Sukses

Vivo Terlibat dalam Pengembangan AI di Chip MediaTek Dimensity 9400

Setelah berkolaborasi pada Dimensity 9300, khususnya di bidang AI (kecerdasan buatan), kini sebuah laporan terbaru dari CNMO menyebutkan bahwa Vivo juga terlibat dalam pengembangan MediaTek Dimensity 9400.

Liputan6.com, Jakarta - Vivo dan MediaTek diketahui telah berkolaborasi pada pembuatan Dimensity 9300, khususnya di bidang AI (kecerdasan buatan). Dan kini, sebuah laporan terbaru dari China Network Media Organization (CNMO) menyebutkan bahwa Vivo juga terlibat dalam pengembangan Dimensity 9400.

Dilansir Gizmochina, Rabu (22/11/2023), orang dalam industri telah menyoroti bahwa pengaruh Vivo dalam MediaTek memungkinkannya untuk tetap menjadi yang terdepan di pasar dengan memasukkan chip andalan mutakhir ke dalam produknya.

MediaTek Dimensity 9300 adalah chip seluler AI 5G andalan yang diproduksi menggunakan proses 4nm TSMC dengan 22,7 miliar transistor. Ini mengintegrasikan model bahasa AI 1B dan 7B serta model visi AI 1B langsung ke perangkat. 

Integrasi ini meningkatkan keamanan data, kinerja real-time, dan memungkinkan pengalaman pengguna yang dipersonalisasi dengan menyimpan data sensitif di perangkat dan menyesuaikan fungsi AI dengan preferensi individu.

Kolaborasi antara Vivo dan MediaTek berpusat pada prosesor AI APU andalan MediaTek dan platform pengembangan AI NeuroPilot. Ini meningkatkan efisiensi operasional model AI pada perangkat, sehingga memberikan pengalaman AI yang kuat dan efisien. 

Smartphone Vivo, terutama seri Vivo X100 mendapat manfaat besar dari teknologi ini, sehingga menempatkan mereka sebagai pemimpin dalam model AI pada perangkat.

Kemitraan ini saling menguntungkan, dengan seri X90 dari Vivo menjadi yang pertama menampilkan prosesor Dimensity 9200 secara global, sehingga menarik perhatian pengguna yang signifikan. 

Tren ini berlanjut pada seri Vivo X100. Apalagi chip kelas menengah Dimensity 8200 diluncurkan di seluruh dunia melalui merek iQOO Vivo dengan model iQOO Neo 7 SE.

Tidak hanya dengan Vivo, MediaTek juga bekerja sama dengan Oppo dalam integrasi kecerdasan buatan ke dalam chip mereka.

2 dari 4 halaman

MediaTek Luncurkan Chipset Dimensity 9300, Siap Saingi Snapdragon 8 Gen 3 dan Dukung AI

Sebelumnya, MediaTek mengumumkan kehadiran dari prosesor generasi terbaru mereka, Dimensity 9300, yang digadang-gadang sebagai pesaing dari Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3.

"Dimensity 9300 adalah chip andalan MediaTek yang paling kuat hingga saat ini, yang menghadirkan peningkatan besar dalam daya komputasi mentah ke ponsel pintar andalan dengan desain All Big Core kami yang inovatif," kata Joe Chen, Presiden MediaTek.

 "Arsitektur unik ini, dikombinasikan dengan Unit Pemrosesan AI on-chip kami yang ditingkatkan, akan mengantarkan era baru aplikasi AI generatif seiring pengembang mendorong batas kemampuan komputasi edge AI dan hybrid AI," imbuhnya, mengutip blog resminya.

Perusahaan Taiwan ini menyebut, MediaTek Dimensity 9300 menggunakan proses 4nm plus, yang jika dibandingkan dengan Dimensity 9200, memakai proses 4nm.

Dimensity 9300 akan hadir dengan empat inti Arm Cortex-X4, yang jika dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 3, hanya punya satu fitur. Selain itu, chipset ini dilengkapi empat inti performa Cortex-A720.

Mengutip Gizchina, Selasa (7/11/2023), konfigurasi ini membuat CPU Dimensity 9300 menawarkan delapan inti yang berfokus pada kinerja.

Dimensity 9200 punya jumlah inti yang sama, namun ia datang dengan satu inti Cortex-X3. Ini dipasangkan dengan tiga core kinerja Cortex-A715 dan empat core efisiensi Cortex-A510.

Konfigurasi CPU Dimensity 9300 tidak memiliki inti Cortex-A5XX yang fokus pada efisiensi. Snapdragon 8 Gen 3 dan Google Tensor G3 hadir dengan inti ini untuk masa pakai baterai yang lebih baik.

3 dari 4 halaman

Bukan Berarti Performa Baterai Buruk

Meski tak punya inti hemat energi, namun bukan berarti performa baterai perangkat yang pakai chipset ini akan buruk.

Empat Cortex-A720 yang ada pada Dimensity 9300, menawarkan performa yang lebih baik, namun mengonsumsi lebih sedikit daya dalam kondisi daya rendah dibandingkan Cortex-A520, saat berjalan dalam daya maksimal.

Artinya, inti A720 yang dijalankan dalam kondisi daya rendah akan lebih efisien. Finbar Moynihan dari MediaTek mencatat, menggunakan inti yang lebih kuat bisa lebih efisien. Hal ini memungkinkan CPU menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan kemudian mematikannya.

Google juga sempat memberikan penjelasan serupa tentang penggunaan dua inti Cortex-X1 untuk chip sebelumnya. Namun dengan Tensor G3, Google beralih ke pendekatan inti satu lapis yang lebih konvensional.

Namun MediaTek mendukung klaimnya dengan angka, di mana Dimensity 9300 mengonsumsi daya 10 hingga 15 persen lebih sedikit saat menjalankan tugas-tugas biasa dan aplikasi yang lebih menuntut sumber daya.

4 dari 4 halaman

Dukung Kemampuan AI

MediaTek juga tampaknya tak mau ketinggalan untuk terjun ke tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif.

Untuk beban kerja AI, Dimensity 9300 datang dengan APU 790 yang ditingkatkan. Dia juga menawarkan kemampuan integer dan floating point dua kali lipat, serta menawarkan pengurangan konsumsi daya sebesar 45 persen.

MediaTek juga mengklaim Dimensity 9300 menawarkan peningkatan performa 8 kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Namun, masalah AI pada perangkat adalah kebutuhan memori yang tinggi. APU 790 pun mendukung INT4 (A16W4), memungkinkan chipset untuk menjalankan model terkuantisasi yang lebih kecil.

Soal aplikasi pada perangkat, APU 790 Dimensity 9300 mampu menjalankan 7 miliar parameter LLM dengan kecepatan 20 token per detik.

Soal GPU, Dimensity 9300 hadir dengan GPU ARM Immortalis G720 terbaru, dengan konfigurasi 12 inti, satu inti lebih banyak daripada pendahulunya. MediaTek mengatakan GPU Dimensity 9300 dapat menawarkan kinerja 23 persen lebih baik dibandingkan 9200.