Sukses

Analis: Huawei Mate 60 Pro Bakal Kalahkan iPhone 15 di Pasar China

Peluncuran Mate 60 Pro oleh Huawei diyakini akan membuatnya menggantikan posisi iPhone sebagai pemimpin pasar smartphone di China pada 2024

Liputan6.com, Jakarta - Huawei diperkirakan akan menggeser iPhone sebagai pemimpin pasar smartphone China 2024 mendatang dengan peluncuran Mate 60 Pro, yang membenamkan prosesor buatan Negeri Tirai Bambu ini.

Menurut laporan analis Jefferies yang awalnya dilaporkan oleh CNBC, iPhone milik Apple akan kehilangan posisi teratas di pasar smartphone China. Demikian dikutip dari Gizmodo, Kamis (19/10/2023).

Hal ini disebabkan oleh peluncuran iPhone 15 yang dianggap lesu, hingga memungkinkan Huawei untuk mengambil alih posisi nomor satu dalam pangsa pasar smartphone di China. 

Meskipun Apple memperkirakan iPhone 15 sebagai penjualan terbaik mereka, Jefferies melihat adanya penurunan penjualan ponsel tahun ini. Laporan awal juga menunjukkan pemangkasan produksi iPhone 15 sebanyak 8 juta unit menjelang tanggal pengumuman resmi.

Di sisi lain, penjualan smartphone Huawei mengalami pertumbuhan yang tinggi di China pada 2023, melampaui Apple di tengah menurunnya penjualan ponsel di wilayah tersebut. 

Analis Jefferies menulis tren menunjukkan iPhone akan kalah dari Huawei pada 2024, dan permintaan yang lemah di Tiongkok dapat menyebabkan pengiriman iPhone secara global lebih rendah dari yang diharapkan.

Selain itu, Counterpoint Research juga mencatat penurunan penjualan iPhone milik Apple di China, dengan menyalahkan ekonomi yang sedang berjuang pulih dari dampak pandemi Covid-19. 

Perlu diketahui, Huawei akan meluncurkan Mate 60 Pro, smartphone flagship terbarunya dengan prosesor buatan China, yang dianggap sebagai kemajuan signifikan dalam perang chip China-Amerika Serikat. 

Konflik China-Amerika Serikat di dunia smartphone terus berlanjut, dengan larangan penggunaan iPhone oleh pegawai pemerintah Tiongkok dan fokus Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. 

Larangan tersebut dapat berdampak negatif pada pangsa pasar Apple di Asia.

2 dari 5 halaman

Persaingan Apple dan Samsung di Pasar Smartphone

Beralih dari pasar China, kini ramai kabar merosotnya penjualan smartphone di pasar global. Namun, Apple sejauh ini masih dapat bertahan dan menghindari kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Misalnya saja, penjualan HP Samsung, atau pembuat smartphone lainnya terkena dampak perlambatan ekonomi. Sementara itu iPhone justru diperkirakan mengalami pertumbuhan kecil, menurut laporan Lifewire, Senin (9/10/2023).

Apple berada di titik puncak untuk menyalip Samsung sebagai pembuat smartphone terkemuka di dunia.

Pimpinan tim perusahaan aplikasi seluler Swenson He Alexis Talarico mengatakan, “meskipun persaingan antar jenis smartphone tentu saja berkontribusi pada kematangan masing-masing platform, mereka telah mengambil jalur yang sangat berbeda dalam rangkaian fitur mereka saat ini."

Dia juga menuturkan bahwa Apple merilis fitur-fitur iOS dengan cara yang sangat metodis, menunggu hingga teknologi dan antarmuka penggunanya matang dan siap untuk penggunaan sehari-hari. Sementara itu Android cenderung memiliki fungsionalitas mutakhir dan terkadang mengorbankan stabilitas.

Laju inovasi smartphone selama 15 tahun terakhir sangatlah pesat. Hal ini dikarenakan oleh smartphone multi-touch dan layar penuh yang telah menjadi kategori baru. Selain itu, smartphone telah menjadi cara bagi sebagian besar orang di dunia menggunakan komputer dan terhubung ke internet.

Tidak hanya dari segi penggunaan, potensi penjualan yang sangat besar juga menjadi penyebab adanya persaingan. Dengan demikian, hal ini memicu peningkatan laju inovasi.

Berkaitan dengan hal itu, artinya, Apple dan Samsung telah berusaha keras selama satu dekade terakhir untuk menghasilkan smartphone dengan serangkaian fitur luar biasa yang dikemas di dalamnya.

3 dari 5 halaman

Apple Mengalami Penurunan dalam Beberapa Waktu Terakhir

Pengguna smartphone telah menikmati kamera yang lebih cepat dan mengesankan, earbud nirkabel, layar dengan rentang dinamis tinggi yang dapat bertahan sepanjang hari, dan banyak lagi.

Bahkan, chip di iPhone menjadi sangat kuat sehingga melampaui chip yang tersedia di laptop dan komputer desktop. Tidak hanya itu, iPhone juga menghadirkan semua manfaat komputasi seluler, seperti penggunaan daya yang sangat rendah dan kemampuan untuk bekerja dengan cepat dan sejuk tanpa kipas. 

Pertanyaannya adalah, jika iPhone menjadi pemimpin pasar dan mendominasi penjualan smartphone di seluruh dunia, apakah Apple akan mengurangi kecepatannya?

Di satu sisi, Apple telah mengalami penurunan di seluruh lini produknya dalam beberapa waktu terakhir.

Misalnya, seluruh jajaran laptop Mac mengalami kemunduran, penghapusan port-port yang berguna secara terus-menerus, kegagalan keyboard kupu-kupu, hingga komputer yang dianggap "pro" menjadi panas dan berisik segera setelah melakukan tugas yang berat.

Segala kekurangan tersebut berubah dengan peralihan ke Apple Silicon dan lahirnya kembali MacBook Pro dengan slot kartu SD dan port HDMI.

4 dari 5 halaman

Persaingan dan Pengawasan Pemerintah Menjadi Tantangan Bagi Apple

"Samsung dan Apple mempunyai strategi yang sangat berbeda dan keduanya merupakan perusahaan yang kuat di pasar. Jika Apple mengambil alih pasar sekarang, tidak berarti Samsung akan diam dan terus berguling selamanya, mereka akan melawan," kata spesialis komunikasi Ray Fernandez kepada Lifewire.

Fernandez menambahkan, “strategi bisnis Samsung adalah merilis sejumlah besar model ponsel setiap tahunnya, sedangkan Apple sama sekali tidak mampu mencapai hal tersebut. Apple berfokus pada model-model pilihan, berkualitas tinggi, dan mengedepankan kualitas, bukan kuantitas.”

Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan, Samsung bukan satu-satunya pesaing yang dimiliki Apple. Xiaomi, Oppo, Vivo, Huawei, Motorola, dan merek-merek lain juga berkomitmen tinggi dalam persaingan global.

Tidak hanya persaingan pasar, peningkatan pengawasan pemerintah juga menjadi tantangan bagi Apple.

5 dari 5 halaman

Infografis: Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia