Liputan6.com, Jakarta Komisi Informasi (KI) Pusat menggelar acara peringatan hari Hak untuk Tahu Sedunia (Right to Know Day/RTKD) di Hotel Pullman Podomoro Jakarta, Jumat (20/10/2023). Dalam acara bertajuk "Peluang dan Tantangan Pemuda di Era Keterbukaan Informasi Menuju Indonesia Emas" ini, KI Pusat mengundang ratusan mahasiswa dari berbagai universitas.
Ketua KI Pusat Donny Yoesgiantoro menekankan pentingnya akses informasi bagi pemuda melalui keterbukaan informasi publik.
Baca Juga
"Karena informasi yang benar, akurat, dan tidak menyesatkan dari Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) berguna bagi pemuda, dalam mengembangkan kapasitas pribadi dan lingkungan sosialnya, sebagaimana Pasal 28F UUD NRI 1945," ucapnya.
Advertisement
Di era digital ini, ia berharap agar seluruh elemen bangsa memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan pemuda yang berprestasi, maju, unggul, dan berwawasan global demi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pemuda memiliki peran krusial di semua sektor, termasuk dalam pemerintahan.
"KI Pusat bersama stakeholder lainnya perlu mempersiapkan pemuda melalui regulasi dan kebijakan yang meningkatkan sumber daya dan daya saing mereka secara global," kata Donny.
Ia meyakinkan, kunci kemajuan bangsa Indonesia terletak pada keterbukaan informasi. Donny juga mengutip Keith Ferrazzi yang mengatakan, "Kekuatan, bersumber dari berbagi informasi, bukan merahasiakannya."
Donny kemudian menekankan pentingnya penetapan Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) setiap 28 September sebagai hari besar nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang keterbukaan informasi publik di Indonesia.
"Secara internasional setiap tanggal 28 Oktober RTKD yang inisiasinya di kota Sofia, Bulgaria. Pola HAKIN dapat mengikuti Hari Lingkungan yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, yang inisiasinya di kota Stockholm, Swedia,"Â ujarnya.
Â
Peran Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2045
Pada acara yang sama, Wakil Ketua KI Pusat RI H Arya Sandhiyudha menambahkan bahwa target capaian Indonesia Emas 2045, bertepatan dengan 100 Tahun kemerdekaan RI.
"Modal utama Indonesia Emas adalah generasi muda sebagai aset berharga bangsa. Pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju dan Sejahtera dengan mengawal pemerintahan yang bersih dan transparan," ungkap Arya.
Penanggung Jawab RTKD 2023 Samrotunnajah Ismail menambahkan, peringatan Hari Hak untuk Tahu sedunia bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam mewujudkan kemajuan dan kecerdasan bangsa di era global.
Ia secara singkat menilik kembali peringatan Hari Hak untuk Tahu sedunia yang pertama kali dideklarasikan di Sofia, Bulgaria pada 28 September 2002.
Sebanyak 60 Organisasi Kebebasan Informasi dari berbagai negara membentuk Jaringan Advokat Kebebasan Informasi (FOIA Network) untuk mengadvokasi hak individu dalam mengakses informasi dan memperjuangkan pemerintahan yang transparan.
Menurutnya, sejak 2011 setelah Indonesia menerapkan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. KI pusat bersama beberapa beberapa pihak telah melakukan kampanye Hari Hak Untuk Tahu sedunia yang diselenggarakan di seluruh Indonesia.
Advertisement