Liputan6.com, Jakarta - Kontroversi pernyataan antisemit yang dilontarkan Elon Musk di platform media sosialnya X alias Twitter telah menciptakan gelombang reaksi di berbagai pihak.
Sebuah memo dari CEO X, Linda Yaccarino, berjudul "Pekerjaan Kami Sangat Berarti," dikirimkan sebagai respons terhadap tekanan yang meningkat dari pengiklan dan isu kontroversial yang melibatkan Musk.
Baca Juga
Dalam memo tersebut, Yaccarino menegaskan komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai mereka, meskipun mengakui adanya penarikan sementara investasi dari pengiklan besar.
Advertisement
Isu ini mencuat setelah Musk mendukung teori konspirasi antisemit di platformnya. Para pengiklan besar, seperti Apple, Disney, dan IBM, menarik bisnis mereka sebagai respons terhadap tindakan kontroversial tersebut.
Mengutip The Verge, Kamis (23/11/2023) Yaccarino juga menyalahkan artikel yang dianggapnya dimanipulasi untuk merusak reputasi X.
Namun, kritik terhadap platform semakin memuncak, dengan panggilan dari beberapa pengiklan agar Linda Yaccarino mengundurkan diri.
Meskipun Yaccarino optimis tentang arah perusahaan, kenyataannya menunjukkan adanya keraguan besar dari pihak pengiklan terkait konten yang muncul di platform.
Presiden Media Matters Angelo Carusone menanggapi sikap Elon Musk itu dengan menyatakan bahwa tindakannya yang tidak konsisten ini semakin menguatkan alasan merek-merek besar untuk ragu bermitra dengan X.
Di sisi lain, Semafor melaporkan bahwa Yaccarino berusaha mengatasi dampak ekonomi dengan meminta putranya, Matt Madrazo, untuk memulai kembali bisnis periklanan politik X.
Dengan tekanan yang semakin meningkat dari berbagai pihak, masa depan X dan upaya perusahaan untuk memulihkan hubungan dengan pengiklan tetap menjadi sorotan perhatian.
Para Pengiklan Ramai-Ramai Tinggalkan X Twitter
Sebelumnya, para pengiklan di aplikasi X alias Twitter berbondong-bondong meninggalkan platform media sosial tersebut.
Bukan tanpa alasan, para pengiklan yang di antaranya meliputi Disney, IBM, Lionsgate, dan sebagainya, khawatir iklan mereka muncul di samping konten pro-Nazi dan ujaran kebencian di X.
Ditambah lagi, baru-baru ini Elon Musk menambah ketegangan dengan membuat postingan yang mendukung teori konspirasi antisemit, seperti yang diwartakan AP News, Senin (20/11/2023).
Sebuah laporan dari kelompok advokasi liberal Media Matters mengatakan, iklan dari Apple dan Oracle ditempatkan di samping postingan antisemit tersebut.
Tidak hanya itu, mereka juga menemukan iklan dari Amazon, NBA Mexico, NBCUniversal dan lainnya di samping tagar nasionalis kulit putih.
Berkaitan dengan ini, IBM, NBCUniversal dan perusahaan induknya Comcast mengatakan minggu ini berhenti beriklan di aplikasi X setelah sebuah laporan mengatakan iklan mereka muncul bersamaan dengan materi yang memuji Nazi.
“IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Dampak Meningkatnya Ujaran Kebencian
Juru bicara Comcast dan NBCUniversal juga telah mengkonfirmasi pada Sabtu (18/11/2023) bahwa perusahaan tersebut telah “menjeda” iklan mereka di X.
Sementara itu, cabang eksekutif Uni Eropa mengatakan secara terpisah pada Jumat (17/11/2023) bahwa mereka menghentikan sementara iklan di X dan platform media sosial lainnya, sebagian karena meningkatnya ujaran kebencian.
Pada hari yang sama, Disney, Lionsgate dan Paramount Global juga mengatakan mereka menangguhkan atau menghentikan sementara iklan di X.
Meski beberapa perusahaan telah mengambil tindakan, sejauh ini Apple, Oracle dan Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait persoalan ini.
Postingan-postingan di X Telah Menjadi Sorotan
Elon Musk telah menghadapi tuduhan menoleransi pesan-pesan antisemit di platform tersebut sejak membelinya tahun 2022 lalu. Dan konten-konten di aplikasi X semakin mendapat perhatian sejak terjadinya perang antara Israel dan Hamas.
Terkait postingan Musk, juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengungkapkan, “kami sangat mengutuk promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai inti kami sebagai orang Amerika."
CEO X sekaligus mantan eksekutif NBCUniversal Linda Yaccarino mengatakan bahwa “pandangan X selalu sangat jelas bahwa diskriminasi oleh semua orang harus dihentikan secara menyeluruh.”
“Dalam hal ini, sangat jelas upaya kami untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi. Tidak ada tempat untuk hal tersebut di mana pun di dunia ini — hal ini jelek dan salah,” kata Yaccarino.
Dan diketahui, kini akun-akun yang ditemukan oleh Media Matters memposting materi antisemit tidak lagi dapat dimonetisasi dan postingan tertentu akan diberi label “media sensitif,” menurut pernyataan dari X.
Namun, Musk mengecam Media Matters sebagai “organisasi jahat.”
Advertisement