Sukses

Apple Tolak DuckDuckGo Sebagai Mesin Pencari Default di Safari

Apple tolak DuckDuckGo sebagai mesin pencari default mode privat Safari karena masalah keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Apple dikabarkan sedang berunding dengan DuckDuckGo untuk menggantikan Google sebagai mesin pencari default untuk mode privat di browser Safari Apple, tetapi akhirnya ide tersebut ditolak.

Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg, sebagaimana dikutip Senin (9/10/2023) dan  terungkap melalui transkrip yang dibuka oleh Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Amit Mehta. Transkrip ini merupakan bagian dari persidangan antimonopoli pemerintah AS terhadap Google.

CEO DuckDuckGo, Gabriel Weinberg, memberikan kesaksian bahwa mereka mengadakan sekitar 20 pertemuan dan panggilan telepon dengan eksekutif Apple, termasuk Head of Safari, pada 2018 dan 2019. 

Tujuannya agar DuckDuckGo menjadi mesin pencari default untuk mode penelusuran privat di Safari. Dalam mode privat tersebut, Safari tidak melacak riwayat kunjungan pengguna atau menyimpan data mengenai situs web yang dikunjungi.

Meskipun perbincangan intensif terjadi, Apple akhirnya menolak untuk menggantikan Google dengan DuckDuckGo sebagai mesin pencari default

Ini mencerminkan tantangan dan pertimbangan yang muncul dalam upaya Apple untuk mempertahankan keseimbangan antara privasi pengguna dan kemitraan strategis di ekosistem teknologi yang terus berkembang. 

Kesaksian Weinberg memberikan wawasan yang menarik tentang dinamika di balik layar dalam industri teknologi yang kompetitif.

"Kami membicarakannya, saya pikir mereka akan meluncurkannya," kata Weinberg, mencatat bahwa Apple telah mengintegrasikan beberapa teknologi privasi DuckDuckGo lainnya ke dalam Safari.

"Beberapa kali kami telah mengintegrasikannya sampai ke garis akhir. Sungguh, hampir semua yang telah kami ajukan kecuali pencarian,” ia mengimbuhi.

2 dari 4 halaman

Mengadopsi DuckDuckGo Mungkin Ide yang Buruk

Namun, menurut John Giannandrea, yang menjadi kepala pencarian Apple pada tahun 2018, Apple tidak pernah benar-benar mempertimbangkan untuk beralih ke DuckDuckGo. 

Dalam sebuah email kepada eksekutif Apple pada Februari 2019, Giannandrea menyatakan bahwa mengadopsi DuckDuckGo sebagai mesin pencari default untuk penelusuran pribadi di Safari mungkin merupakan ide yang buruk.

Menurut kesaksian Giannandrea, keputusan ini dipengaruhi oleh kekhawatiran terkait privasi. Ia menyatakan bahwa pemilihan DuckDuckGo didasarkan pada asumsi bahwa penggunaan mesin pencari tersebut akan lebih privat.

Namun, karena DuckDuckGo bergantung pada Bing untuk informasi pencarian, Giannandrea merasa yakin bahwa ada kemungkinan informasi pengguna akan berakhir di tangan Microsoft. 

Ini membuatnya skeptis terhadap klaim privasi DuckDuckGo dan ia merasa bahwa pemasaran DuckDuckGo tentang privasi tidak sepenuhnya sesuai dengan rincian teknisnya.

Pandangan Giannandrea memberikan wawasan tentang pertimbangan yang kompleks yang terlibat dalam memilih mitra pencarian default, menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara keamanan privasi pengguna dan kolaborasi strategis dengan perusahaan lain dalam ekosistem teknologi.

Jika Apple benar-benar ingin beralih ke DuckDuckGo, "Saya mungkin akan bersikeras untuk melakukan lebih banyak uji tuntas dengan DuckDuckGo," katanya.

3 dari 4 halaman

Upaya Menghambat Persaingan

DuckDuckGo menolak untuk mengomentari keputusan hakim. Sementara Apple tidak menanggapi permintaan komentar.

Departemen Kehakiman menuduh Google membayar miliaran dolar kepada Apple dan perusahaan lain untuk menjadi mesin pencari default di browser web dan smartphone, membatasi peluang pesaing seperti Bing dan DuckDuckGo milik Microsoft. 

Kesepakatan ini, menurut penegak antimonopoli federal dan negara bagian, akan menghambat persaingan.

Menariknya, meskipun John Giannandrea telah meragukan potensi DuckDuckGo sebelumnya, CEO Apple Tim Cook meminta Giannandrea untuk menjajaki kemungkinan menggunakan mesin pencari Bing untuk Safari pada tahun 2018. 

Dalam serangkaian pertemuan antara eksekutif Apple dan Microsoft, termasuk pada Natal 2020, mereka membahas potensi kemitraan atau penjualan Bing kepada Apple.

Dalam konteks ini, Apple melakukan perbandingan antara hasil pencarian Bing dan Google. Studi pada Mei 2021 menunjukkan bahwa Google memberikan hasil yang lebih baik secara umum, kecuali untuk informasi pencarian berbahasa Inggris di desktop, di mana Bing menyamai Google. 

Meskipun pembicaraan ini tidak menghasilkan kesepakatan, itu mencerminkan upaya Apple untuk mengeksplorasi opsi pencarian yang dapat memenuhi standar kualitasnya sekaligus mengurangi ketergantungan pada Google.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Mesin Pencari Default

CEO Microsoft, Satya Nadella, memberikan kesaksian tentang upaya perusahaannya untuk meyakinkan Apple agar menjadikan Bing sebagai mesin pencari default di browser Safari, menggantikan Google.

Nadella menyatakan kesiapannya untuk mengalami kerugian miliaran dolar jika Apple memutuskan untuk melakukan peralihan tersebut.

Hakim Distrik AS Amit Mehta memutuskan bahwa kesaksian Gabriel Weinberg dan John Giannandrea merupakan inti dari kasus dan harus diungkapkan. Beberapa kesaksian mengenai pembicaraan serupa antara Microsoft dan Apple belum diungkapkan secara publik.

"Pembicaraan tentang kesepakatan kemitraan - saya merujuk pada kesaksian mengenai kesepakatan potensial antara Microsoft dan Apple serta DuckDuckGo dan Apple - akan diungkapkan," kata Mehta dalam sebuah perintah, menegaskan pentingnya informasi tersebut untuk kasus ini.

Kesaksian Nadella memberikan gambaran tentang dinamika negosiasi di antara dua raksasa teknologi, menyoroti betapa pentingnya posisi mesin pencari default dalam ekosistem perangkat lunak.

Dengan pengungkapan informasi tambahan, persidangan ini semakin menggambarkan kompleksitas dan rivalitas di dalam industri teknologi yang terus berkembang.