Sukses

Google Ubah Posisi Bilah Pencarian di Android Jadi Mudah Diakses Satu Tangan

Google tengah menguji tata letak baru untuk aplikasi pencariannya di smartphone Android, bilah pencarian dipindah ke bagian bawah layar.

Liputan6.com, Jakarta - Google sedang menguji tata letak baru untuk aplikasi pencariannya di smartphone Android. Pembaruan tampilan ini ditujukan untuk mempermudah penggunaan ponsel hanya dengan satu tangan.

Pasalnya, saat ini semakin banyak smartphone yang memiliki layar berukuran besar. Dilansir Gadgets 360, Jumat (1/12/2023), Google memindahkan bilah pencarian ke bagian bawah layar untuk beberapa pengguna aplikasi.

TheSpAndroid melaporkan bahwa pengujian tampilan baru ini diperkenalkan pada aplikasi versi 14.48.26.29.arm64. 

Pembaruan letak bilah pencarian ini diharapkan dapat mempermudah penggunaan aplikasi pencarian Google di ponsel Android. Pengguna hanya perlu menggunakan ibu jari saat mengetuk bilah pencarian atau mengetikkan kata kunci pencarian. 

Perlu dicatat bahwa pengujian ini hanya tersedia untuk beberapa pengguna yang telah memperbarui aplikasi ke versi beta terbaru. Diketahui, versi stabil terbaru dari aplikasi yang tersedia saat ini adalah 14.47.36.

Desain ulang tampilan Google Search alias Pencarian ini hanya tersedia untuk beberapa penguji beta. Terkait hal ini, Google belum membuat pengumuman resmi.

Sejauh ini belum diketahui apakah perubahan tampilan ini akan diterapkan ke seluruh pengguna Android, menjadikannya opsional, atau menetapkannya sebagai tampilan default. 

Sekadar diketahui, sebelumnya Google pernah membatalkan perubahan desain yang memindahkan bilah pencarian ke bagian bawah di Android. Google kemudian mengizinkan para penguji beta di iOS untuk memindahkan bilah pencarian Google Search ke bawah pada bulan Agustus lalu. 

Tak hanya tampilan, Google juga dikabarkan telah menambahkan fitur baru pada Pencarian. 

2 dari 4 halaman

Google Perkenalkan Fitur Notes di Pencarian

Sementara itu, fitur Notes memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mengungkapkan pemikiran pribadi dan wawasan terkait topik pencarian tertentu.

Namun perlu diketahui, catatan yang dibuat nantinya tidak bersifat pribadi alias bisa dilihat secara publik oleh siapa saja yang menelusuri topik yang sama.

Google yakin pendekatan ini dapat menambahkan “lapisan wawasan manusia yang bermanfaat pada hasil penelusuran.”

Karena Catatan dapat diindeks di web terbuka, pengguna bisa membagikannya secara langsung melalui tautan email, bukan hanya melalui hasil pencarian. 

Adapun untuk menggunakan fitur ini, pengguna harus terlebih dahulu ikut serta dalam fitur tersebut melalui Search Labs. Setelah diaktifkan, tombol untuk menambah dan melihat catatan akan muncul di bawah hasil pencarian dan artikel. 

Pengguna bisa menyesuaikan catatan mereka dengan font dan gambar berwarna agar tampilannya lebih menarik. Pengguna juga bisa membuka halaman pencarian Google mana pun dan memeriksa catatan yang ditambahkan oleh orang lain. 

Peluncuran awal fitur Notes Google akan terbatas pada pengguna di Amerika Serikat dan India. Google juga mencari cara untuk memberikan wawasan kepada penerbit yang diperoleh dari catatan yang ditempatkan pada konten mereka.

3 dari 4 halaman

Google Hadirkan Fitur Pencarian Berbasis AI ke 120 Negara

Sebelumnya, Google Search yang didukung AI (kecerdasan buatan) resmi diluncurkan secara global.

Mulai Kamis (9/11/2023), pengalaman percakapan berbasis AI yang dikenal sebagai SGE (Search Generative Experience) akan tersedia di lebih dari 120 negara. 

Tidak hanya itu, SGE juga akan mendukung empat bahasa baru, yaitu Spanyol, Portugis, Korea dan Indonesia, menurut laporan Tech Crunch. Sekadar diketahui, sebelumnya SGE telah mendukung bahasa Inggris, Hindi, dan Jepang. 

Adapun peningkatan dari teknologi ini, Google dilaporkan akan mulai menguji cara baru untuk mengajukan pertanyaan secara langsung di halaman hasil pencarian.

Kini, saat menjelajahi suatu topik, pengguna juga akan bisa melihat pertanyaan dan hasil penelusuran sebelumnya. Termasuk Search ads di slot khusus pada seluruh halaman.

Selain itu, Google juga melakukan perbaikan kecil pada SGE mengenai pertanyaan lanjutan dan fitur terjemahan serta definisi.

Pada fitur terjemahan, saat pengguna meminta Penelusuran untuk menerjemahkan frasa yang tersusun dari beberapa kata bermakna ganda, pengguna dapat mengetuk kata-kata tersebut dan memilih arti yang dirasa sesuai.

Opsi ini juga dapat muncul ketika pengguna perlu menentukan gender spesifik untuk kata tertentu.

Fitur ini direncanakan akan tersedia bagi pengguna AS untuk terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Spanyol dalam beberapa minggu ke depan. 

Adapun untuk fitur definisi baru yang ditambahkan, pengguna bisa menanyakan definisi kata-kata asing yang ditemukan dalam jawaban tentang topik pendidikan tertentu dengan dukungan AI. 

Kini, selain sains, ekonomi, dan sejarah, pengguna juga bisa meminta definisi di berbagai bidang, seperti pengkodean dan informasi kesehatan.

4 dari 4 halaman

Google Bakal Matikan Aplikasi Calendar di HP Android Lawas Versi Nougat 7.1

Di samping itu, baru-baru ini Google tengah bersiap untuk menyuntik mati aplikasi Google Calendar buat perangkat yang masih memakai sistem operasi Android Nougat 7.1 atau yang lebih lama.

 Perubahan ini diketahui AssembleDebug dari TheSpAndroid, yang menemukan penanda di versi terbaru aplikasi Calendar (v 2023.46.0-581792699-release) yang disebut "UnsupportedOperatingSystem__enabled."

Dikutip dari Phone Arena, Senin (26/11/2023), penanda ini digunakan untuk menampilkan pesan kepada pengguna yang perangkatnya menjalankan sistem operasi yang tidak didukung.

Pesan khusus yang ditemukan dalam penanda ini memberitahu pengguna bahwa mereka harus memperbarui perangkatnya ke Android Oreo alias Android 8.0 atau yang lebih tinggi, apabila ingin terus memakai aplikasi Google Calendar.

Masalah keamanan diperkirakan jadi alasan penghentian dukungan Google Calendar untuk versi Android lawas, karena perangkat yang menjalankan OS lawas lebih rentan terhadap peretasan dan kehilangan data.