Liputan6.com, Jakarta - Data internal milik perusahaan pembesut pesawat terkenal di dunia, Boeing, dibocorkan di internet oleh kelompok hacker Lockbit pada Jumat, 10 November 2023.
Kelompok Lockbit merupakan kelompok penjahat siber yang memeras korban dengan mencuri dan merilis data ke publik, kecuali pihak yang dicuri datanya mau membayarkan tebusan.
Baca Juga
Mengutip Reuters, Senin (13/11/2023), pada Oktober lalu, para peretas mengklaim mereka telah memperoleh sejumlah besar data sensitif dari Boeing dan akan mengungkapkannya di internet jika Boeing tidak membayar tebusan pada 2 November 2023.
Advertisement
Sebuah unggahan di situs web Lockbit menyebut, data dari Boeing dipublikasikan pada dini hari Jumat. File-file ini sebagian berasal dari akhir Oktober.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, pihak Boeing mengkonfirmasi bahwa elemen-elemen dalam bisnis suku cadang dan distribusi perusahaan mengalami insiden keamanan siber alias peretasan.
Boeing Konfirmasi Soal Insiden Peretasan
"Kami menyadari terkait dengan insiden ini, aktor ransomware kriminal telah melepaskan informasi yang diklaim diambil dari sistem kami," kata pihak Boeing.
Boeing melanjutkan, "Kami terus menyelidiki insiden ini dan akan tetap berhubungan dengan penegak hukum, otoritas regulasi, dan pihak yang mungkin terkena dampak."
Boeing: Insiden Peretasan Tak Ancam Keselamatan Pesawat dan Penumpang
Boeing juga menyatakan bahwa pihaknya tetap meyakini bahwa kejadian tersebut tidak mengancam pesawat atau keselamatan penumpang.
Namun, pabrikan pesawat asal Amerika ini menolak untuk memberi komentar apakah data pertahanan atau data sensitif lainnya telah diperoleh oleh Lockbit.
Sekadar informasi, ransomware Lockbit pertama kali muncul di forum kejahatan siber berbahasa Rusia pada Januari 2020.
Â
Advertisement
Tentang Kelompok Ransomware Lockbit
Menurut perusahaan keamanan Trend Micro, ransomware ini telah terdeteksi di seluruh dunia, dengan organisasi di Amerika Serikat, India, dan Brasil termasuk dalam target umum.
Mereka menyebut kelompok hacker ini sebagai, "salah satu kelompok kejahatan terorganisasi yang paling profesional di dunia kejahatan underground."
Â
Sudah Ada Ribuan Organisasi Jadi Korban Lockbit
Sejauh ini, kelompok Lockbit telah menyerang 1.700 organisasi di Amerika Serikat. Demikian informasi dari Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Amerika Serikat alias CISA.
Sebelumnya, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) cabang AS diserang serangan ransomware dan mengganggu perdagangan pasar Surat Utang Amerika Serikat.
Beberapa ahli ransomware dan analis menyebut, Lockbit juga berada di balik serangan tersebut. Kendati laman web kelompok Lockbit tak menyebut ICBC sebagai salah satu korban mereka.
Advertisement