Liputan6.com, Jakarta - Spesifikasi dan harga Itel S23 Plus paling dicari para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (5/10/2023) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Huawei Watch Ultimate yang resmi meluncur di Indonesia.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Spesifikasi dan Harga Itel S23 Plus yang Baru Meluncur di Indonesia
Itel S23 Plus jadi smartphone baru Itel yang dirilis di Indonesia pada Kamis (5/10/2023), usai sebelumnya sudah diluncurkan secara global.
Harga Itel S23 Plus dijual dengan harga khusus Rp 1.899.000 untuk penjualan eksklusif di e-commerce Tokopedia mulai 6 Oktober pukul 00.00 WIB sampai 9 Oktober 2023, sementara harga aslinya adalah Rp 2.299.000.
Itel pun menawarkan hadiah gratis secara acak, berupa smartwatch Itel 2 ES, powerbank Star 100 PF, atau wireless headset N75, buat 600 pembeli pertama HP Itel S23 Plus.
Selain itu, untuk penjualan, Itel juga menggandeng operator seluler Telkomsel, di mana akan ada kartu SIM yang sudah terpasang lengkap dengan paket internet khusus, untuk setiap paket pembelian.
Spesifikasi Itel S23 Plus sendiri membawa layar AMOLED lengkung FHD+ 6,78 inci, dengan lengkungan sebesar 59 derajat. Touch sampling rate-nya mencapai 240 Hz dan kecerahan puncaknya bisa sampai di 500 nits.
Sementara, rasio screen to body-nya mencapai 93 persen, dengan resolusi yang dibawa di 1080x2400 piksel. Perangkat ini juga telah memakai Corning Gorilla Glass 5, serta punya fitur pemindai sidik jari di layar.
Dari segi desain, Itel S23 Plus punya bobot 176,5 gram dengan ketebalan hanya 7,5mm. Ada dua varian warna di sini yaitu Lake Cyan dan Elemental Black.
2. Huawei Watch Ultimate Resmi Meluncur di Indonesia, Smarwatch Tangguh untuk Para Petualang
Selain memperkenalkan smartwatch Huawei Watch GT 4, Huawei juga menghadirkan Huawei Watch Ultimate ke Indonesia. Smartwatch baru ini menyasar pada pecinta alam, terutama penyelam.
Huawei Watch Ultimate diklaim diciptakan dengan tingkat durabilitas yang tinggi. Salah satunya karena smartwatch ini menggunakan bahan Zirconium yang ditempa pada suhu 1000 derajat celcius.
“Ini salah satu fitur yang sangat istimewa menurut saya di Watch Ultimate, karena ini adalah watch yang dapat menembus 100 meter di scuba diving,” tutur Training Director Huawei Device Indonesia Edi Supartono saat peluncuran Huawei Watch Ultimate di Jakarta, Kamis (5/10/2023)
Edi menuturkan lebih lanjut, pengguna smartwatch ini dapat mengetahui seluruh data aktivitas penyelaman secara real-time melalui fitur 'Professional Diving Guidance’. Informasi yang direkam di smarwatch ini termasuk posisi menyelam, kedalaman, hingga lama waktu menyelam.
Selain digunakan untuk menyelam, Huawei Watch Ultimate juga cocok untuk pengguna yang suka berpetualang ke alam bebas. Sebab, smartwatch ini dapat memberikan informasi yang akurat saat digunakan menjelajah, seperti ketinggian pendakian, hingga location marking.
Untuk menyokong aktivitas berat pengguna, Huawei mengklaim baterai smartwatch ini dapat bertahan 14 hari pada penggunaan normal. Sementara saat digunakan dalam pemakaian berat, masa waktunya sekitar delapan hari.
Huawei Watch Ultimate juga telah didukung fitur fast charging untuk penggunaan seharian usai pengisian selama lima menit. Sementara dalam satu jam, baterai smarwatch ini bisa terisi penuh.
Advertisement
3. Patuhi Aturan, Apple Periksa Aplikasi yang Masuk ke App Store Tiongkok
Apple mewajibkan aplikasi-aplikasi baru untuk menunjukkan bukti lisensi pemerintah Tiongkok sebelum dirilis di toko aplikasinya, App Store di Tiongkok. Perusahaan ini bergabung dengan pesaing lokalnya yang telah mengadopsi kebijakan tersebut beberapa tahun sebelumnya untuk memenuhi peraturan dari pemerintah setempat.
Dilansir Reuters, Kamis (5/10/2023), Apple mewajibkan pengembang aplikasi untuk menyerahkan pengajuan penyedia konten internet (ICP) ketika aplikasi baru diterbitkan di App Store.
Pengajuan ICP adalah sistem pendaftaran jangka panjang agar situs web dapat beroperasi secara legal di Tiongkok. Aturan ini sudah diterapkan oleh sebagian besar toko aplikasi lokal mulai 2017, termasuk yang dioperasikan oleh Tencent dan Huawei.
Untuk mendapatkan lisensi pengarsipan ICP, pengembang harus memiliki perusahaan di Tiongkok atau bekerja sama dengan penerbit lokal. Inilah yang telah menjadi kendala bagi banyak aplikasi asing untuk bisa mejeng di toko aplikasi Tiongkok.
Kebijakan ICP yang longgar dari Apple telah memungkinkannya menawarkan lebih banyak aplikasi seluler dibandingkan pesaing aplikasi lokalnya. Hal ini membuat Apple sangat populer di Tiongkok, pasar terbesar ketiganya setelah Amerika dan Eropa.
Keputusan Apple ini diambil setelah Tiongkok semakin memperketat pengawasannya terhadap aplikasi seluler pada bulan Agustus 2023.
Saat itu, Tiongkok mengeluarkan aturan baru yang mewajibkan semua toko aplikasi dan pengembang aplikasi untuk menyerahkan pengarsipan aplikasi berisi rincian bisnis kepada regulator.
Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement