Sukses

AI Generatif Dinilai Tak akan Hilangkan Lapangan Kerja

Head of Cloud Business Blue Power Technology Karina Yoveline menyampaikan, kecerdasan buatan generatif (AI) membawa revolusi dalam berbagai bidang, dari customer experience hingga dunia kreativitas. Ia juga menyebut AI generatif tak menghilangkan lapangan kerja, apa alasannya?

Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan buatan (AI) memiliki berbagai cabang kecerdasan, salah satunya adalah AI generatif yang berfokus pada pembuatan konten baru dan original, seperti gambar, teks, musik, kode, dan lainnya. 

AI generatif menggunakan model pembelajaran mendalam (deep learning) yang mempelajari data dalam jumlah besar dan menghasilkan output yang baru dan realistis.

Head of Cloud Business Blue Power Technology Karina Yoveline menyampaikan, penggunaan AI generatif ini akan sangat bermanfaat pada berbagai lini pekerjaan, salah satunya padai bidang customer experience.

“Mungkin use case AI generatif yang sudah banyak digunakan ini misalnya (di bidang) Customer Services. Banyak yang sudah menggunakan Customer Service berbasis AI generatif,” ucapnya saat acara World Cloud Show 2023 di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Sebelumnya, banyak perusahaan yang menggunakan sistem customer service berbasis chatbot. Model ini hanya memberikan jawaban spesifik terhadap pertanyaan spesifik. Sementara kini, AI generatif dapat melakukan lebih dari menjawab pertanyaan berdasarkan template saja.

Selain customer experience, Karina juga mengungkapkan bahwa AI generatif dapat berguna dalam dunia marketing

“Misalnya saya mau bikin iklan dengan konsep demikian, biasanya AI generatif akan bisa membantu untuk membuatkan iklan yang kira-kira cocok. Atau misalnya kita wording mau promo, wording seperti apa sih yang cocok dengan target market seperti? Maka AI generatif akan mempermudah kita,” katanya, menambahkan.  

Selain itu, berkembangnya model AI generatif gambar juga mempermudah tugas para pelaku kreatif dengan menciptakan kreasi pada foto yang mereka buat. Dengan AI generatif, seseorang dapat mengubah banyak hal dalam foto mereka, termasuk background, gaya gambar, hingga berbagai aspek lainnya.

Bagi Karina, AI generatif tidak diciptakan untuk menggantikan tenaga kerja manusia, tetapi untuk mempermudah pekerjaan manusia. 

2 dari 4 halaman

Mendapat Suntikan Dana, Aplikasi Ini Kembangkan Fitur AI Generatif

Di samping itu, seiring perkembangannya, AI generatif belakangan ini menjadi salah satu fokus pengembangan di berbagai aspek kehidupan.

Salah satunya terlihat dari aplikasi pembelajaran bahasa Inggris bernama English Language Speech Assistant (Elsa Speak) yang belum lama ini berhasil mendapatkan pendanaan Seri C sebesar USD 23 juta atau sekitar Rp 366 miliar.

Pendiri dan CEO Elsa, Vu Van, mengungkapkan pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendukung dan mengembangkan platform Elsa Speak dan memperluas penawaran global.

"Pendanaan ini akan digunakan untuk berkembang lebih jauh di Indonesia dan Taiwan dengan investor baru kami, berekspansi ke Timur Tengah dan Turki, membangun kesuksesan di Jepang dengan para pelajar, dan meningkatkan fokus kami pada business to business (B2B)," ujar Vu melalui keterangannya, Sabtu (28/10/2023).

Ia menambahkan bahasa Inggris adalah bahasa yang paling umum dibutuhkan untuk pekerjaan di seluruh dunia, dan perusahaan ingin lebih banyak orang untuk menjangkau pasar kerja global dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik.

Bersamaan dengan itu, penggalangan dana ini menjadi dasar bagi Elsa untuk mengembangkan dan meluncurkan fitur baru, yaitu Elsa AI secara global.

Fitur berbabis AI generatif ini memungkinkan pengguna untuk membuat role play mereka sendiri dan berlatih percakapan bahasa Inggris dengan topik apa pun.

"Para pelajar bisa berlatih dengan empat skenario yang telah ditentukan sebelumnya yang berkaitan dengan pekerjaan dan percakapan santai atau menciptakan situasi kehidupan nyata yang merupakan bagian kehidupan sehari-hari," Vu menjelaskan.

3 dari 4 halaman

Apple Bakal Hadirkan AI Generatif Seperti ChatGPT di iOS 18

Perusahaan raksasa seperti Apple pun melihat potensi AI generatif dan berniat meluncurkan AI generatif mereka sendiri di update iOS 18. Analis Jeff Pu berpendapat bahwa iOS 18, yang akan dirilis pada akhir tahun 2024, bakal memperkenalkan fitur AI generatif untuk iPhone.

Menurut laporan dari MacRumors, dikutip Kamis (26/10/2023), catatan tersebut juga menunjukkan bahwa Apple berencana membangun beberapa ratus server AI tahun ini dan berencana membangun lebih banyak lagi di tahun berikutnya.

Dengan demikian, bisa diperkirakan Apple akan menghadirkan AI generatif ke perangkat kerasnya pada akhir tahun 2024. Server akan menggunakan kombinasi AI berbasis cloud dan “edge AI”, yang memproses data di perangkat.

Sebelumnya, dilaporkan pula perusahaan menginvestasikan jutaan dolar setiap hari untuk melatih model bahasa besar (LLM). Ini nantinya akan digabungkan oleh tim Siri untuk membuat integrasi pintasan yang kompleks menjadi lebih mudah diakses.

Meskipun sebagian besar investasi ini akan fokus pada pelanggan AppleCare, model bahasanya akan tersedia untuk penggunaan lebih luas. Demikian menurut laporan Gadgets Now.

Perlu diketahui, Apple sudah memiliki alat AI generatif secara internal, yang disebut “AppleGPT”. Alat ini dibangun berdasarkan model bahasa besar miliknya yang disebut “Ajax.” Kerangka kerja ini didasarkan pada Google JAX, yang dirancang untuk mempercepat penelitian dalam pembelajaran mesin.

AppleGPT berkemampuan merangkum teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan data yang telah dimasukkan. Cara kerjanya mirip dengan chatbot lain, seperti Bard, ChatGPT, dan Bing AI.

 
4 dari 4 halaman

iPhone Rekrut Insinyur dan Ilmuwan Ahli AI

Pembuat iPhone telah secara aktif merekrut insinyur dan ilmuwan dengan keahlian di bidang kecerdasan buatan, khususnya AI generatif. Wakil Presiden Senior Rekayasa Perangkat Lunak, Craig Federighi dan John Giannandrea, Wakil Presiden Senior Pembelajaran Mesin dan AI, memimpin upaya ini.

Meskipun rencana Apple untuk chatbot tersebut belum jelas, Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan diperkirakan akan membuat "pengumuman signifikan terkait AI" pada tahun depan.

Jeff Pu mengungkapkan Apple mengambil pendekatan yang lambat dalam menemukan cara penerpaan AI generatif yang selaras dengan prinsip-prinsip seputar keamanan dan privasi pengguna.

Dalam panggilan investor awal tahun ini, CEO Tim Cook mengakui potensi AI generatif sekaligus menyadari perlunya mengatasi permasalahan tersebut. Cook juga menyebutkan pentingnya pengaturan mandiri dalam industri teknologi.