Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp tengah mengerjakan fitur untuk membuat username pada WhatsApp Channel. Berita ini bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (13/11/2023) kemarin.
Informasi lain yang juga populer datang dari kelompok hacker Lockbit yang mengklaim telah membobol data internal Boeing.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. WhatsApp Bakal Hadirkan Fitur Username pada WhatsApp Channel
WhatsApp disebut tengah mengerjakan fitur untuk membuat nama pengguna atau username pada WhatsApp Channel. Mengutip laporan News18, Senin (13/11/2023), fitur ini akan tersedia pada pembaruan aplikasi yang akan datang.
“Berkat pembaruan WhatsApp beta versi 2.23.24.17 untuk Android yang tersedia di Google Play Store, kami menemukan bahwa WhatsApp sedang mengerjakan fitur untuk mengaitkan nama pengguna dengan channel,” tulis WABetaInfo.
Menurut laporan tersebut, aplikasi milik Meta ini sedang berupaya menghadirkan dukungan handler untuk channel. Artinya, channel tertentu dapat dibuka dengan menggunakan username pemiliknya.
Pembaruan ini mencakup fungsionalitas tambahan untuk channel, seperti tautan channel yang dipersonalisasi berdasarkan username mereka saat ini.
Dengan demikian akan semakin mempermudah pemilik dan pengikut channel untuk berbagi dan menemukan channel favorit mereka. Pengguna bisa berbagi informasi channel secara lebih konsisten tanpa perlu berbagi tautan yang rumit.
Selain itu, channel bisa lebih mudah dikenali dengan memiliki nama pengguna yang unik. “Menurut kami, hal ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin membangun identitas berbeda dan membuat channelnya mudah diakses,” kata WABetaInfo.
2. Duh, Data Internal Boeing Dibocorkan Kelompok Hacker Lockbit
Data internal milik perusahaan pembesut pesawat terkenal di dunia, Boeing, dibocorkan di internet oleh kelompok hacker Lockbit pada Jumat, 10 November 2023.
Kelompok Lockbit merupakan kelompok penjahat siber yang memeras korban dengan mencuri dan merilis data ke publik, kecuali pihak yang dicuri datanya mau membayarkan tebusan.
Mengutip Reuters, Senin (13/11/2023), pada Oktober lalu, para peretas mengklaim mereka telah memperoleh sejumlah besar data sensitif dari Boeing dan akan mengungkapkannya di internet jika Boeing tidak membayar tebusan pada 2 November 2023.
Sebuah unggahan di situs web Lockbit menyebut, data dari Boeing dipublikasikan pada dini hari Jumat. File-file ini sebagian berasal dari akhir Oktober.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, pihak Boeing mengkonfirmasi bahwa elemen-elemen dalam bisnis suku cadang dan distribusi perusahaan mengalami insiden keamanan siber alias peretasan.
Advertisement
3. Microsoft Blokir Akses Karyawan ke ChatGPT, Kenapa?
Microsoft dikabarkan melakukan pemblokiran akses karyawan ke ChatGPT karena masalah keamanan.
Dikutip dari Gizchina, Senin (13/11/2023), pembatasan tersebut dilakukan Microsoft atas alasan "masalah keamanan dan data."
Perusahaan menekankan bahwa ChatGPT adalah layanan eksternal pihak ketiga, sehingga pihaknya harus berhati-hati akan risiko privasi dan keamanan. Namun, pembatasan tersebut hanyalah sementara waktu.
Pembatasan akses karyawan ke ChatGPT ini dilakukan karena terjadi kesalahan saat Microsoft menguji sistem untuk bahasa besarnya (LLM).
“Kami sedang menguji sistem kontrol titik akhir untuk LLM dan secara tidak sengaja mengaktifkannya untuk semua karyawan. Kami memulihkan layanan segera setelah mengidentifikasi kesalahan yang terjadi," kata pihak Microsoft.
Sekadar informasi, Microsoft telah memasukkan model AI milik OpenAI ke dalam produknya, seperti Bing Chat dan Bing Image Creator.
Dengan demikian, perusahaan mendorong karyawan (terutama pelanggan) untuk menggunakan layanan Bing Chat Enterprise dan ChatGPT Enterprise yang diklaim memiliki tingkat perlindungan privasi dan keamanan lebih baik.
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement