Sukses

Meta Akui Pengguna Tak Suka Konten Threads Muncul di Instagram dan Facebook

Meta mengakui ada ketidakpuasan pengguna terhadap fitur "For you on Threads" di Facebook dan Instagram. Fitur ini memunculkan unggahan Threads di antara feed Instagram dan Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah memasukkan konten Threads ke dalam Facebook dan Instagram, Meta menyadari bahwa para pengguna mungkin tidak menyukainya. Meta mengunggah  di akun resmi mereka, bahwa pihaknya sedang mengumpulkan umpan balik tentang fitur baru tersebut.

Kendati demikian, dapat dipastikan bahwa perusahaan Mark Zuckerberg ini tidak akan melakukan apa pun untuk membuatnya lebih baik.

"Kami telah meluncurkan pembaruan untuk memudahkan orang melihat konten terbaru dari Threads secara langsung di Facebook dan Instagram," tulis akun resmi Meta dalam sebuah postingan. 

"Tetapi kami mendengarkan umpan balik seperti Anda sambil terus mengembangkannya," tulisnya, dikutip dari Gizmodo Australia, Kamis (26/10/2023).

Belum lama ini, pengguna mulai menyadari unggahan yang disematkan dari Threads muncul di feed Facebook mereka. Unggahan tersebut muncul dalam carousel berjudul "For you on Threads." 

Meta memperkenalkan tampilan carousel serupa ke dalam feed Instagram pada Agustus 2023 lalu,. Bagi pengguna,  tampilan threads di tengah Instagram dan Facebook dinilai mengganggu.  

Tidak jelas bagaimana tampilan Threads ini sesuai dengan tujuan pertumbuhan Meta, tetapi CEO Mark Zuckerberg berjanji ke investor bahwa Threads dapat menjadi aplikasi dengan satu miliar pengguna.

Threads juga mulai mengikuti beberapa jejak X alias Twitter. Pasalnya, sebelumnya dikatakan bahwa Threads berpotensi jadi pengganti Twitter alias X setelah Twitter diambil alih oleh Elon Musk. 

Threads sendiri saat ini menyuarakan diri sebagai platform yang tidak akan mempromosikan berita, sama seperti Twitter. Threads juga memblokir kata kunci yang terkait dengan COVID-19, menegaskan kembali sikap anti-berita mereka.

2 dari 5 halaman

Threads Tambahkan Fitur Edit Unggahan Gratis

Lebih lanjut mengenai Threads, Meta terus berinovasi dengan merilis pembaruan berbagai fitur untuk Threads. Salah satu yang terbaru, Threads kini dilengkapi dengan tombol edit.

Dengan adanya tombol edit, memungkinkan pengguna untuk memperbaiki kesalahan tanpa harus menghapus dan mengunggah ulang.

Meta mengakui pentingnya fitur ini, terutama jika dibandingkan dengan Twitter yang membutuhkan waktu 16 tahun untuk menambahkan tombol edit, dan bahkan perlu membayar untuk mengakses fitur tersebut. 

Di sisi lain, Threads memperkenalkan opsi serupa dalam waktu kurang dari tiga bulan peluncuran, dan yang lebih baik lagi, fitur ini gratis untuk semua pengguna, baik di ponsel maupun web.

Sayangnya, Threads tidak menyediakan riwayat pesan yang diedit. Ini mungkin menjadi kekurangan dalam hal transparansi, terutama jika ada perubahan signifikan pada unggahan yang diedit.

Menurut Engadget, dikutip Minggu (15/10/2023), fitur ini dapat digunakan dalam rentang waktu 5 menit setelah sebuah pos diunggah, berbeda dengan Twitter yang menawarkan rentang waktu hingga satu jam. 

Selain tombol edit, Threads juga kenalkan opsi unik untuk memposting klip suara dengan fitur "Karaoke-style Transcription". Fitur ini memungkinkan pengguna yang lebih suka berbicara, agar dapat membuat thread tanpa mengetik. 

Selain itu, kabarnya, aplikasi pesan milik Mark Zuckerberg ini juga sedang menggarap fitur trending topics, salah satu fitur yang sangat berguna di platform kompetitornya milik Elon Musk, X alias Twitter.

3 dari 5 halaman

Meta Perkenalkan Fitur AI di Instagram

Berbicara mengenai fitur baru, Meta belum lama ini mengumumkan sejumlah fitur dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif untuk berbagai platform mereka seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook di acara Connect 2023.

Dua fitur AI yang diperkenalkan adalah untuk media sosial Instagram yaitu Restyle dan Backdrop. Di sini, pengguna akan bisa mengubah gambar atau membuat gambar dengan AI bersama teman.

Restyle dan Backdrop menggunakan teknologi dari alat AI Meta bernama Emu, sedangkan Backdrop juga memanfaatkan pembelajaran dari Segment Anything Model dari Meta.

Mengutip laman resminya, Jumat (29/9/2023), Restyle memungkinkan pengguna Instagram mengimajinasikan ulang gambar dengan menerapkan gaya visual yang dia gambarkan.

Sebagai contoh, pengguna bisa mengetikkan deskripsi seperti "cat air" atau perintah yang lebih detail "kolase dari majalah dan koran, tepinya sobek", untuk menampilkan gambar dengan nuansa baru.

Sementara, fitur Instagram Backdrop bisa mengubah latar belakang gambar pengguna. Di sini, cukup memasukkan perintah seperti "tempatkan saya di depan aurora borealis" atau "dikelilingi anak anjing", untuk membuat menampilkan latar gambar sesuai keinginan.

4 dari 5 halaman

Fitur Baru Meta Tingkatkan Privasi Pengguna Instagram

Sebelumnya, Meta juga telah memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan privasi pengguna. Salah satunya dengan menghadirkan fitur Activity Off-Meta Technologies.

Lewat fitur tersebut, Meta yang dulunya bernama Facebook memberi kesempatan kepada pengguna Instagram untuk mengambil kendali dalam mencegah platform melacak aktivitas online mereka.

Perkembangan ini merupakan upaya Meta untuk mengatasi kekhawatiran tentang kesalahan penanganan data pengguna dan perjanjian privasi yang menipu.

Selain itu, pengguna Instagram dapat melihat daftar bisnis yang membagikan data mereka dengan Meta dan memilih untuk memutuskan koneksi atau menghapus akumulasi informasi sesuai keinginan mereka.

Meta menyatakan, Activity Off-Meta Technologies memungkinkan pengguna mengelola bagaimana informasi yang dikirimkan bisnis lain kepada kami terhubung ke akun Facebook dan Instagram. 

Pengguna dapat dengan mudah meninjau bisnis yang berbagi data dengan Meta, memutus koneksi bisnis tertentu untuk lebih mempersonalisasi pengalaman mereka, atau menghapus data ini seluruhnya.

Selain kontrol pelacakan data, Meta juga meningkatkan fungsionalitas Account Centre. Pembaruan ini memungkinkan pengguna untuk mentransfer foto dan video Instagram mereka ke platform lain sekaligus mengunduh data dari Facebook dan Instagram.

5 dari 5 halaman

Infografis: Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia