Sukses

Android 14 Akan Punya Fitur Private Space, Bisa Bikin Profil Berbeda dan Lindungi Data Pengguna

Google merilis Android 14 QPR2 Beta 1 dengan fitur terbaru 'Private Space', memungkinkan pengguna membuat profil pengguna terpisah untuk meningkatkan privasi dan keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Google telah meluncurkan Android 14 QPR2 Beta 1 dengan membawa fitur terbaru bernama "Private Space". Namun, fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya berfungsi secara maksimal. 

Temuan ini dilaporkan oleh pengguna X (dahulunya Twitter) @MishaalRahman. Android 14 QPR2 Beta 1 nampaknya mengindikasikan persiapan Google untuk menyediakan "Private Space" bagi pengguna Pixel dalam pembaruan fitur Desember mendatang. 

Meskipun sudah muncul di ponsel Google Pixel saat ini, fitur ini baru akan tersedia untuk penggunaan normal pada bulan depan.

Dilansir GizChina, Selasa (21/11/2023), fitur Ruang Pribadi pada Android 14 QPR2 Beta 1 memungkinkan pengguna membuat profil pengguna baru dengan sub-kategorisasi pribadi. 

Pengguna bisa menyembunyikan aplikasi dan mungkin data di profil baru tersebut, bertujuan untuk meningkatkan privasi dan keamanan.

Nantinya, dengan mengklik tombol "Buat Ruang Pribadi", pengguna dapat membuat profil pengguna terpisah di dalam Android. Mereka dapat menyembunyikan aplikasi dan data tertentu di dalam ruang pribadi ini. 

Ruang pribadi tersebut dapat dibuka dengan menggunakan kunci layar, memberikan lapisan keamanan ekstra pada konten yang disembunyikan.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, GizChina mengharapkan lebih banyak fungsi akan ditambahkan di masa depan untuk meningkatkan kemampuannya.

Pengenalan Private Space ini memperlihatkan upaya Google untuk memberikan pengalaman yang lebih aman dan pribadi kepada pengguna Android. 

Dengan begitu, Private Space di Android 14 QPR2 Beta 1 menjadi tambahan yang signifikan untuk meningkatkan privasi dan keamanan pengguna Android, menawarkan cara baru untuk mengelola aplikasi dan data dengan lebih aman.

 

2 dari 5 halaman

Perbedaan Dengan Pendahulunya

Meskipun fitur Private Space di Android 14 QPR2 Beta 1 merupakan tambahan baru, banyak produsen lain seperti Oppo, OnePlus, Huawei, dan Samsung telah menyediakan fitur serupa. 

Namun, keunikan Private Space terletak pada kemampuannya membuat profil pengguna terpisah untuk menyembunyikan aplikasi dan data. 

Beberapa OEM, seperti Samsung dengan "Folder Aman" di sistem OneUI-nya, menyajikan solusi serupa, meski dengan prinsip yang sedikit berbeda.

Pengenalan Private Space bertujuan memberikan pengalaman lebih aman dan pribadi bagi pengguna Android. Dengan memungkinkan penyembunyian aplikasi dan data di profil pengguna yang terpisah, pengguna dapat mengendalikan privasi dan keamanan informasi pribadi mereka dengan lebih baik.

Penambahan fitur Ruang Pribadi di Android 14 QPR2 Beta 1 mencerminkan pertumbuhan yang signifikan. Langkah ini menjadi langkah besar dalam meningkatkan privasi dan keamanan pengguna Android. 

Kemampuan baru ini memungkinkan pengguna menciptakan ruang pribadi di perangkat mereka, memungkinkan mereka menyembunyikan aplikasi dan data di profil pengguna yang terpisah. Dengan terus dikembangkannya fitur ini, pengguna akan memiliki kontrol yang lebih besar atas privasi mereka.

Secara keseluruhan, fitur Private Space di Android 14 memberikan tambahan yang positif. Fitur ini memberikan pengguna cara baru untuk mengelola privasi dan keamanan pada perangkat mereka.

3 dari 5 halaman

Android 14 Mungkinkan HP Foldable Pakai Dua Sisi Layar Sekaligus

Di sisi lain, Android 14 dilaporkan akan membawa pembaruan signifikan untuk perangkat lipat, khususnya pada Google Pixel Fold.

Sebelumnya, mode penerjemah layar ganda pada Pixel Fold hanya tersedia untuk aplikasi bawaan, tetapi Android 14 membuka kemampuan untuk aplikasi pihak ketiga memanfaatkan kedua layar pada perangkat lipat tersebut.

