Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Pelaksana PSN (Proyek Strategis Nasional) Palapa Ring Timur yakni PT Palapa Ring Telematika (PTT) sebagai badan usaha pelaksana PSN (Proyek Strategis Nasional) Palapa Ring Timur menggelar pelatihan untuk para pelajar.
Program sharing session oleh PT PTT ini membahas soal penggunaan alat pada teknologi fiber optic, seperti penggunaan alat OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter), dan Splicer.
Baca Juga
Program yang digelar di Papua ini bekerja sama dengan Google, Telkomsel, dan stafsus Presiden Billy Mambrasar. Pratik ini diadakan di sekolah kejuruan dan universitas yang memiliki jurusan berkaitan dengan infrastruktur dan jaringan telekomunikasi.
Advertisement
Kegiatan terkait Palapa Ring Timur ini dilakukan pada 13 November 2023 di Manokwari dan Bintuni, Papua, secara online. Peserta program ini berasal dari SMKN 2 Manokwari, STMIK Manokwari, dan SMKN 1 Bintuni.
Support Operation PTT Widodo Yuli Prasetyo menuturkan, PTT berharap kegiatan ini nantinya bisa memberikan manfaat jangka panjang, terutama dalam hal komunikasi.
"Kami berharap nantinya siswa dan siswi khususnya putra daerah dapat berkontribusi untuk memajukan wilayahnya masing-masing," tutur Widodo dalam siaran pers yang diterima, Rabu (6/12/2023).
Kegiatan bertajuk Sinergi Telekomunikasi Indonesia Timur ini diikuti oleh 350 peserta.
Widodo menuturkan, program soal jaringan telekomunikasi ini tak sebatas program diskusi, tapi juga praktik pengenalan alat OTDR, OPM, dan Splicer dari PTT dan praktik pengenalan frekuensi radio oleh Telkomsel.
Sementara Google membawakan materi mengenai pemanfaatan internet yang positif dengan penggunaan aplikasi YouTube sekaligus penjelasan soal Belajar.id oleh Dzulfikar selaku perwakilan dari Google for Education.
Peserta Pelatihan Bisa Berkesempatan PKL di PTT
Menurut Widodo, kegiatan ini merupakan perkenalan bagi para siswa dan mahasiswa soal fiber optic. Nantinya, para peserta juga bisa melanjutkan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di PTT.
Pada tahap PKL, siswa dan mahasiswa yang berpartisipasi bisa ditentukan untuk bisa melanjutkan bekerja di PTT. Program ini pun sekaligus jadi cara PTT untuk berkontribusi langsung dalam pengembangan masyarakat di sektor pendidikan.
"PTT mengutamakan putra daerah yang berkompeten untuk dapat berkontribusi langsung pada pemeliharaan jaringan Palapa Ring Timur, agar adanya sense belonging untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan fasilitas infrastruktur telekomunikasi yang telah tersedia," kata Widodo.
Kepala Sekolah SMKN 1 Bintuni Eko Hadi menuturukan, program ini telah membuka kesempatan untuk siswa siswi menambah pengetahuan, sekalligus pengalaman dalam praktik penggunaan alat-alat telekomunikasi yang terus berkembang.
Advertisement
BAKTI Kominfo Gelar Business Forum, Dorong Perluasan Internet di Indonesia Timur Lewat Palapa Ring
Sebelumnya, BAKTI Kementerian Kominfo juga menggelar Business Forum Palapa Ring Timur untuk mensosialisasikan layanan produk produk Palapa Ring Timur pada penyelenggara jaringan telekomunikasi.
Dalam forum ini, BAKTI menyajikan potensi daerah timur Indonesia untuk menarik pelaku usaha melakukan investasi di sana.
Pembicara dalam forum ini adalah Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kominfo Dhia Anugrah Febriansa, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duarato, Belu, Nusa Tenggara Timur Suri Lebo Eduardus.
Adapun forum kali ini mengangangkat tema 'Menjawab Tantangan Pemerataan Internet di Wilayah Timur Indonesia'. Menurut Dhia, forum ini digelar untuk mendukung upaya pemerataan konektivitas digital di wilayah timur dengan memanfaatkan Palapa Ring Timur, mengingat masih rendahnya penetrasi akses komunikasi di wilayah tersebut.
Pemanfaatan Palapa Ring Timur untuk Gali Potensi
Dhia menuturkan, para penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat memanfaatkan Palapa Ring Timur untuk menggali potensi besar di wilayah timur Indonesia, seperti pertanian, peternakan, manufaktur, pariwisata, logistik, pertambangan, hingga kehutanan.
"Para penyelenggara jaringan telekomunikasi juga bisa membuka peluang kerja sama dengan model Kerja Sama Pemanfaatan Aset (KSPA). Model kerja sama ini memungkinkan BAKTI dan mitra kerja sama untuk melakukan tukar manfaat atau penggabungan infrastruktur untuk menjangkau pasar yang lebih luas," tutur Dhia dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (8/7/2023).
Selain itu, menurut Samsul dari Kemendesa, kehadiran jaringan telekomunikasi termasuk internet juga bisa membantu mengetahui permasalahan logistik yang masih dihadapi sejumlah wilayah di Indonesia Timur.
"Pada saat akses digitalisasi semakin mudah, kita bisa mengetahui suatu daerah mengalami kelebihan suplai atau kelebihan permintaan, sehingga inflasi bisa lebih terkendali," tuturnya.
Advertisement