Sukses

Google Bakal Tampilkan Kualitas Udara di Android dan iOS Secara Real-time

Google meluncurkan kartu AQI di tab Discover pada sistem operasi iOS dan Android, pengguna kini bisa memeriksa kualitas udara sebelum bepergian.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka membantu masyarakat dalam memantau kualitas udara, Google berencana menghadirkan alat pelacak terbaru pada tab Discover-nya.

Menurut laporan 9to5Google, Kamis (26/10/2023), platform ini meluncurkan kartu AQI di tab Discover pada sistem operasi iOS dan Android. Pengguna akan segera melihat tab baru ini di aplikasi Google, tepatnya di sebelah kiri layar beranda. 

Google saat ini telah memiliki tiga kartu mini di tab Discover, yaitu Olahraga, Cuaca, dan Keuangan. Dan kini, Google menambahkan kartu mini keempatnya, yakni Kualitas Udara (AQI).

Tab ini memungkinkan pengguna memeriksa kualitas udara di area mereka dengan cepat dan mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, pengguna hanya perlu mengetuk mini card AQI. 

Dengan adanya alat pelacak Ini, pengguna kini bisa memeriksa kualitas udara sebelum bepergian. Dengan begitu, orang-orang yang sensitif terhadap polusi udara atau memiliki riwayat penyakit pernapasan bisa lebih waspada.

Di sisi lain, kabarnya mini card kualitas udara versi iOS akan lebih lengkap dibandingkan versi Android. Ini akan menawarkan semua informasi, seperti tingkat AQI, jarak, dan kondisi kualitas udara. 

Selain itu, kualitas udara versi iOS juga akan memiliki indikator kondisi kualitas udara, yang diperkirakan akan berubah warna sesuai dengan status kualitas udara.

Namun, untuk saat ini fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna beta tertentu. Laporan mencatat bahwa ada kartu kosong di aplikasi Google beta pada Android (versi 14.32). Sedangkan pada iOS, pengguna bisa melakukan penelusuran "kualitas udara".

Meski begitu, daftar App Store sudah menampilkan pemberitahuan 'Anda akan menerima kualitas udara numerik, bersama dengan titik berkode warna yang sesuai dengan kondisi kualitas udara, serta informasi tentang lokasi dan waktu pembacaan.'

2 dari 4 halaman

Google Maps Kedatangan Fitur Aksesibilitas Baru

Sebelumnya, Google diketahui telah melakukan melakukan pembaruan fitur aksesibilitas untuk sejumlah layanannya, seperti Maps, Search, dan Assistant. Tidak hanya itu, perusahaan juga merilis aplikasi Magnifier baru untuk membantu pengguna membaca teks di berbagai tempat.

Dikutip dari Tech Crunch, Selasa (24/10/2023), pada aplikasi Google Maps, Google menambahkan dukungan pembaca layar untuk fitur “Pencarian dengan Live View”. Pembaruan ini sangat berguna bagi para pengguna tunanetra.

Alasannya, hanya dengan mengeluarkan ponsel, Google Maps akan secara otomatis mengidentifikasi tempat-tempat, seperti ATM, stasiun, dan layanan angkutan umum lainnya di sekitar pengguna tunanetra.

Fitur "Pencarian dengan Live View" di Google Maps ini telah diperkenalkan tahun 2022 lalu. Dengan fitur ini, pengguna dapat menggunakan kamera di Maps untuk mencari tempat-tempat terdekat yang ingin dikunjungi dengan overlay dan penanda. 

Namun, untuk saat ini, fitur tersebut hanya tersedia di London, Los Angeles, New York City, Paris, San Francisco, dan Tokyo.

Selain itu, Google Maps kini memungkinkan pengguna mencari rute belanja ramah kursi roda. Google juga berupaya menandai bisnis milik penyandang disabilitas di Penelusuran dan Maps.

Google juga memperbarui Maps untuk Android Auto. Melalui pembaruan ini, Maps akan menyertakan informasi tentang aksesibilitas kursi roda di tempat umum. Jadi, tempat-tempat yang ramah kursi roda akan memiliki ikon kursi roda untuk menunjukkan pintu masuk.

3 dari 4 halaman

Google Tawarkan Fitur Passkey, Masuk Akun Tanpa Repot Ketik Password

Di samping itu, Google juga telah menawarkan fitur passkey sebagai opsi masuk default di semua akun pribadi. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu lagi memasukkan password atau menggunakan verifikasi dua langkah ketika ingin masuk ke akun Google. 

Melalu unggahan di blog-nya, Google juga memberitahukan pengguna yang belum menyiapkan passkey akan melihat instruksi untuk mengetahui cara membuatnya, lalu memakainya saat ingin masuk ke akun. 

Nantinya, setelah pengguna menyiapkan passkey, opsi baru “Lewati kata sandi jika memungkinkan” akan muncul di Akun Google. 

Jika pengguna mengaktifkannya, mereka akan diminta untuk menggunakan passkey baru, alih-alih harus mengetikkan password, seperti dikutip dari Tom's Guide, Kamis (11/10/2023).

Meski demikian, pengguna juga dapat menonaktifkan opsi baru ini apabila tidak ingin menggunakan passkey dan lebih memilih menggunakan password untuk masuk ke akun Google.

Sekadar diketahui, walaupun password manager terbaik untuk membuat, menyimpan, dan mengisi otomatis password dengan aman, passkey menawarkan keunggulan dibandingkan verifikasi keamanan yang lebih lawas, seperti password

Alasannya, passkey disimpan secara lokal di perangkat, seperti smartphone atau komputer, sehingga pengguna tidak perlu khawatir apabila lupa password mereka. Passkey pun tidak dapat dicuri, baik lewat aksi pelanggaran data maupun melalui serangan phishing

Hal menarik lainnya dari passkey adalah penggunaan sensor biometrik, seperti pembaca sidik jari atau pengenalan wajah di smartphone.

4 dari 4 halaman

Perkuat Keamanan Perangkat dari Malware

Google juga telah mengumumkan peningkatan sistem perlindungan malware Play Protect Android. Pembaruan ini ditingkatkan untuk membantu sistem mengenali aplikasi berbahaya dapat mengubah fitur identifikasinya, sehingga terhindari dari deteksi keamanan. 

“Peningkatan ini akan membantu melindungi pengguna dengan lebih baik terhadap aplikasi polimorfik berbahaya yang memanfaatkan berbagai metode, seperti AI, untuk diubah guna menghindari deteksi,” tulis postingan Google dalam blognya.

Mengutip dari The Verge, Sabtu (21/10/2023), pembaruan ini sejalan dengan adanya peningkatan malware polimorfik yang lebih sulit dideteksi oleh sistem Google. 

Untuk itu, dengan sistem baru ini, Play Protect tidak hanya memeriksa aplikasi Android yang baru dipasang berdasarkan kecerdasan pemindaian dan menggunakan teknik machine learning, melainkan juga merekomendasikan pemindaian aplikasi pada perangkat secara real-time

Setelah evaluasi tingkat kode, Google juga akan memberi tahu pengguna untuk mengonfirmasi apakah suatu aplikasi terlihat aman atau berpotensi berbahaya.

Rencananya, Google akan menghadirkan fitur pemindaian baru ini di negara tertentu. Negara pertama yang menerima fitur ini adalah India, sedangkan peluncuran secara global dikabarkan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.