Sukses

Apple Bakal Hadirkan AI Generatif Seperti ChatGPT di iOS 18

Apple diperkirakan akan hadirkan fitur AI generatif pada iOS 18 yang akan dirilis pada akhir tahun 2024, server akan menggunakan kombinasi AI berbasis cloud dan “edge AI”, yang memproses data di perangkat.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Apple disebut-sebut akan menghadirkan fitur AI (kecerdasan buatan) generatif pada versi iOS berikutnya. Analis Jeff Pu berpendapat bahwa iOS 18, yang akan dirilis pada akhir tahun 2024, bakal memperkenalkan fitur AI generatif untuk iPhone.

Menurut laporan dari MacRumors, dikutip Kamis (26/10/2023), catatan tersebut juga menunjukkan bahwa Apple berencana membangun beberapa ratus server AI tahun ini dan berencana membangun lebih banyak lagi di tahun berikutnya.

Dengan demikian, bisa diperkirakan Apple akan menghadirkan AI generatif ke perangkat kerasnya pada akhir tahun 2024. Server akan menggunakan kombinasi AI berbasis cloud dan “edge AI”, yang memproses data di perangkat.

Sebelumnya, dilaporkan pula perusahaan menginvestasikan jutaan dolar setiap hari untuk melatih model bahasa besar (LLM). Ini nantinya akan digabungkan oleh tim Siri untuk membuat integrasi pintasan yang kompleks menjadi lebih mudah diakses.

Meskipun sebagian besar investasi ini akan fokus pada pelanggan AppleCare, model bahasanya akan tersedia untuk penggunaan lebih luas. Demikian menurut laporan Gadgets Now.

Perlu diketahui, Apple sudah memiliki alat AI generatif secara internal, yang disebut “AppleGPT”. Alat ini dibangun berdasarkan model bahasa besar miliknya yang disebut “Ajax.” Kerangka kerja ini didasarkan pada Google JAX, yang dirancang untuk mempercepat penelitian dalam pembelajaran mesin.

AppleGPT berkemampuan merangkum teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan data yang telah dimasukkan. Cara kerjanya mirip dengan chatbot lain, seperti Bard, ChatGPT, dan Bing AI.

2 dari 4 halaman

iPhone Rekrut Insinyur dan Ilmuwan Ahli AI

Pembuat iPhone telah secara aktif merekrut insinyur dan ilmuwan dengan keahlian di bidang kecerdasan buatan, khususnya AI generatif. Wakil Presiden Senior Rekayasa Perangkat Lunak, Craig Federighi dan John Giannandrea, Wakil Presiden Senior Pembelajaran Mesin dan AI, memimpin upaya ini.

Meskipun rencana Apple untuk chatbot tersebut belum jelas, Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan diperkirakan akan membuat "pengumuman signifikan terkait AI" pada tahun depan.

Jeff Pu mengungkapkan Apple mengambil pendekatan yang lambat dalam menemukan cara penerpaan AI generatif yang selaras dengan prinsip-prinsip seputar keamanan dan privasi pengguna.

Dalam panggilan investor awal tahun ini, CEO Tim Cook mengakui potensi AI generatif sekaligus menyadari perlunya mengatasi permasalahan tersebut. Cook juga menyebutkan pentingnya pengaturan mandiri dalam industri teknologi.

3 dari 4 halaman

Chatbot AI Untuk Anak, Bahaya atau Aman?

Masih terkait dengan teknologi AI, tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini lagi naik daun. Tak cuma ke orang dewasa, sejumlah platform untuk anak pun juga sudah memakai teknologi semacam ini.

Noura Afaneh, Analis Konten Web di Kaspersky mengatakan, anak-anak merupakan bagian penting yang sayangnya tidak dipertimbangkan dalam euforia teknologi AI.

Menurutnya, anak-anak dari segala usia di seluruh dunia mendapatkan akses untuk menggunakan alat-alat AI dan banyak di antaranya hanya memerlukan sedikit atau tanpa persetujuan sama sekali.

Melalui siaran persnya, Noura mengatakan bahwa keberadaan chatbot AI saat ini memudahkan seseorang untuk menavigasi informasi, tanpa harus membuka banyak tab dan membaca banyak artikel.

"Jika menyangkut anak-anak, hal ini sangat penting untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka, dan sekaligus dapat membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik," kata Noura, dikutip Jumat (20/10/2023).

Selain itu, chatbot AI juga bisa menyediakan platform yang dapat diakses dan memungkinkan anak-anak untuk melatih keterampilan bahasa mereka, serta berdiskusi secara bebas tanpa batas waktu

Meski terdapat banyak manfaat besar dari beragam alat yang tersedia, tetap ada risiko penggunaan AI di kelompok anak-anak, misalnya seperti hilangnya privasi data, ancaman dunia maya, serta konten yang tidak pantas untuk mereka.

 

4 dari 4 halaman

Risiko Kehadiran Teman AI

Dalam kasus lebih berbahaya, pada awal kehebohan ChatGPT, gadis-gadis remaja bertanya kepada AI tentang rencana diet dan informasi medis yang langsung dijawab oleh chatbot dengan rencana dan saran tanpa mengacu pada data medis aktual.

Kasus lainnya adalah chatbot MyAI Snapchat, di mana pengguna berusia 13 tahun diperbolehkan menggunakannya tanpa perlu izin dari orangtua. Ini menimbulkan pertanyaan tentang privasi anak-anak dan penyimpanan data mereka oleh aplikasi.

Noura mengatakan, risiko dari teman AI semacam ini adalah anak-anak sering kali percaya bahwa mereka adalah teman nyata, dan bertindak berdasarkan saran mereka.

Padahal, Snapchat sendiri mengakui bahwa AI tersebut "mungkin berisi konten yang bias, tidak benar, berbahaya, atau menyesatkan."

"Hal ini sangat berisiko, karena remaja mungkin merasa lebih nyaman membagikan informasi pribadi dan detail pribadi tentang kehidupan mereka kepada chatbot, dibandingkan kepada orang tua yang dapat membantu mereka," ujarnya.