Sukses

Netflix Berencana Buka Toko Ritel pada 2025, Bakal Jual Merchandise hingga Live Experience

Netflix punya rencana untuk membuka toko ritel fisik pertama mereka pada tahun 2025, di mana toko ini bakal menyediakan makanan, merchandise, hingga live experience.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum jadi raksasa streaming, Netflix pernah berbisnis sewa DVD fisik, untuk kemudian beralih ke digital sepenuhnya, dan berkembang menjadi perusahaan besar di pasar ini.

Namun, sebuah kabar terbaru menyebutkan kalau Netflix punya rencana untuk kembali membuka bisnis fisik, dengan membuka destinasi toko ritel pada 2025 mendatang.

Laporan Bloomberg menyebut, destinasi yang akan kabarnya dijuluki Netflix House ini, tidak hanya akan menawarkan barang-barang untuk dibeli, tetapi juga pengalaman untuk tren di platform streaming tersebut.

Mengutip The Verge, Selasa (24/10/2023), belum ada informasi spesifik tentang lokasi destinasi permanen Netflix ini. Meski begitu, kabarnya, lokasi pertama diperkirakan akan diluncurkan di Amerika Serikat pada 2025.

"Kami telah melihat betapa besarnya keinginan para penggemar untuk mendalami dunia film dan acara TV kami, dan kami telah banyak memikirkan bagaimana membawanya ke level berikutnya," kata Josh Simon, VP of Consumer Products Netflix kepada Bloomberg.

Dikutip dari Engadget, merchandise yang akan dijual juga berdasarkan acara dan konten di platform streaming itu. Selain itu, Netflix House juga akan menawarkan tempat makan, hingga live experiences buat pengunjungnya.

Kabarnya, dua lokasi awal Netflix House bakal menampilkan jalur rintangan yang diangkat dari Squid Game, salah satu serial terpopuler Netflix dari Korea Selatan.

Toko ritel Netflix House juga akan menampilkan instalasi seni yang berganti-ganti berdasarkan konten populer mereka, maupun pertunjukan langsung untuk menggaet penggemar.

2 dari 4 halaman

Netflix Hentikan Bisnis Rental DVD

Netflix sendiri pada bulan April lalu, mengumumkan akan menghentikan bisnis asli mereka yaitu rental DVD, setelah 25 tahun beroperasi.

Melalui laman resminya, Netflix menyatakan bahwa mereka akan menghentikan bisnis rental DVD mereka melalui DVD.com pada akhir tahun 2023 ini. Alasannya adalah karena semakin menurunnya bisnis.

"Tujuan kami selalu untuk memberikan layanan terbaik bagi anggota kami, tetapi karena bisnis terus menyusut, itu akan menjadi semakin sulit," kata Ted Sarandos, Co-CEO Netflix, dikutip Senin (24/4/2023).

Sarandos juga mengatakan, kepingan DVD terakhir akan dikirimkan pada 29 September 2023.

Lebih lanjut, Sarandos mengatakan bisnis DVD ini mengubah cara seseorang dalam menonton film dan acara TV di rumah, serta membuka jalan bagi peralihan ke streaming.

"Sejak awal, anggota kami menyukai pilihan dan kontrol yang ditawarkan hiburan langsung ke konsumen: variasi judul yang luas dan kemampuan untuk menonton seluruh seri secara langsung," kata Sarandos.

Selain itu, bisnis sewa DVD juga diakui berhasil membuat Netflix terjun untuk membuat program buatan sendiri di bawah Red Envelope Entertainment, termasuk Sherrybaby and Zach Galifianakis Live at the Purple Onion.

3 dari 4 halaman

Pertama Kali Kirimkan DVD di 1998

Dikutip dari Engadget, Netflix mengirimkan DVD pertama mereka yaitu Beetlejuice, pada tahun 1998.

Sejak saat itu, mereka sudah mengirimkan lebih dari 5,2 miliar DVD dalam amplop merah yang jadi ciri khasnya ke 40 juta pelanggan, dimana hampir semuanya sebelum tahun 2019.

Untuk diketahui, Netflix mulai melakukan bisnis streaming video on-demand pada tahun 2007. Bisnis ini tumbuh dengan cepat hingga platform tersebut jadi yang paling populer pada tahun 2009.

Mengutip Variety, pendapatan Netflix dari bisnis DVD-by-mail secara desain, juga terus menurun selama bertahun-tahun, karena perusahaan lebih mendorong anggota ke layanan streaming.

Di 2022, bisnis DVD hanya menghasilkan USD 145,7 juta atau turun 20 persen dari tahun sebelumnya, yang hanya mewakili 0,5 persen total pendapatan mereka.

4 dari 4 halaman

Netflix Naikkan Harga Langganan di AS

Di sisi lain, Netflix baru saja mengumumkan kenaikan harga berlangganan bagi pengguna di Amerika, Inggris, dan Prancis. Hal ini dilakukan perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan.

Disebutkan, Netflix menaikkan harga paket streaming premiumnya sebesar USD 2 atau Rp31.700 menjadi USD 23 atau Rp 364.550 per bulan di AS.

Di samping itu, paket streaming dengan harga terendah dan bebas iklan menjadi USD 12 atau Rp 190.200, mengutip dari AP News, Jumat (20/10/2023).

Meski demikian, opsi streaming paling populer Netflix di AS tetap pada harga USD 15,50 atau Rp 245.700 per bulan. Begitu juga paket bulanan USD 7 atau Rp 110.900 yang mencakup iklan intermiten.

Selain itu, dikabarkan jumlah pelanggan Netflix mengalami peningkatan hampir 8,8 juta pelanggan di seluruh dunia selama periode Juli-September.

Artinya, kini Netflix memiliki sekitar 247 juta pelanggan di seluruh dunia. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan survei FactSet Research yang menyebutkan 243,8 juta pelanggan.

(Dio/Dam)