Sukses

Apple Jadi Perusahan Teknologi yang Paling Ambisius Lawan Perubahan Iklim

Menurut laporan Stand.earth, Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi yang unggul dalam inovasi melawan perubahan iklim.

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat sebuah laporan yang membandingkan upaya beberapa perusahan teknologi dalam mengatasi perubahan iklim. Perusahaan yang dimaksud ialah Apple, Dell, Google, HP, Microsoft, dan Nvidia.

Apple menjadi sorotan dari laporan ini karena menjadi satu-satunya perusahaan yang menetapkan target penggunaan energi terbarukan untuk pemasok kebutuhan perakitan perangkat mereka.

Menurut Gary Cook, direktur kebijakan iklim global di Stand.earth, yang menerbitkan laporan tersebut, merek-merek lain harus menyampaikan target yang jelas pada pemasoknya.

Namun, laporan sebelumnya menunjukkan adanya keraguan terhadap klaim netral karbon Apple. Stand.earth membandingkan inisiatif mengatasi perubahan iklim Apple dengan beberapa perusahaan teknologi sekaligus. 

Perusahaan teknologi sendiri telah menyumbang 4 persen emisi gas rumah kaca global, melebihi emisi dari industri penerbangan.

Laporan tersebut menyarankan perusahaan untuk memilih cara yang lebih strategis dalam menggunakan energi terbarukan. Banyak perusahaan, termasuk Apple, mengandalkan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) tanpa memberdayakan infrastruktur energi bersih yang memadai. 

Untuk mengatasi ini, Apple, Google, dan Microsoft merencanakan integrasi lebih banyak energi terbarukan ke dalam jaringan lokal mereka.

Selain itu, laporan ini juga menyoroti kurangnya kolaborasi substansial di antara pemimpin sektor teknologi dalam memerangi climate change. Perusahaan-perusahaan ini diharapkan bekerja sama lebih erat untuk mengadvokasi kebijakan yang mendorong adopsi energi bersih. 

Meskipun Apple memimpin, tantangan di bidang energi terbarukan masih memerlukan kerja sama industri yang lebih erat untuk mencapai dampak positif yang signifikan. Demikian dikutip dari The Verge, Jumat (20/10/2023).

2 dari 5 halaman

Tantangan Utama Melawan Perubahan Iklim

Sebagai informasi, emisi karbon yang dihasilkan oleh rantai pasokan tetap menjadi tantangan utama di seluruh dunia, dan sebagian besar jejak karbon perusahaan berasal dari pemasok mereka. 

Apple, dengan tujuan menjadi netral karbon di seluruh operasi dan rantai pasokannya, telah mencapai kemajuan signifikan. 

Pemasok Apple meningkatkan sistem sustainability mereka lebih dari dua kali lipat antara 2021 dan 2022, dan sekitar 300 pemasok berkomitmen untuk menggunakan energi bersih pada tahun 2030 saat memproduksi produk Apple.

Meskipun Apple menjadi pemimpin dalam menggunakan energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil, transparansi terkait emisi rantai pasokan Apple masih menjadi perhatian berbagai peneliti. 

Laporan terpisah dari Institute of Public and Environmental Affairs (IPE) menyatakan bahwa Apple berhenti meminta para pemasoknya untuk mengungkapkan total emisi karbon mereka tahun ini. 

IPE mempertanyakan bagaimana caranya memverifikasi klaim Apple Watch yang telah menggunakan 100 persen listrik bersih dalam proses manufakturnya.

Sean Redding, juru bicara Apple, menegaskan komitmen perusahaan untuk mendekarbonisasi produk mereka melalui pendekatan yang ketat dan berbasis sains, dengan validasi pihak ketiga.

Perusahaan lain, seperti Nvidia, juga menunjukkan keterlibatan dalam mengevaluasi inisiatif tambahan dengan pemasok untuk mengurangi emisi lebih lanjut di seluruh rantai pasokan. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah ini menunjukkan dorongan industri untuk mencapai tujuan lingkungan yang lebih bersih.

3 dari 5 halaman

Apple Pakai Bahan Daur Ulang untuk Targetkan Netral Karbon 2030

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Apple menjadikan perangkat baru seri mereka, iPhone 15 serta Apple Watch Series 9 dan Ultra 2, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya keberlanjutan lingkungan melawan perubahan iklim.

Seri iPhone 15 Pro dilirik karena menggunakan Titanium Grade 5 pertama di smartphone, dan chipset silikon A17 Pro 3nm.

Apple mengklaim chipset di iPhone 15 Pro membuat ponsel lebih bertenaga dibandingkan kebanyakan komputer desktop, namun tetap lebih hemat energi.

Bahan Titanium membuat ponsel ini lebih ringan dan lebih tahan lama, juga lebih mudah diperbaiki daripada seri sebelumnya karena memiliki struktur aluminium daur ulang di dalamnya.

Selain menggunakan USB Type-C untuk mengisi daya, iPhone 15 juga hadir dengan kobalt daur ulang pada baterainya dan juga bahan netral karbon lainnya.

 

4 dari 5 halaman

Jam Tangan Ramah Lingkungan

Selain seri iPhone 15, Apple juga mengenalkan Watch Series 9 yang hadir dengan Apple Silicon S9 dengan daya tahan baterai selama 18 jam. 

Sementara Apple Watch Ultra 2, chip S9 juga menjadi sumber tenaga jam tangan ini, serta menggunakan 95 persen titanium daur ulang dan juga netral karbon.

Langkah ini menunjukkan upaya Apple untuk menjadi netral karbon di seluruh bisnisnya pada tahun 2030. 

Bahkan, mereka menggunakan film menampilkan CEO Tim Cook dan VP Lisa Jackson untuk menyampaikan poin serius dan menyoroti upayanya dalam mengurangi jejak karbon. 

Apple Watch Series 9 akan diproduksi sepenuhnya menggunakan energi terbarukan dan sebagian besar akan beralih ke pengiriman melalui laut untuk produknya guna mengurangi jejak karbon. Semua ini akan menjadikan Apple Watch Series 9 sebagai produk netral karbon pertama dari Curpertino. 

Apple juga mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan bahan kulit pada produk Apple yang baru, termasuk tali jam tangan.

5 dari 5 halaman

Infografis: Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?

Video Terkini