Liputan6.com, Jakarta - LG Electronics Indonesia memiliki dua pusat produksi (pabrik di Cibitung, Bekasi dan Legok, Tangerang) yang tak hanya untuk mencukupi kebutuhan domestik, namun juga ekspor untuk negara-negara di kawasan Asia, Eropa, Australia hingga Amerika.
"Sejak awal beroperasi di Indonesia, LG melakukan investasi lokal dan terus mengembangkannya seiring dengan pertumbuhan perusahaan menjadi bagian dari visi kami," ujar President of LG Electronics Indonesia for Tangerang Factory, Jung Jaehoon, dalam acara Life’s Good Day Campaign, dikutip Senin (4/12/2023).
Baca Juga
Tentang perkembangan perusahaan, menurut Jaehoon, salah satunya juga terkait penyediaan produk yang tak hanya bagi kebutuhan dalam negeri, namun juga untuk tujuan ekspor.
Advertisement
"Bahkan kini tercatat, akumulasi ekspor dari fasilitas produksi LG di Indonesia jumlahnya mencapai 80% sepanjang 10 tahun terakhir," ujarnya menambahkan.
Pabrik LG yang berlokasi di Cibitung menjadi basis produksi untuk produk TV, monitor, dan produk signage digital.
Sedangkan untuk pabrik LG yang terletak di Legok, Tangerang, dimanfaatkan untuk produksi produk kulkas, mesin cuci dan pendingin udara (air conditioner/AC).
"Tak hanya memperluas ragam produk yang diproduksi, namun pula kami barengi dengan upaya untuk memperbesar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN. Ini menjadi komitmen kami untuk terus mendukung kebijakan pemerintah Indonesia, termasuk TKDN," papar President of LG Electronics Indonesia for Cibitung Factory, Park Kunjik.
Pada pertengahan tahun ini, LG bahkan meresmikan beroperasinya pusat penelitian dan pengembangannya (R&D) di Indonesia. Pembangunannya menjadi tempat bagi pengujian berbagai inovasi terbaru LG sebagai bagian pengembangan TV untuk pasar global.
Universitas Indonesia Uji Konsumsi Listrik Harian AC LG, Segini Hasilnya
Di sisi lain, Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UP2M DTE FTUI), baru-baru ini melakukan pengujian terhadap konsumsi listrik AC LG DUALCOOL New Eco.
Pengujian yang dipimpin oleh kepala UP2M DTE FTUI, Dr.-Ing. Budi Sudiarto, S.T., M.T., menunjukkan AC kategori inverter tersebut terbukti memiliki konsumsi listrik harian dalam kisaran 1.04kWha untuk model dengan kapasitas pendinginan 1/2PK.
Dengan tarif listrik yang berlaku saat ini, konsumsi listrik tersebut dinilai sebanding dengan biaya rata-rata sebesar Rp 1.500.
Budi menuturkan pengujian AC LG ini menjadi contoh baik sebagai bentuk upaya tanggung jawab industri untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat.
“Sebagai merek yang telah dikenal masyarakat luas, pengujian ini justru menjadi contoh baik sebagai bentuk upaya tanggung jawab industri untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada publik,” katanya, dikutip Sabtu (4/11/2023).
Pernyataan di atas terkait dengan semakin maraknya pemasaran berbagai perangkat elektronik, termasuk AC, dengan membawa jargon hemat energi.
“Seiring dengan gerakan hemat energi yang terus digaungkan pemerintah, sebuah pengujian dari lembaga independen diperlukan untuk menghindari klaim sepihak yang justru membingungkan masyarakat,” ucap Budi menegaskan.
Selain independensi yang terjaga, pengujian melalui lembaga pendidikan dengan reputasi tinggi yang dimiliki UI dianggap bakal memberikan tingkat kepercayaan lebih pada hasilnya.
“LG membangun reputasi di atas inovasi dan pengembangan teknologi. Bukan hanya klaim di atas kertas, namun dapat dibuktikan lewat hasil pengujian dari lembaga independen yang jelas,” kata Product Director of Air Solution at LG Electronics Indonesia, Mike Kim.
Advertisement
Proses Pengujian Selama Sebulan
Untuk mendapatkan perhitungan konsumsi energi harian yang benar-benar menggambarkan penggunaan masyarakat, pengujian dilakukan dalam rentang 1 bulan.
Sepanjang pengujian, tim penguji melakukan serangkaian skenario dan pemantauan pada AC yang diletakkan di ruang khusus dengan dimensi 7,75 meter persegi yang beroperasi 8 jam per hari.
Terkait hasil uji konsumsi energi harian yang rendah pada AC LG DUALCOOL New Eco, Abhinyano selaku Head of Product Marketing Air Solution at LG Electronics Indonesia, menyatakan hal ini tak lepas dari fitur Watt Control besutan LG.
Mengaktifkan fitur ini membuat pengguna dapat memilih empat opsi pengaturan konsumsi daya listrik AC. Mulai dari 100%, 80%, 60% dan dengan yang terendah mencapai 40% kebutuhan konsumsi listrik normalnya.
“Fitur pengaturan daya listrik ini memberikan kenyamanan pengguna karena bisa lebih menghemat listrik sesuai kebutuhan dengan tanpa mengorbankan kenyamanan,” klaim Abhinyano.
Ia mencontohkan, setidaknya penggunaan fitur untuk menurunkan tingkat kebutuhan daya listrik ini akan berguna pada dua kondisi berbeda.
Saat suhu lingkungan sekitar cenderung dingin seperti malam hari atau saat terdapat kebutuhan untuk menggunakan lebih banyak perangkat elektronik lain tanpa harus mematikan AC.
Infografis Harta dan Gurita Bisnis Gibran Rakabuming Raka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement