Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video pendek TikTok kini tengah dalam proses mendapatkan izin operasional sebagai e-commece dari pemerintah Indonesia. Dengan begitu, nantinya TikTok Shop yang sempat dilarang pada September lalu bisa comeback.
Informasi ini dibagikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (29/11/2023).
Baca Juga
TikTok Shop sebelumnya dilarang beroperasi di Indonesia karena dinilai tidak mengantongi izin e-commerce.
Advertisement
"Sebelumnya mereka (TikTok) tidak patuh, mereka tidak memiliki izin e-commerce. Kini, TikTok tengah mengurusnya," kata Jerry
Wamendag Jerry mengatakan, TikTok bisa melakukan kemitraan dengan perusahaan lokal asal sesuai dengan regulasi.
Pelarangan transaksi di TikTok Shop ini pun disebut-sebut jadi pukulan buat TikTok. Pasalnya platform ini telah mengguyurkan investasi miliaran dolar di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Sekadar informasi, perusahaan asal Tiongkok di bawah ByteDance ini diketahui memiliki 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia. TikTok pun kini mencari cara untuk mengubah basis pengguna yang besar ini jadi salah satu sumber pendapatan dari bisnis e-commerce.
Menyoal sedang mengurus perizinan e-commerce di Tanah Air, pihak TikTok belum memberikan komentar.
Namun, beberapa waktu lalu TikTok dikabarkan menjalin perbincangan dengan lima e-commerce besar di Indonesia untuk bisa bermitra, demi menghadirkan kembali TikTok Shop di Tanah Air.
Sejumlah e-commerce yang disebut telah berbincang TikTok antara lain adalah Tokopedia, Bukalapak, sampai Blibli.
TikTok Lakukan Perbincangan dengan 5 E-commerce
Sebelumnya TikTok dikabarkan tengah berbicara dengan 5 perusahaan e-commerce di Tanah Air untuk menjalin kemungkinan kerja sama. Informasi ini diungkap oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Senin lalu.
Upaya pembicaraan TikTok dengan lima e-commerce Indonesia ini dilakukan sebulan setelah Indonesia melarang TikTok Shop.
Mengutip Reuters, Jumat (16/11/2023), TikTok berbicara dengan lima perusahaan, termasuk di antaranya Tokopedia yang berada di bawah GoTo, Bukalapak, dan Blibli.
"Sejumlah perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," kata Teten Masduki, mengutip sejumlah petinggi di perusahaan e-commerce Indonesia.
Sekadar informasi, sebelumnya kementerian perdagangan melarang TikTok selaku perusahaan media sosial melakukan transaksi jual beli via TikTok Shop. Tujuan pelarangan ini adalah untuk melindungi UMKM di Indonesia sekaligus memastikan perlindungan data pengguna.
Pelarangan TikTok Shop tentunya jadi pukulan yang serius bagi TikTok mengingat layanan media sosial milik ByteDance ini memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Reuters, juru bicara TikTok menolak untuk memberikan komentar.
Serupa, Tokopedia juga tidak memberikan komentar. Perwakilan Bukalapak menyebut pihaknya tidak mengetahui pembicaraan tersebut. Lalu, Blibli juga tidak segera merespon permintaan komentar dari Reuters.
Advertisement
YouTube juga Urus Izin E-commerce?
Sekadar informasi, menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, TikTok dan YouTube tengah mempertimbangkan untuk mengajukan lisensi e-commerce di Indonesia, setelah pemerintah melarang adanya transaksi jual beli di platform media sosial.
Sumber yang sama juga mengatakan, TikTok juga menjalankan pembicaraan dengan pemain e-commerce lokal.
Teten Masduki, menurut Reuters, merupakan salah satu kritikus TikTok Shop sebelum pemerintah melarangnya beroperasi di Indonesia. Ia menyebut, Presiden Jokowi menugaskannya untuk merumuskan aturan mengenai e-commerce.
TikTok Kirim 3 Juta Paket Sehari saat TikTok Shop Beroperasi
Sebagai informasi, sampai berhenti operasi, TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket dalam sehari di Indonesia.
Sementara, menurut laporan ekonomi digital di Asia Tenggara dari Google, Temasek dan Bain & Co, pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar USD 160 miliar di tahun 2030, dari USD 62 miliar di tahun ini.
Untuk itu, ada kemungkinan langkah TikTok untuk berbicara dengan pemain e-commerce Indonesia bisa jadi merupakan langkah TikTok Shop bisa kembali ke Tanah Air, mengingat besarnya potensi bisnis ini.
Advertisement