Sukses

TikTok Berkomitmen Jaga Keamanan Pengguna Lewat 3 Langkah Ini

TikTok memiliki langkah-langkah besar dalam menjaga dan melindungi penggunanya melalui panduan komunitas, fitur keamanan, dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta - Anbar Jayadi, Outreach and Partnership, Trust and Safety, TikTok Indonesia menjelaskan ada tiga langkah besar yang dilakukan TikTok untuk menjaga dan melindungi penggunanya. 

Adapun tiga langkah besar yang disiapkan TikTok itu termasuk kebijakan kontrol, teknologi dan manusia, serta adaptasi kebudayaan dan kustomisasi.

“Ada tiga faktor yang kami pertimbangkan ketika menegakkan atau mengevaluasi panduan komunitas. Yang pertama, bahaya konten-konten misinformasi. Kedua, budaya konteks lokal yang perlu kita ketahui. Ketiga, nilai sosial yang perlu kita perhatikan,” ungkap Anbar dalam workshop FORWAT X TikTok yang diselenggarakan pada hari Jumat (1/12/2023).

Selanjutnya, ia juga menambahkan, ketika mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, TikTok membahasnya dengan regulator, seperti pemerintah dan peraturan yang ada di suatu negara.

Selain itu, platform video pendek ini juga mengkonsultasikan hal ini kepada ahli, seperti akademisi, juga masyarakat sipil.

Dengan demikian, TikTok bisa mendapatkan pemahaman komprehensif, sehingga bisa lebih memperkuat panduan komunitas, fitur keamanan, dan sebagainya.

Perlu diketahui, panduan komunitas adalah serangkaian norma dan kode etik umum untuk aplikasi TikTok. Di dalamnya juga disertakan panduan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menciptakan ruang yang ramah bagi semua orang.

“Kami menghapus konten-konten yang melanggar panduan komunitas kami. Selain itu, yang melakukan pelanggaran berulang kali kami take down. Dalam konteks tertentu, kami juga melaporkannya kepada pihak terkait. Misalnya, konten percobaan bunuh diri,” kata Anbar.

2 dari 5 halaman

Tujuh Tema Keamanan dalam Panduan Komunitas TikTok

Ada tujuh tema keamanan yang terdapat dalam panduan komunitas TikTok, meliputi keamanan dan kesejahteraan, integritas dan keaslian, keamanan dan keberadaban, aktivitas komersial dan barang yang diatur, kesehatan mental dan perilaku, privasi dan keamanan, serta tema sensitif dan dewasa.

Mengenai keamanan dan kesejahteraan remaja, Anbar mengatakan, "Tema kebijakan ini, kami buat supaya remaja yang menggunakan TikTok, yakni usia 14 tahun ke atas, dapat menggunakan TikTok dengan aman dan nyaman, serta mencegah bahaya yang tidak diinginkan.”

Sementara untuk integritas dan keaslian, TikTok melarang misinformasi pemilu dan perilaku-perilaku terkoordinasi dalam platformnya yang mencoba memengaruhi opini publik.

Adapun untuk keamanan dan keberadaban, TikTok melarang konten-konten dengan grafik berlebih, seperti video yang menampilkan adanya darah.

Selanjutnya, aktivitas komersial dan barang yang diatur mencakup larangan scam. Privasi dan keamanan, di dalamnya melarang adanya publikasi data pribadi seseorang. Sementara soal tema sensitif dan dewasa, meliputi pelarangan pornografi.

“Ketika sebuah konten kami review, semua tema kebijakan ini kami aplikasikan, karena suatu video yang punya audio, atau gambar dengan audio, itu sangat kompleks,” ujar Anbar.

3 dari 5 halaman

Cara TikTok Menjaga Integritas Pemilu 2024

Sementara ada empat pilar utama yang menjadi pendukung keamanan integritas Pemilu 2024, yakni kebijakan dan penegakan aturan, kolaborasi, fitur dan informasi dalam aplikasi, dan kampanye #SalingJaga.

Terkait dengan kolaborasi, Head of Communications, TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan, “Kalau kita tidak mengikuti preferensi pengguna atau komunitas, platform kita akan menjadi irrelevant. Itu lah mengapa kolaborasi menjadi penting, karena semua harus terlibat. Dan justru komponen komunitas dan pengguna menjadi salah satu bagian besar.”

Sementara itu, untuk kebijakan sendiri, TikTok telah melabeli akun-akun tertentu, seperti akun milik pemerintah dan media, agar tidak dikomersilkan Ini menjadi aturan global dari TikTok untuk seluruh penggunanya. 

“Kami adalah konten platform, nafas utama kita adalah entertainment. Semua aspirasi dan ekspresi boleh hadir di TikTok. Namun, kami tidak mau mempolitisasi platform kami. Itulah mengapa kami membuat kebijakan semacam ini.”

Dalam hal ini, TikTok telah berkolaborasi dengan Bawaslu dan KPU RI, dengan menyediakan kanal pelaporan. Selain itu juga menyediakan informasi terkait pemilu yang kredibel dan otoritatif.

Selain Bawaslu dan KPU RI, TikTok juga memiliki tiga mitra keamanan, di antaranya Pemeriksa Fakta, Dewan Penasihat Keamanan, dan Mitra Keamanan.

4 dari 5 halaman

Jelang Pemilu 2024, TikTok Luncurkan Pusat Panduan Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024, TikTok Indonesia turut berkontribusi dalam memberikan informasi kredibel dan otoritatif seputar Pemilu di Indonesia.

TikTok berupaya mengedukasi masyarakat, terutama Gen Z, terkait Pemilu 2024 ini. Terlebih, Gen Z memiliki persentase yang cukup besar di Pemilu kali ini. 

"Ada 204 juta data pemilih, dengan 1,7 juta berada di luar negeri dan sisanya ada di dalam negeri. Dan lebih 50 persen di antara adalah Gen X dan Gen Z," tutur Betty Epsilon Idroos selaku Komisioner KPU RI dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (28/11/2023). 

Mengingat banyaknya pengguna TikTok dan mudahnya penyebaran hoaks serta disinformasi di media sosial, TikTok berinisiatif hadirkan Pusat Panduan Pemilu 2024 dan kampanye #SalingJaga.

"Pemilu dalam artian politik biasanya disampaikan dalam bahasa yang berat dan tidak disukai anak muda, tapi kami yakin TikTok memiliki cara lebih cepat dan mudah menyampaikan informasi kepada Gen Z," tutur Betty. 

Terpantau, sejak awal Januari 2023 sampai September 2023, hoaks politik sudah mencapai 1.700an menjurus ke pemilu, padahal belum masuk masa pemilu.

Oleh sebab itu, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Firry Wahid menuturkan, TikTok terus berkomitmen dalam memberikan informasi yang kredibel dan otoritatif di masa kampanye ini. 

Firry menuturkan, "Setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, kami mengundang pengguna untuk mengakses Pusat Panduan Pemilu 2024."

5 dari 5 halaman

Infografis Ragam Tanggapan Larangan TikTok Shop Cs Jualan dan Transaksi di Indonesia