Sukses

Viral Kursi Roda Tunawisma Disabilitas Dicuri Maling Bikin Warganet Murka

Video aksi pencurian kursi roda milik seorang tunawisma penyandang disabilitas di Bekasi, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial X Twitter. Warganet mengutuk perilaku maling yang dianggap sebagai setan berwujud manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Warganet dibuat geram oleh video aksi pencurian kursi roda milik seorang tunawisma penyandang disabilitas di daerah Bekasi, Jawa Barat, langsung viral di media sosial seperti X Twitter.

Video maling curi kursi roda tunawisma disabilitas itu diunggah oleh akun @kegblgnunfaedh di media sosial X Twitter pada Rabu, 2 November 2023, dan sudah ditonton hingga 1,5 juta kali dan dikomentar hingga 2,2 ribu.

Dalam video berdurasi 49 detik itu, terlihat seorang pria berjaket hijau dan helm putih mendekati seorang tunawisma sedang tidur di depan sebuah toko.

Sementara itu, satu rekan pelaku menunggu di atas sepeda motor sembari memantau kondisi sekitar. Pelaku pencurian kursi roda milik tunawisma disabilitas itu perlahan mendekati korban agar tidak terbangun dari tidurnya.

Menyadari kursi roda tersebut tidak terkunci dan korban tidur terlelap di emperan toko, pelaku mengenakan helm itu langsung mendorong kursi roda milik tunawisma disabilitas itu dan kabur dari lokasi kejadian bersama rekannya.

Aksi maling itu sontak menuai kemarahan dari warganet menyaksikan video CCTV tersebut. Banyak mengutuk perilaku kedua pria itu, dan menyebutnya sebagai setan berwujud manusia.

Warganet juga mengungkapkan rasa simpati dan prihatin terhadap tunawisma penyandang disabilitas yang kehilangan kursi rodanya.

Berikut ini adalah berbagai ungkapan kesal warganet soal aksi pencurian kursi roda tunawisma disabilita di platform media sosial Twitter kini bernama X.

"Sekarang manusia bukannya berlomba-lomba cari pahala, malah berlomba-lomba jadi setan," ucap @z*** di Twitter.

"Kalau yang dicuri punya orang kaya kemungkinan dia bisa beli lagi, kalau yang dicuri punya si kakek anda keterlaluan tempat tinggal saja dia gapunya 🥲," kata @n**** di media sosial itu.

 

2 dari 5 halaman

Warganet : Setan Juga Minder Ini Liat Kelakuan Mereka!

Ilustrasi X alias Twitter (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

"Setan juga minder ini mah liat kelakuan mereka," tulis @N**** di platform media sosial itu.

Akun Twitter @T**** mencuitkan, "Orang kayak gini enaknya diapaain ges?🤔 Bisa bisanya kursi roda yg di curi."

"Sumpah Demi apapun, makin kesini makin banyak kasus orang-orang bertindak maling, merampok bahkan sampe tega ngebunuh," unggah @s**** di platform media sosial X alias Twitter itu.

"Manusia sekarang pada kenapa deh? kok jahat gini, kaya gapunya hati," cuit @f****.

"Kerjalah jangan maling, masa kursi roda aja lu embat dasar ga punya hati, emang tuh kursi kalau dijual dapet berapa sih sampe lu ambil juga," ujar @9**** di X kini Twitter.

3 dari 5 halaman

Kemensos Rakit 3 Jenis Kursi Roda Sebanyak 590 Unit

Ilustrasi kursi roda. (dok. BeatricBB/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Di sisi lain, guna memperluas aksesibilitas adalah salah satu prinsip pemenuhan hak dasar penyandang disabilitas yang diusung oleh ASEAN Enabling Masterplan (AEM).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos RI) berupaya merakit 590 kursi roda untuk akomodasi keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas.

Bentuk implementasi AEM ini yang akan dibahas pada ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability Inclusive Development and Partnership beyond 2025. Ajang besar ini rencananya digelar pada 10 hingga 12 Oktober 2023 di Makassar.

