Liputan6.com, Jakarta - TikTok merilis fitur baru bernama 'Creative Cards' untuk membantu pengguna menemukan inspirasi konten yang sesuai. Jika kamu kesulitan mencari ide klip TikTok untuk mempromosikan bisnis, fitur ini mungkin menjadi solusi yang berguna.
Creative Cards TikTok merupakan serangkaian petunjuk sederhana yang didukung data, dirancang khusus untuk membantu pengguna menghasilkan ide konten potensial.
Baca Juga
Dalam Creative Cards TikTok, pengguna dapat mengetuk secara digital untuk mendapatkan catatan inspirasi. Demikian sebagaimana dikutip dari Social Media Today, Rabu (29/11/2023).
Advertisement
Kartu-kartu ini mencakup petunjuk berdasarkan pertumbuhan komunitas, konsep "edutainment", alat kreator, tren, dan kiat bercerita.
Terdapat lebih dari 100 kartu digital yang ditawarkan, dengan tujuan membantu pengguna menjaga konten mereka tetap segar dan tidak ketinggalan zaman, yang pada gilirannya dapat menarik perhatian terhadap produk musiman dan ide hadiah.
Pengguna dapat memilih untuk mengetuk satu per satu kartu atau melihat semuanya sekaligus, memberikan fleksibilitas dalam memilih inspirasi konten TikTok.
Meskipun konsepnya sederhana, Creative Cards TikTok memberikan petunjuk berguna, terutama bagi bisnis yang masih mencoba menavigasi platform TikTok dan mencari ide sesuai.
Dengan begitu banyak bisnis yang mencoba memahami cara terbaik memanfaatkan TikTok, fitur Creative Cards dapat menjadi cara yang sederhana namun efektif untuk melakukan brainstorming konten yang lebih viral dan menarik perhatian audiens.
Mau Buka Lagi, TikTok Shop Bisa Gabung E-Commerce yang Sudah Ada
Berbicara mengenai TikTok, beredar kabar TikTok Shop akan buka kembali di Indonesia setelah resmi ditutup pada Oktober 2023.
Jika memang akan dibuka kembali, para pengusaha muda melihat jika TikTok Shop benar-benar dibuka lagi maka bisa menjadi langkah yang positif. Namun memang, agar bisa menjadi positif harus ada catatan khusus.
Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira memandang, agenda dibukanya kembali TikTok Shop ini sebenarnya bisa menjadi langkah yang positif tapi dengan catatan khusus.
Karena menurutnya, suara pelaku usaha UMKM harus menjadi prioritas sehingga pemerintah harus mengawasi operasional dari TikTok Shop benar-benar sesuai dengan Permendag No. 31 Tahun 2023.
Menurut Anggawira, Bila dilakukan secara tepat, kehadiran TikTok Shop sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang positif untuk ekosistem berbisnis di ranah digital serta investasi asing.
"Tapi di sisi lain, pemerintah perlu mengawasi dengan operasionalnya demi mencegah apa yang terjadi beberapa waktu lalu ketika para pengusaha UMKM serta pedagang Pasar Tanah Abang mengalami omzet yang menurut drastis. Hal ini terjadi akibat praktik predatory pricing yang diduga dilakukan di TikTok Shop,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/11/2023).
Advertisement
Bisa Gabung Perusahaan yang Sudah Ada
Dari sinilah mengapa menurut Sekjend BPP HIPMI itu, ada baiknya TikTok Shop benar-benar menunjukkan itikad baiknya dalam memisahkan konsep e-commerce dengan platform media sosialnya.
“Bila TikTok Shop sulit membuat platform sendiri, maka untuk menciptakan ekosistem usaha yang baik di Indonesia sekaligus mendorong penguatan kolaborasi, langkah yang dapat dipilih TikTok bisa dengan bergabung bersama e-commerce yang sudah ada di Indonesia. Dengan ini maka TikTok Shop dapat mengikuti regulasi yang berlaku di Indonesia, menciptakan persaingan sehat di ranah e-commerce, dan dapat ikut dalam program memajukan UMKM Tanah Air,” pungkasnya.
Indonesia terbuka dengan investasi termasuk ekonomi digital tetapi harus mematuhi aturan di Tanah Air.
Seiring hal itu, lapak daring TikTok Shop harus memenuhi tiga syarat jika ingin buka lagi di Indonesia supaya mendukung iklim sehat terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Tiga Syarat yang Harus Dipenuhi
Syarat pertama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menuturkan, TikTok Shop harus terpisah antara media sosial dan shop. Layanan itu tidak boleh dalam satu platform.
Kedua, kanal digital dari China itu haris ikuti regulasi perdagangan di Indonesia.
"Ketiga, harus mengikuti standardisasi produk untuk menjamin perlindungan konsumen, misalnya dijual murah namun kualitas rendah,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, ditulis Rabu (22/11/2023).
Syarat itu diberikan agar melindungi lapak daring dalam negeri, industri, UMKM dan konsumen.
Di sela Rapat Koordinasi Nasional Pemanfaatkan Hasil Pendataan Koperasi dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali, Teten menuturkan, skema yang dilakukan platform digital itu sehingga produk yang dijual dengan harga miring.
Teten menuturkan, pelaku usaha di China tetap berproduksi untuk menciptakan lapangan kerja meski pertumbuhan ekonomi negara itu sedang menurun.
Hal itu menyebabkan barang kebutuhan sehari-hari dijual salah satunya ke Indonesia dengan harga murah, dan oleh TikTok disubsidi kembali sehingga harga barang yang dijual di bawah harga pasar.
“Itu tidak mungkin bisa bersaing. Indusri fesyen, konveksi yang banyak menyerap tenaga kerja, banyak mengeluhkan itu,” ujar dia.
Advertisement