Liputan6.com, Jakarta - Satelit Satria-1 berhasil menempati orbitnya yakni di 146 derajat Bujur Timur. Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar bersyukur atas keberhasilan ini, sekaligus akan berupaya mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi layanan publik.
Lokasi-lokasi tersebut nantinya akan diintegrasikan dengan space segment Satria-1. Menurut Fadhilah, lokasi yang akan menerima akses internet satelit ini telah diterima dan diverifikasi BAKTI Kominfo pada kementerian atau pemerintah daerah terkait.
Baca Juga
"Untuk sampai pada tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, Satria-1 akan menjalani tahapan selanjutnya yaitu sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas Bumi," tutur Fadhilah dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (1/11/2023).
Advertisement
Selain itu, Satria-1 akan menjalani tahapan In-Orbit Testing pada awal November untuk memeriksa performa satelit terutama subsistem payload. Selanjutnya, satelit ini akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan uji coba end-to-end agar siap beroperasi.
Untuk segmen ruas Bumi, Fadhilah menuturkan, seluruh proses instalasi RFGW (Radio Frequency Gateway) 13 meter maupun CSM (Carrier System Monitoring) di 11 gateway telah dirampunggkan.
"Demikian pula ketiga OSAT (On Site Acceptance Test) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan," tuturnya menjelaskan.
OSAT sendiri merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site untuk memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi.
Adapun kegiatan OSAT untuk mendukung beroperasinya satelit Satria-1 dilakukan pada perangkat RFGW dan CSM di setiap lokasi.
11 stasiun Bumi itu terletak di GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; GW11 Jayapura, Papua.
Satelit Satria-1 Akan Hadirkan Internet di Layanan Publik
"Dengan beroperasinya Satelit Satria-1 dapat segera mengkoneksikan titik-titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya melanjutkan.
Tidak hanya itu, kehadiran satelit ini akan meningkatkan konektivitas layanan publik dan layanan pemerintah, termasuk di wilayah 3T.
Satria-1 juga diharapkan secara bertahap bisa mengurangi kesenjangan akses broadband internet yang disebabkan beragam kondisi geografis dan kondisi masyarakat Indonesia.
Untuk diketahui, satelit Satria-1 berhasil memasuki orbit di luar angksa pada Senin, 30 Oktober 2023. Tibanya Satria-1 di orbit Geostationer sesuai dengan perencanaan tim.
Satelit yang akan membantu pemerintah hadirkan internet di daerah 3T ini mengorbit di 146° Bujur Timur atau berada tepat di atas Pulau Papua. Ketinggiannya mencapai lebih dari 36.000 km di atas permukaan Bumi.
Advertisement
Satelit Satria-1 Sukses Tiba di Orbit, Tepat di Atas Pulau Papua
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso, menyatakan bahwa satelit telah berhasil melalui proses Electrical Orbit Raising (EOR).
Ini adalah proses di mana satelit Satria-1 melakukan pergerakan secara berkala menggunakan sistem pendorongnya menuju ke orbit. Kini, satelit tersebut dinyatakan telah sampai di orbitnya dengan sukses.
“Satria-1 merupakan sejarah besar bagi Indonesia, untuk itu kami sangat bersyukur satelit ini sampai dengan sukses di orbit 146° Bujur Timur setelah diluncurkan pada 18 Juni 2023 lalu dan setelah itu berhasil melakukan EOR menuju posisi orbitnya," kata pria yang karib disapa Adi, dikutip dari keterangan, Selasa (31/10/2023).
Ia menjelaskan, Satria-1 telah melalui deployment ketiga antena satelit yang merupakan salah satu tahapan kritis.
Setibanya di orbit, bakal dilakukan uji coba komunikasi (communication payload) hingga akhir November 2023. Selanjutnya tim menargetkan satelit dapat beroperasi penuh pada Desember 2023.
"Ini milestone penting bagi Indonesia karena jaringan Satria-1 bisa segera menghadirkan koneksi internet yang menjangkau seluruh Nusantara," kata Adi.
Masuki Tahap Pra-operasional
Sementara itu, Direktur Operasional PSN sekaligus Wakil Project Director SNT, Heru Dwikartono, menjelaskan Satria-1 saat ini akan menjalani tahapan pra-operasional lainnya yang secara intensif akan masuk pada sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi.
“Pada segmen satelit, SNT harus memastikan terlebih dahulu hasil pengetesan akhir untuk menyatakan bahwa satelit berada dalam kondisi nominal setelah fase orbit raising," ia menuturkan.
Lebih lanjut Heru menjelaskan, setelah memasuki fase Final Insertion dan Electrical Station Keeping (ESK) pertama, satelit akan menjalani tahapan In-Orbit Testing (IOT) pada tanggal 6 November.
Tujuannya adalah untuk memeriksa performa satelit terutama untuk subsistem payload.
Setelah berakhirnya IOT, SNT akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan ujicoba End-to-End agar siap beroperasi.
(Dam/Isk)
Advertisement