Sukses

Elon Musk Kasih Uang Rp 15,8 Triliun Kalau Wikipedia Mau Ganti Nama Jadi Ini

Elon Musk baru saja membuat sensasi dengan rencana memberi uang sebesar Rp 15,8 triliun ke Wikipedia agar berganti nama jadi nama berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik X alias Twitter Elon Musk kembali menjadi pembicaraan jagat maya setelah pernyataannya ingin membayar Wikipedia sebesar USD 1 miliar (sekitar Rp 15,8 triliun), jika Wikipedia mau mengubah nama mereka menjadi Dickipedia.

Pendiri SpaceX dan Tesla ini menyatakan niatnya membayar Wikipedia "demi kepentingan akurasi". Ia memberi syarat, perubahan tersebut bisa dikembalikan setelah satu tahun, demikian jika dikutip dari NDTV World, Rabu (24/10/2023).

Ketika seorang pengguna mendesak Wikipedia untuk melakukan perubahan nama, Musk memberikan syarat lain.

"@Wikipedia, Lakukanlah! Anda bisa mengubah namanya kembali setelah Anda mendapatkan uangnya," kata pengguna tersebut.

Musk kemudian menjawab, "Minimal satu tahun. Maksud saya, saya bukan orang bodoh lol."

Sementara di unggahan lainnya, ia membagikan tangkapan layar dari beranda Wikipedia yang menyebutkan "Wikipedia tidak untuk dijual" dan "seruan pribadi dari Jimmy Wales."

Elon Musk kemudian menambahkan, "Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Wikimedia Foundation menginginkan begitu banyak uang? Tentu saja tidak diperlukan untuk mengoperasikan Wikipedia. Anda bisa saja memasukkan salinan seluruh teks ke dalam ponsel Anda! Jadi, untuk apa uang itu?"

Tak hanya menawarkan duit sebesar Rp 15,8 triliun, Elon Musk juga meledek Wikipedia dengan menyarankan Wikipedia menambahkan emoji sapi dan kotoran ke laman tersebut. Unggahan nyeleneh ini pun meraih lebih dari 9 juta views dan lebih dari 1 juta tanda suka. 

Sementara itu, cuitan Elon Musk ini pun memicu beragam reaksi. Ada yang merespons dengan hati-hati mengenai permintaan sumbangan Wikipedia, mengingat kemungkinan adanya penagihan. Ada juga yang mengkritik cara Musk berkomunikasi dan menyebut kelakuan Elon Musk "tipikal orang kaya."

Sebelumnya, pada Mei 2023, pendiri Wikipedia Jimmy Wales sempat menyindir sang miliarder Elon Musk terkait sensor kritik terhadap presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Wales menekankan komitmen Wikipedia pada prinsip kebebasan berekspresi dan menanggapi kritisisme Musk dengan menjelaskan bagaimana Wikipedia berhasil mempertahankan integritasnya meskipun tekanan dari pihak berwenang.

Akibatnya, Wikipedia diblokir pemerintah Turki karena terindikasi sebagai situs yang dianggap cabul atau mengancam keamanan nasional.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Dituduh Langgar Hukum Perburuhan AS

Elon Musk memang merupakan sosok penuh kontroversi. Sebelumnya, Elon Musk juga menuai kontorversi setelah harus berhadapan tuntutan hukum dari Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB) Amerika Serikat.

Disebutkan, Elon Musk dituduh telah melanggar Undang-Undang Hubungan Perburuhan Nasional usai memecat seorang karyawan yang mengkritik kebijakan manajemen

Hal ini berawal ketika manajemen X yang dulunya Twitter mulai menerapkan bekerja kembali di kantor atau return-to-work. Keputusan ini menimbulkan kontroversi dan protes dari pekerja Twitter lainnya.

Karyawan tersebut adalah Yao Yue. Yao merupakan seorang insinyur sotfware utama Twitter dan telah bekerja di perusahaan sejak 2010 dan menjadi salah satu insinyur senior berpengalaman.

Ia keluar dari Twitter tidak lama setelah Musk mengambil alih platform media sosial ini pada akhir Oktober 2022.

Menurut laporan CNBC, Sabtu (14/10/2023), bos Tesla itu mengirim email ke karyawan platform media sosial merinci harapannya dalam memimpin perusahaan milik dia itu.

Elon mengatakan, “Manajer yang keliru memberikan penilaian positif terhadap kinerja atau pentingnya peran bawahan, baik itu dalam situasi bekerja jarak jauh atau tidak, akan menghadapi pemecatan dari perusahaan.”

“Jika Anda bisa datang ke kantor secara fisik dan memilih untuk tidak datang, itu dianggap pengunduran diri,” kata NLRB sebagaimana Elon tulis di emailnya.

 

3 dari 4 halaman

Elon Musk Bikin Pekerja Khawatir

Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan dari beberapa pekerja, sebagaimana terungkap dalam dokumen tuntutan hukum diajukan pada Maret 2023.

Yao termasuk salah satu pekerja tidak setuju dengan kebijakan return-to-work diterapkan oleh bos Tesla itu. Ia berusaha mengorganisir pekerja Twitter lainnya untuk menentang kebijakan tersebut.

Yao juga men-tweet, “Jangan mengundurkan diri, biarkan dia memecat Anda. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dari pengunduran diri.”

Dia juga mengunggah di saluran Slack perusahaan sebuah pesan berbunyi, “Jangan dipecat. Serius.”

Hal ini membuat Elon marah dan memutuskan untuk memecat Yue. NLRB menuduh, tindakan bos SpaceX itu melanggar hak pekerja untuk berserikat dan berorganisasi secara kolektif.

Awalnya, Musk mengarahkan tim manajemennya untuk memindai semua posting-an online dan Slack untuk mengidentifikasi siapa harus dipecat.

Lima hari kemudian, Yue dipecat dan diberitahu bahwa dia melanggar kebijakan perusahaan yang tidak disebutkan, kata dokumen hukum tersebut.

"Yue menuduh Twitter memilihnya untuk di PHK sebagai pembalasan atas upayanya untuk mengatur rekan-rekan kerjanya agar tidak mengundurkan diri, sehingga mereka memiliki pijakan hukum yang lebih baik untuk menentang pemisahan diri dari Twitter," ujar dokumen tersebut.

4 dari 4 halaman

Babak Akhir Tuntutan

NLRB kemudian menuduh X telah "mengganggu, menahan, dan memaksa karyawan dalam melaksanakan hak-hak yang dijamin" di bawah hukum ketenagakerjaan nasional.

Juru bicara X tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Setelah 12 tahun yang luar biasa dan 3 minggu kekacauan, saya secara resmi dipecat oleh Twitter," kata Yue dalam sebuah tweet pada 15 November.

Yue sendiri tidak pernah menyangka akan bertahan selama ini, dan tidak pernah menyangka akan merasa lega untuk pergi dari Twitter.

NLRB mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mengembalikan kerugian finansial yang dialami Yao Yue, termasuk kerugian konsekuensial lainnya yang timbul akibat tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh Musk.

Selaini itu, NLRB juga ingin memberikan semua bantuan lain yang mungkin adil dan layak untuk memperbaiki praktik ketenagakerjaan yang tidak adil yang dituduhkan.

Sidang atas kasus ini dijadwalkan pada 30 Januari 2024 di San Francisco.

Video Terkini