Sukses

Meta Bubarkan Tim Responsible AI, Ingin Fokus ke Pengembangan Kecerdasan Buatan

Meta dikabarkan membubarkan tim Responsible AI (RAI) untuk lebih memusatkan sumber daya pada pengembangan kecerdasan buatan.

Liputan6.com, Jakarta - Meta dikabarkan telah membubarkan tim Responsible AI (RAI) karena lebih memusatkan sumber daya mereka pada sektor pengembangan kecerdasan buatan. 

Mengutip The Verge, Senin (20/11/2023), The Information melaporkan bahwa sebagian besar anggota RAI akan beralih ke tim produk AI generatif perusahaan, sementara yang lain akan fokus pada infrastruktur AI Meta. 

Meskipun Meta sering menekankan komitmennya terhadap pengembangan AI yang bertanggung jawab, langkah ini menunjukkan perubahan dalam strategi perusahaan.

Jon Carvill dari Meta menyatakan bahwa perusahaan akan tetap berinvestasi dalam pengembangan AI yang aman dan bertanggung jawab. Meskipun tim RAI dibubarkan, anggotanya diharapkan tetap mendukung upaya lintas Meta terkait pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung jawab.

Sebelumnya, tim RAI bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dalam pendekatan pelatihan AI Meta, termasuk keberagaman informasi yang digunakan untuk melatih model perusahaan. 

Untuk diketahui, RAI juga berkontribusi pada fitur moderasi otomatis Facebook, terjemahan yang sesuai konteks postingan, memperbaiki bug stiker AI WhatsApp, hingga menyelesaikan berbagai masalah AI milik Meta lainnya.

Meskipun memiliki peran penting, tim ini mengalami restrukturisasi awal tahun ini, termasuk pemutusan hubungan kerja yang menyebabkan tim RAI kehilangan keutuhan.

Menurut The Verge, langkah ini sejalan dengan tren global yang membuat perusahaan teknologi dan pemerintah berusaha mengatur dan mengembangkan pedoman untuk pengembangan kecerdasan buatan

Pemerintah AS dan Uni Eropa, misalnya, aktif mencari cara untuk mengatasi tantangan dan risiko terkait dengan perkembangan teknologi AI.

 
2 dari 4 halaman

Produk AI Terbaru Meta

Sebelumnya, Facebook dan Instagram baru-baru ini mendapatkan beberapa alat kreatif baru yang didukung AI.

Mengutip The Verge, Sabtu (17/11/2023), dengan tool kecerdasan buatan alias AI baru ini, pengguna bisa mengedit foto dan menghasilkan “video berkualitas tinggi” menggunakan deskripsi teks. 

Pada hari Kamis, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan dua kemampuan baru yang dibangun di tool AI bernama Emu.

Cara kerja Emu mirip dengan Adobe, Google, dan Canva. Pengguna bisa menghapus atau mengganti objek dan orang dari foto tanpa perlu menjadi editor foto profesional.

Bedanya, dengan Emu Edit ini pengguna tidak perlu memilih bagian gambar yang ingin mereka ubah secara manual. Hanya dengan mengetik objek yang ingin diedit, misalnya, "ubah anjing menjadi panda", maka alat tersebut akan dapat mengidentifikasi anjing di dalam gambar. 

Meta juga mengatakan bahwa Emu Edit hanya berfokus pada membuat perubahan yang relevan dengan permintaan edit, misalnya, meminta tool ini untuk menambahkan teks ke topi baseball tidak akan mengubah apa pun tentang desain topi.

Kedua, Emu Video, merupakan alat yang bisa menghasilkan video dari perintah teks, gambar referensi, atau kombinasi dari dua input tersebut. Hasilnya tampak jauh dari realistis, tetapi juga terlihat seperti peningkatan dari animasi kasar yang diproduksi oleh sistem Make-A-Video Meta tahun lalu.

Sejauh ini, belum ada kabar kapan alat AI ini hadir di Facebook atau Instagram.

 
3 dari 4 halaman

Instagram Siapkan Fitur AI Friend

Di sisi lain, Instagram dikabarkan sedang mengerjakan fitur baru yang disebut 'AI friend' atau teman AI. Seperti namanya, lewat fitur baru ini pengguna bisa membuat teman AI sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dikutip dari Indian Express, Senin (6/11/2023), Alessandro Paluzzi menuliskan di aplikasi X kalau teman AI di Instagram akan dapat menjawab pertanyaan pengguna, bertukar pikiran, bahkan membicarakan tantangan apa pun.

Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan Paluzzi, dengan fitur ini pengguna akan bisa menyesuaikan berbagai aspek teman AI mereka seperti jenis kelamin dan usia. Selain itu, beberapa parameter lain juga dapat disesuaikan, seperti etnis, kepribadian, dan minat teman virtual ini. 

Setelah melakukan penyesuaian, Instagram akan mengizinkan pengguna memberi nama teman AI dan memilih avatar untuk mereka.

Namun, masih belum jelas jenis AI (kecerdasan buatan) yang akan digunakan Instagram untuk membangun fitur 'AI friend' ini. Terkait kehadirannya, saat ini juga belum diketahui kapan Meta berencana merilis fitur baru tersebut.

Selain Instagram, media sosial lain yang juga sudah meluncurkan fitur serupa adalah Snapchat. Pada awal 2023, Snapchat meluncurkan My AI untuk para penggunanya. 

Meski menjanjikan pengalaman yang menyenangkan, fitur ini ternyata sudah menuai kritik. Alasannya, beberapa hari setelah diluncurkan, My AI dilaporkan telah memberikan saran terkait topik cara menutup daun ganja dan mengatur mood untuk berhubungan badan, pada anak di bawah umur. 

4 dari 4 halaman

Instagram Uji Fitur Carousel Kolaboratif

Selain itu, Instagram juga dikabarkan sedang menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna berkolaborasi dengan teman dalam unggahan carousel.

Dilansir The Verge, Senin (30/10/2023), saat pengguna mengunggah unggahan carousel, Instagram akan memberi opsi baru yang mengizinkan pengikut mengirimkan foto dan video mereka ke dalam unggahan tersebut.

Meski begitu, foto dan video tersebut tidak akan ditambahkan ke unggahan secara default. Hal ini karena, pemilik unggahan harus menyetujuinya terlebih dahulu sebelum ditambahkan. 

CEO Instagram Adam Mosseri membagikan tangkapan layar fitur baru tersebut di unggahan Threads-nya. Fitur yang disebut sebagai Carousel kolaboratif akan memiliki tombol “tambahkan ke unggahan” di pojok kiri bawah.

Sebelumnya, Instagram sudah memiliki fitur kolaborasi yang memungkinkan content creator dapat berkolaborasi dengan content creator lain di platform untuk membuat unggahan feed atau Reels sejak tahun 2021 lalu.

Posting-an atau Reels kolaborasi tersebut akan muncul bersama-sama ke setiap pengikut content creator. Tidak hanya itu, dengan fitur kolaborasi, komentar, jumlah penayangan, dan jumlah like akan sama.

Sekadar diketahui, fitur kolaborasi ini dapat diaktifkan dari layar penandaan atau tag. Setelah itu, akun content creator yang dimintai kolaborasi harus menerima undangan tersebut.

 
Video Terkini