Sukses

Menkominfo Tegaskan Starlink Wajib Patuhi Aturan Jika Mau Masuk Indonesia

Menkominfo menegaskan bahwa satelit internet Starlink wajib mematuhi peraturan di Indonesia, apabila ingin beroperasi di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa apabila Starlink ingin beroperasi di Indonesia, mereka harus mematuhi aturan yang berlaku di Tanah Air.

"Selama tidak patuh sama UU (Undang-Undang) kita, ya kita susah prosesnya," kata Budi, usai meresmikan ruang pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, apabila layanan satelit internet milik SpaceX Elon Musk itu ingin beroperasi di Indonesia, mereka harus memakai IP address dan gateway Indonesia.

Budi mengatakan, hal ini agar pemerintah juga dapat mengawasi dan menata penggunaan Starlink di Indonesia, agar tidak disalahgunakan untuk aktivitas-aktivitas seperti judi online.

"Starlink boleh melayani kita tapi ID address-nya harus di Indonesia dong, gateway mesti di Indonesia, kalau tidak nonton porno dan judinya pakai Starlink," kata Menkominfo.

Menteri Kominfo menambahkan, syarat dari berbisnis di Indonesia adalah patuh terhadap peraturan yang berlaku di Tanah Air.

"Kalau mau berbisnis di Indonesia ya IP address-nya harus di Indonesia dong, nanti kita tidak bisa kontrol kalau Starlink langsung masuk masuk di kita, nanti ada judol (judi online), porno, terus kapan kita menatanya."

Lebih lanjut, mengenai isu tentang kapan Elon Musk ke Indonesia, Menkominfo seraya berseloroh hanya menjawab: "Belum tahu, belum telponan."

2 dari 4 halaman

Kata BAKTI Soal Kabar Starlink Masuk Indonesia

Di waktu berbeda, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo angkat bicara soal kabar kabar masuknya satelit internet Starlink ke Indonesia.

"Prinsipnya kami dari BAKTI selalu mengedepankan teknologi netral," kata Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Danny Januar, dalam konferensi pers di kantor BAKTI Kominfo, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

"Siapa pun atau apa pun yang memberikan manfaat lebih baik bagi negara, tentu akan kami pertimbangkan," kata Danny.

Meski begitu, menurutnya, masuknya satelit internet milik perusahaan Elon Musk, SpaceX ini, masih digodok di tataran regulasinya. BAKTI Kominfo pun tengah menunggu regulasi mengenai satelit Starlink.

"Prinsipnya kalau untuk saat ini, sebagai fungsi seluler backhaul memang menjadi pertimbangan kami karena dari sisi efisiensi anggaran sangat kompetitif Starlink dibandingkan dengan solusi lainnya," kata Danny.

3 dari 4 halaman

Isu Starlink Mau Masuk Indonesia

Sekadar informasi, kabar Starlink akan masuk Indonesia sudah santer beredar sejak beberapa bulan yang lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin misalnya, sempat bertemu dengan Elon Musk ketika berkunjung ke Amerika Serikat. Saat itu, tujuan Menkes bertemu Elon Musk adalah untuk menjajaki kerja sama dengan Starlink.

Menkes berharap, Elon Musk dan perusahaannya bisa menyediakan akses internet di Puskesmas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air,” kata Menkes Budi sebagaimana dikutip dari situs Kemenkes, Senin (7/8/2023).

"Sebagai garda terdepan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, infrastruktur Puskesmas dipastikan harus memadai," kata Menkes terkait kemungkinan kerja sama dengan Starlink beberapa waktu lalu.

4 dari 4 halaman

Menkominfo Tanggapi Rencana Penjajakan Menkes

Terkait penjajakan tersebut, Menkominfo juga pernah menuturkan bahwa Menkes memang sudah menginformasikan padanya mengenai Puskesmas yang tidak memiliki internet.

Ia menuturkan, ada sekitar 1.200 puskesmas yang tidak memiliki akses internet, dan secara spesifik ada 400 puskesmas ada internet tapi lebih lambat.

Karenanya, kerja sama yang dilakukan Kemenkes itu merupakan kerja sama B2B (Business to Business). Pasalnya, Starlink di Indonesia hadir melalui Telkom.

"Biar itu B2B antara Kemenkes dan operator seluler, sebagai sarana konektivitas untuk dan solusinya itu salah satunya pakai Starlink," tutur Budi Arie.

Di sisi lain, pemerintah juga baru saja meluncurkan Satelit Republik Indonesia 1 atau SATRIA-1 pada 19 Juni 2023 yang lalu, untuk mendukung sektor pendidikan dan kesehatan di wilayah 3T.

(Dio/Dam)