Liputan6.com, Jakarta - YouTube meluncurkan pembaruan yang memudahkan pengguna menonton berita terkini, serta membantu media penerbit berita untuk membuat video Shorts.
Dilansir Tech Crunch, Selasa (24/10/2023), YouTube menghadirkan laman tontonan yang imersif berita. Jadi, laman ini akan mengumpulkan konten dari berbagai sumber media atau penerbit resmi.
Baca Juga
Selain itu, perusahaan streaming video ini juga meluncurkan "Program Inovasi Shorts untuk Berita". Program ini akan menawarkan dana finansial dan dukungan lainnya kepada media pemberitaan yang membuat video pendek di platform tersebut.
Advertisement
Untuk memulainya, aplikasi streaming video ini bekerja sama dengan lebih dari 30 organisasi di 10 negara, sekaligus menyediakan total USD 1,6 juta atau Rp 25,3 juta untuk mendanai usaha mereka.
“Selama tahun depan, pakar YouTube akan bekerja sama dengan sejumlah media, termasuk Univision di AS, AFP di Prancis, dan Mediacorp di Singapura mengenai strategi konten Shorts dan praktik terbaik produksi video,” ungkap YouTube dalam postingan blognya.
YouTube mengatakan tujuan dari program ini adalah membantu penerbit berita yang tertarik mengembangkan konten berdurasi pendek, tetapi tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya.
Dalam postingan blognya, YouTube juga mengungkapkan, halaman tonton berita akan menampilkan konten dari sumber berita di video on demand, streaming langsung, podcast, dan YouTube Shorts.
Dengan demikian, penonton dapat menjelajahi berita dari berbagai sumber dan sudut pandang. Ditambah dukungan berbagai format, pengguna diberi pilihan untuk melihat berita lebih mendalam atau menonton video pendek.
Laman tontonan baru kabarnya akan diluncurkan ke pengguna seluler di sekitar 40 negara. YouTube juga telah merencakanan peluncuran fitur versi desktop dan TV di masa mendatang.
Perusahaan milik Google tersebut yakin pembaruan pengalaman berita ini akan membantu penonton mengakses berbagai pendapat yang kredibel dan beragam terkait berita tertentu.
YouTube Luncurkan Fitur-Fitur AI Generatif untuk Membantu Kreator Konten
Sebelumnya, pada 21 September 2023, YouTube memperkenalkan lima alat AI generatif yang dapat digunakan oleh pengguna untuk membuat konten. Mengutip dari Mashable, Minggu (24/9/2023), ini dia alat-alat AI yang akan dihadirkan oleh YouTube.
1. Dream Screen
Dream Screen akan hadir pada tahun 2024 mendatang. Alat ini memungkinkan pembuat konten menemukan latar belakang untuk videonya hanya dengan mengetikkan ide untuk visual.
YouTube memamerkan kemampuan Dream Screen dalam acara Made on Youtube. Ini lebih bersih daripada beberapa alat pembuat video AI lainnya. Meski demikian, visualnya masih sangat terlihat dihasilkan AI.
2. YouTube Create
YouTube Create merupakan aplikasi baru dan akan tersedia di Google Play Store untuk pengguna Android. Untuk versi iOS akan dirilis pada tahun 2024 mendatang.
Ini pada dasarnya adalah jawaban YouTube terhadap CapCut, alat pengeditan video seluler populer dari salah satu pesaing terbesar perusahaan TikTok.
Menurut YouTube, aplikasi pengeditan baru ini tidak hanya untuk video pendek di YouTube Shorts, tetapi juga untuk video berdurasi panjang.
Advertisement
Menemukan Musik dengan AI Sampai Lakukan Sulih Suara
3. Menemukan musik dengan AI
Berbicara tentang musik untuk pembuat konten, alat YouTube baru yang didukung AI akan membantu YouTuber menemukan lagu yang sempurna untuk konten mereka.
Mulai tahun depan, pembuat konten dapat menelusuri musik di YouTube Studio dengan mendeskripsikan videonya atau jenis musik yang dicari.
Mereka bahkan dapat menentukan durasi lagu dan membagikan artis atau genre musik. Alat AI kemudian akan menyarankan “jalur yang tepat dengan harga yang tepat.”
4. AI Insight
YouTube juga memasukkan AI untuk membantu pembuat konten lebih memahami konten apa yang akan dibuat. Dengan fitur ini, pembuat konten akan diberi saran ide video berdasarkan apa yang sudah ditonton oleh pemirsanya.
5. Sulih suara
Alat baru lainnya bagi pembuat konten yang akan hadir di YouTube tahun depan adalah sulih suara yang dihasilkan AI dengan dukungan Aloud.
Dengan satu klik, alat ini secara otomatis menerjemahkan video pembuat konten ke berbagai bahasa. Opsi bahasa kemudian dimasukkan langsung ke dalam pengaturan video, sehingga pemirsa tidak harus mencari unggahan berbeda dari video yang sama dengan terjemahan yang sesuai.
Google Podcast Bakal Dimatikan pada 2024, YouTube Music Jadi Penggantinya
Kabar dari YouTube lainnya, Google dan YouTube bakal mematikan platform Google Podcast pada 2024 mendatang, di mana nantinya konten-konten siniar atau podcast, akan dialihkan ke YouTube Music.
Awal tahun 2023, YouTube juga telah merilis fitur untuk menonton dan mendengarkan podcast melalui aplikasi YouTube Music di Amerika Serikat (AS), tanpa menarik bayaran.
Dengan fitur ini, penikmat siniar di YouTube Music akan bisa mengunduh, memutar di latar belakang, hingga beralih antara video dan audio sebuah konten.
YouTube juga mengungkapkan rencana mereka untuk meluncurkan Podcast di YouTube Music secara global sebelum akhir tahun ini.
Sebagai bagian dari investasi mereka yang ditingkatkan di sektor ini, YouTube pun memutuskan akan mengakhiri Google Podcasts.
"Pada tahun 2024 nanti, sebagai bagian dari proses ini, kami akan menghentikan Google Podcast," tulis YouTube dalam blog resminya, dikutip Rabu (4/10/2023).
"Sebagai bagian dari proses ini, kami akan membantu pengguna Google Podcast beralih ke Podcast di YouTube Music," kata perusahaan di bawah Google.
Perusahaan juga mengungkapkan, menurut riset Edison, sekitar 23 persen pengguna podcast mingguan di AS mengatakan YouTube jadi layanan yang sering dipakai, dibandingkan Google Podcast yang cuma 4 persen.
YouTube juga akan membantu perpindahan ke YouTube Music dengan menyediakan "alat migrasi sederhana dan kemampuan untuk menambahkan umpan RSS podcast ke perpustakaan YouTube Music mereka."
Selain itu, mereka juga akan menawarkan tools yang memungkinkan pengguna mengunduh file OPML dari siniar langganan mereka, memungkinkan mereka mengunggahnya ke platform lainnya.
Advertisement