Sukses

CEO Apple Tim Cook Datang ke China Usai Kabar Penjualan iPhone 15 Merosot

CEO Apple Tim Cook mengunjungi China, usai adanya kabar rendahnya penjualan iPhone 15 di negara itu, jika dibandingkan dengan pendahulunya.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple Tim Cook mengunjungi China pada pekan lalu. Kunjungan ini terjadi di tengah laporan yang menyebut anjloknya penjualan iPhone 15 di negara itu, dibandingkan iPhone 14.

Cook diketahui menemui Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao, dan membahas "perkembangan yang saling menguntungkan" buat kedua pihak.

Dilaporkan Bloomberg, pertemuan ini terjadi pada hari Rabu, seperti tertuang dalam pernyataan dari Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Para pejabat mengatakan bahwa Cook dan Wang "bertukar pandangan tentang perkembangan Apple di Tiongkok," serta membahas ketegangan yang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Menurut Wang Wentao, China akan mendorong keterbukaan tingkat tinggi, terus memperluas akses pasar, dan berkomitmen menciptakan lingkungan bisnis yang berorientasi pasar, legal, dan internasional.

Selain itu, perusahaan multinasional, termasuk Apple, dipersilakan untuk berbagi dividen di pasar Tiongkok dan mencapai pembangunan yang saling menguntungkan.

Mengutip 9to5mac, Minggu (22/10/2023), menurut rilis pemerintah China, Tim Cook juga memuji sejarah 30 tahun Apple di negara itu, serta perlunya China dan AS untuk menjaga hubungan yang sehat.

CEO Apple itu juga mengatakan Apple menghargai pencapaian yang dicapai dalam 30 tahun pembangunan di Tiongkok.

Dia juga mendukung pemerintah AS dan Tiongkok untuk memperkuat komunikasi dan dialog, memelihara dan mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral yang stabil, serta menciptakan lingkungan yang baik untuk kerja sama praktis.

Dikutip dari Apple Insider, ini jadi kunjungan kedua Tim Cook ke China pada tahun 2023.

Sebelumnya, Cook bertemu dengan Menteri Perdagangan Wang Wentao pada Maret 2023. Ia menjadi salah satu dari sedikit CEO AS yang menghadiri pertemuan bisnis tahunan Tiongkok, yang dibuka kembali.

Pada saat itu, Tim Cook dikatakan akan berbicara dengan AS mengenai hubungan perdagangan, sementara China mengatakan kepada Cook bahwa Apple harus meningkatkan praktik keamanannya.

2 dari 4 halaman

Penjualan iPhone 15 di China Tak Sebaik Pendahulunya

Kunjungan Tim Cook ke Tiongkok terjadi usai laporan penjualan iPhone 15 yang tak sebaik pendahulunya di negara itu. Pertemuan ini juga tak lama usai kabar bahwa Tiongkok akan melarang pejabat pemerintah memakai iPhone untuk bekerja, dengan alasan masalah keamanan.

Di China, Apple juga menghadapi persaingan yang ketat dengan smartphone Huawei terbaru Mate 60, yang dikabarkan laku keras di sana.

Dalam kunjungan itu, Cook juga mengunjungi salah satu mitra rantai pasokan Apple, Luxshare. Ia bahkan memuji hubungan perusahaannya dengan perusahaan itu selama satu dekade terakhir, melalui akun Weibo-nya.

"Kami telah bermitra dengan Luxshare-ICT selama lebih dari satu dekade, dan mereka kini membuat beberapa produk tercanggih kami termasuk jajaran Apple Watch netral karbon dan iPhone 15 Pro Max," kata Tim Cook.

"Dan mereka akan menjadi netral karbon untuk produksi Apple pada tahun 2030," imbuhnya.

Luxshare juga akan jadi mitra perakitan Apple untuk headset AR Vision Pro yang baru rilis tahun ini, dengan jadwal penjualan sekitar awal 2024.

3 dari 4 halaman

Tim Cook Ungkap Alasan iPhone Rilis Tiap Tahun

Sementara, dalam beberapa tahun terakhir, salah satu bagian penting dari seluruh acara Apple adalah menyoroti upaya perusahaan dalam mencapai target, menjadikan seluruh jajaran produknya netral karbon pada tahun 2030.

Dan tahun ini, Apple mengklaim telah mencapai sebagian dari pencapaiannya dengan membuat bagian dari Apple Watch Series 9 netral karbon.

Namun, mengingat Apple selalu meluncurkan produk terbarunya setiap tahun, ini menjadi pertanyaan bagi beberapa orang terkait dengan adanya masalah perubahan iklim.

Mengutip HT Tech, Rabu (11/10/2023), CEO Apple Tim Cook, menjelaskan "Saya pikir memiliki iPhone setiap tahun bagi orang-orang adalah hal yang luar biasa. Dan yang kami lakukan adalah mengizinkan mereka untuk memperdagangkan ponsel mereka."

Ia mengungkapkan perusahaan menjual kembali produk Apple yang masih berfungsi. Dan apabila tidak berfungsi, mereka punya cara untuk membongkarnya dan mengambil bahannya untuk membuat iPhone baru.

CEO Apple juga harus menghadapi beberapa pertanyaan lain, seperti istilah 'netral karbon' yang rencananya akan dilarang oleh Uni Eropa dan masalah greenwashing.

Greenwashing adalah praktik yang mengaku sebagai entitas sadar lingkungan. Namun, mereka menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan tentang label ramah lingkungan suatu produk atau perusahaan.

 

4 dari 4 halaman

Netralitas Karbon

Mengenai netralitas karbon, Cook mengatakan bahwa dirinya mengundang siapa pun untuk melihat bagaimana perusahaan mendefinisikan netralitas karbon di situs web. Perusahaan bekerja keras untuk mengurangi jejak karbon secara drastis.

"Apapun yang tersisa setelah mengurangi jejak karbon, kami mengimbanginya dengan langkah berkualitas tinggi, seperti hutan dan padang rumput yang dikelola untuk menarik karbon dari atmosfer," ujar Tim Cook.

Terkait dengan greenwashing, Tim Cook berpendapat bahwa itu sangatlah tercela. Ia membandingkan dengan upaya yang dilakukan oleh Apple.

"Kami melakukan semua hal dan mengatakan apa yang kami lakukan. Fakta bahwa terdapat 30 persen bahan daur ulang di Apple Watch adalah buktinya. Kami juga menurunkan transportasi udara secara drastis ke transportasi laut," ungkapnya.

Bahkan, CEO Apple ini juga menyoroti bagaimana dia menerapkan penurunan jejak karbon dalam kehidupan pribadinya. Ia berupaya untuk lebih sadar terhadap lingkungan.

(Dio/Isk)