Google memperkenalkan Jetpack WindowManager library, sebuah pustaka pendukung yang mengabstraksikan API WindowManager tingkat rendah dalam kerangka kerja, demikian jika mengutip Android Police, Jumat (10/11/2023).

Pada versi 1.2.0 dari pustaka ini, API jendela eksperimental untuk mengakses layar belakang dapat dgunakan pengembang aplikasi. Dengan demikian, pengembang dapat memanfaatkan fitur-fitur yang unik pada perangkat layar lipat, seperti sensor sudut engsel dan tampilan layar belakang.

Vendor perangkat lipat perlu mengimplementasikan modul Jetpack WindowManager Extensions yang relevan agar aplikasi dapat mengakses fitur-fitur tersebut. Modul tersebut termasuk modul penyematan aktivitas, modul informasi tata letak jendela, dan modul area jendela.

Modul area jendela memungkinkan aplikasi menggunakan mode tampilan belakang untuk menampilkan konten pada tampilan luar saat ponsel dibuka.

Dengan pembaruan ini, aplikasi pihak ketiga dapat mengoptimalkan tata letak mereka untuk memanfaatkan layar bagian dalam dan luar sekaligus pada perangkat lipat.

Hal ini membuka potensi baru untuk pengembangan aplikasi yang dioptimalkan untuk pengalaman pengguna yang unik pada perangkat lipat. Dengan begitu, bisa memberikan lebih banyak kreativitas dan fleksibilitas kepada pengembang.

Lebih lanjut, baik Google maupun Samsung telah menghadirkan modul area jendela untuk perangkat lipat mereka, seperti Pixel Fold dan Galaxy Z Fold 5. Nantinya, pengguna dapat mengakses mode layar belakang dan depan sekaligus melalui aplikasi sampel Jetpack WindowManager milik Google.

 
4 dari 5 halaman

Google Bakal Permudah Aplikasi Android 14 Dukung Fitur Keamanan Passkey

Tak hanya itu,  Aplikasi Android akan mendapatkan dukungan kunci sandi atau passkeys bawaan yang lebih baik. Google mengumumkan bahwa Credential Manager akan dipublikasikan pada 1 November 2023, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (2/11/2023).

Credential Manager merupakan API khusus baru di Android untuk menyimpan kredensial, seperti kombinasi nama pengguna dan password, serta passkeys.

Credential Manager menampung otentikasi biometrik passkeys, kata sandi atau password, dan login identitas gabungan di bawah satu atap di ponsel Android.

Perubahan ini akan memungkinkan aplikasi menawarkan dukungan autentikasi yang lebih baik di Android 14. Aplikasi dapat menawarkan login biometrik yang mudah kepada pengguna melalui passkeys. 

Dengan begitu, pengalaman masuk atau sign-in di Android menjadi lebih bebas hambatan. Sebab, pengguna yang memakai metode tersebut tidak perlu khawatir mengingat informasi login. 

"Menerapkan Credential Manager dengan aplikasi akan memberikan pengalaman autentikasi tunggal untuk semua pengguna Android, terintegrasi langsung dengan sistem operasi dan diselaraskan dengan kepercayaan tinggi seperti login sistem," tulis Google dalam blognya.

Dijelaskan pula, pengelola kata sandi pihak ketiga seperti 1Password juga dapat mengintegrasikan API untuk memberikan pengalaman lebih efisien. Jadi, pengguna bisa memakainya sebagai alternatif, alih-alih memakai Google Password Manager.

5 dari 5 halaman

Smart Lock untuk Password akan Dihapus dari SDK Android

Seperti yang diungkapkan Google dalam blog pengembang Android, Smart Lock untuk Sandi, yang tidak digunakan lagi pada tahun 2022, akan dihapus dari SDK Layanan Google Play pada bulan November 2023.

Meski demikian, Google mengatakan, "Untuk meminimalkan perubahan yang dapat mengganggu integrasi yang ada, semua aplikasi yang ada di Play Store akan terus berfungsi."

Versi aplikasi baru yang dikompilasi dengan SDK baru tidak akan dapat mengakses Smart Lock untuk Password API. Maka dari itu, Google menyarankan para developer untuk bermigrasi ke Credential Manager sesegera mungkin.

API autentikasi dari Google Identity Services di Android—yang mencakup proses masuk Sekali Ketuk, Penghematan Kredensial, tombol Masuk dengan Google, dan Masuk untuk Android (GSI) — kini semuanya dapat diimplementasikan menggunakan Pengelola Kredensial.

Hal ini memungkinkan developer berintegrasi dengan satu API untuk autentikasi.

Â