Produksi kursi roda ini juga membuka kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas, karena proses perakitannya dilakukan oleh penyandang disabilitas yang telah terlatih. Perakitan dilakukan di Sentra Prof. Dr. Soeharso, Solo, Jawa Tengah.

“Sentra Prof. Dr. Soeharso memproduksi tiga macam kursi roda. Desain kursi roda juga dibuat dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman pengguna,” kata instruktur perakitan kursi roda Sentra Prof. Dr. Soeharso di Solo, Muchtar Kusuma, mengutip keterangan resmi Kemensos, Jumat (6/10/2023).

Tiga macam kursi roda yang dirakit di Sentra Prof. Dr. Soeharso yakni:

  • Kursi roda multiguna 100 unit.
  • Kursi roda adaptif 300 unit.
  • Kursi roda elektrik 190 unit.

 

4 dari 5 halaman

Memiliki Fungsi dan Sasaran yang Berbeda

Ilustrasi kursi roda. (Sumber Pixabay)

Ketiga macam kursi roda tersebut telah memiliki fungsi dan sasaran pengguna yang berbeda.

Kursi roda multiguna diperuntukkan penyandang paraplegia, poliomyelitis kedua tungkai dan cerebral palsy diplegia.

“Kursi roda tipe ini memberikan cakupan mobilitas yang luas, memberikan keamanan lebih, dan mudah untuk dibawa bepergian karena bisa dilipat,” kata Muchtar.

Kursi roda multiguna dilengkapi dengan hidrolik sistem yang bisa menggerakkan sandaran, sehingga mampu menopang penggunanya dalam posisi berdiri.

Selain itu, kursi roda ini juga bisa dimanfaatkan untuk fisioterapi, khususnya melatih ketahanan otot kaki dan melatih kaki yang kaku agar bisa lurus secara bertahap.

Sementara, kursi roda adaptif dirancang agar penggunanya bisa melakukan banyak aktivitas dalam waktu lama.

Kursi roda yang dilengkapi dengan penahan kepala dan badan ini bisa digunakan oleh penyandang cerebral palsy (CP) berat dan hidrosefalus sehingga sering disebut dengan Kursi Roda CP.

Aspek keamanan dan kenyamanan pengguna sangat diperhatikan dalam perakitan kursi roda ini.

“Selain penahan badan, level sandaran pun bisa diatur sehingga penggunanya bisa duduk atau rebah. Terdapat juga meja kecil untuk meletakkan makanan atau barang-barang lain yang mungkin diperlukan penyandang disabilitas,” Muchtar menambahkan.

5 dari 5 halaman

Kursi Roda Elektrik

Firsta Mungkin Dulu Pernah Punya Pengalaman Buruk dengan Kursi Roda, yang Membuat Dia Jadi Fobia, tapi Firsta Tidak Menyadari Hal Tersebut (Ilustrasi/iStockphoto)

Terobosan berikutnya yaitu kursi roda elektrik. Alat bantu ini memberikan kemudahan mobilitas pada pengguna.

Kursi roda ini dilengkapi dengan tuas yang berfungsi sebagai kopling untuk melepas dan menautkan roda pada motor penggerak.

Menurut Muchtar, perakitan yang dimulai di tahun 2019 ini tidak langsung berjalan mulus. Serangkaian uji coba dilaksanakan di sentra tersebut untuk melihat prospek produksi kursi roda oleh para penyandang disabilitas, khususnya oleh para residen Sentra.

“Awal mula perakitan kursi roda itu pada tahun 2019,” ungkap Muchtar.

Meski begitu, pelatihan perakitan bagi para penyandang disabilitas dimulai di tahun 2020. Seiring berjalannya waktu, sentra tersebut mulai bisa memproduksi tiga macam kursi roda di tahun 2021 dan bisa merakit 590 kursi roda canggih hingga saat ini.

“Tahun 2020 sudah mulai melatih beberapa penyandang disabilitas fisik yang ada di Balai untuk merakit kursi roda, hingga akhirnya tahun 2021 Balai mulai memproduksi kursi roda sebanyak tiga macam, yang hingga sekarang menghasilkan kursi roda sejumlah tersebut kemarin,” pungkasnya.