar penuh" serta lebih banyak pengguna yang menambahkan anggota tambahan ke akun mereka.
Chief financial officer Spencer Neumann juga menyebut, sebagian besar pertumbuhan pendapatan tahun ini akan berasal dari keanggotaan berbayar baru itu, "sebagian besar didorong" oleh peluncuran aturan berbagi password Netflix.
Sementara Netflix meraup pendapatan USD 8,2 miliar selama kuartal tersebut, sekarang diharapkan memiliki setidaknya USD 5 miliar arus kas bebas untuk tahun 2023, bukan perkiraan sebelumnya sebesar USD 3,5 miliar.
Advertisement
Paket Netflix Murah dengan Iklan
Perusahaan mengatakan tambahan USD 1,5 miliar mencerminkan "pengeluaran konten tunai yang lebih rendah pada tahun 2023 daripada yang kami perkirakan semula" karena aksi mogok penulis dan aktor Hollywood.
Aksi mogok itu dilaporkan membuat produksi konten seperti Stranger Things, Big Mouth, Emily in Paris, The Sandman, dan lainnya telah menghentikan produksi.
Selain itu, paket dengan iklan seharga USD 6,99 per bulan, dianggap berkontribusi pada peningkatan pendapatan platform sebesar tiga persen year-on-year.
Meskipun paket pertumbuhannya lambat di awal, ia meraup 5 juta pengguna secara global pada bulan Mei, karena Netflix menambahkan dukungan untuk video 1080p dan kemampuan untuk menonton dua streaming sekaligus.
Netflix pun juga baru-baru ini mencabut akses ke paket bebas iklan termurah di AS, Inggris, dan Kanada, yang menurut co-CEO Greg Peters, akan "mengoptimalkan struktur paket layanan."
Pelanggan Naik Usai Larang Berbagi Akun
Sebelumnya, kabar naiknya pelanggan Netflix usai aturan biaya tambahan untuk berbagi kata sandi, sudah sempat terungkap beberapa waktu lalu.
Laporan dari firma analitik Antenna menyebut, jumlah pelanggan atau subscribers Netflix malah mengalami kenaikan usai aturan berbagi akun Netflix itu diterapkan.
Antenna menyebut, di Amerika Serikat, Netflix mendapatkan empat hari pendaftaran paling besar di negara itu dalam empat setengah tahun, ketika melacak data tersebut.
Mengutip Engadget, Senin (12/6/2023), pada tanggal 26 dan 27 Mei, ada hampir 100.000 pendaftar setiap harinya.
Laporan Antenna mengklaim, selama masing-masing dalam empat hari, Netflix mencatat rata-rata 73.000 anggota baru. Angka ini 102 persen lebih tinggi dari rata-rata selama 60 hari sebelumnya.
Antenna juga menyebutkan, pengguna yang membatalkan keanggotaannya juga meningkat di periode itu. Namun, angka pendaftaran jauh melampaui mereka yang tak melanjutkan langganan.
Perusahaan analitik itu pun menyebut, ini adalah peningkatan terbesar untuk pendaftaran akun Netflix baru di negeri Paman Sam, sejak lockdown Covid-19 dimulai pada Maret dan April 2020.
Advertisement
Netflix Kenakan Biaya Kalau Berbagi Akun
Sebagai informasi, di AS, pelanggan harus membayar tambahan biaya USD 8 (sekitar Rp 120.000) per bulan, apabila ada pengguna dari luar rumah tangga utama, yang mengakses akun Netflix-nya.
Netflix mulai menindak aktivitas berbagi akun dengan melakukan uji coba di wilayah Amerika Latin, sebelum menerapkan aturan baru itu di Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol pada bulan Februari 2023.
Mereka yang tinggal di salah satu negara terdampak dan memiliki layanan Netflix berbagi akun dengan satu orang atau lebih, mereka harus membayar ekstra.
Pelanggan berbagi password yang berada di negara-negara ini bakal diminta mengatur lokasi utama mereka. Pengaturan ini memungkinkan Netflix mencatat siapa saja yang tinggal di rumah untuk menggunakan satu akun Netflix yang sama.
Selanjutnya, pelanggan Netflix yang ingin memberikan akses akun mereka kepada orang lain dapat melakukannya dari halaman Manage Access and Device.
Perubahan penting lainnya melibatkan kemampuan untuk mentransfer profil ke akun baru yang dibayar, sehingga menyimpan rekomendasi yang dipersonalisasi, melihat riwayat, Daftar Saya, dan game yang disimpan.