Review Oppo Find N3, Ponsel Lipat Mewah dengan Kamera Hasselblad

Beralih ke sektor layar, Oppo Find N3 menghadirkan pengalaman penggunaan HP foldable dengan layar yang paling nyaman sejauh ini.

Layar depannya tidak terlalu ramping, yang seringkali jadi masalah pengguna HP foldable, di mana ini agak menyulitkan saat menyesuaikan ukuran saat upload IG Stories sebagai contoh.

Jadi, bila kamu hanya pakai layar depannya saja, ukurannya akan sama saat memakai HP bar seperti biasa. Sementara untuk layar utama atau layar dalam, bekas lipatan atau crease memang masih sedikit terlihat.

Namun saat dipakai atau layarnya nyala, crease ini tak terlihat dan tidak mengganggu pemakaian. Ketika diraba bekas lipatan pun juga hanya sedikit terasa di tangan, jadi lebih mulus.

Untuk sensitivitas dan layar sentuh, Find N3 juga memberikan pengalaman pemakaian yang oke, baik untuk bermain game, atau sekadar melakukan swipe untuk split screen yang smooth.

Warna yang ditampilkan di layar, baik luar maupun dalam, juga cerah dan enak di mata, memberikan pengalaman pemakaian dan menonton yang lebih oke.

Sedikit kritik, layar luar Find N3 sayangnya akan otomatis mati apabila ponsel ini sedikit saja dibuka, dan segera beralih ke layar dalam yang menyala. Tentu saja, ini agak menyulitkan jika kita ingin memakai layar luar untuk selfie atau nonton, dengan meletakkan ponsel dalam posisi dua kaki.

Masalah ini seharusnya bisa diselesaikan dengan update di masa depan, sehingga pemakaian seluruh layarnya akan terasa lebih optimal.

Sebagai HP foldable, Oppo tentunya tidak lupa memberikan fitur-fitur khas dari perangkat layar lipat yang umumnya mendukung produktivitas, di mana salah satunya adalah Split Screen.

Fitur Split Screen di Find N3 juga bisa dilakukan dengan cara yang "satisfying", yaitu dengan menekan dan swipe layar di bagian tengah dengan dua jari dari atas ke bawah saat membuka aplikasi.

Fitur yang mendukung produktivitas lainnya adalah Boundless View, di mana pengguna bisa membuka file dengan tampilan yang lapang tanpa terputus. Selain itu, Find N3 juga punya fitur lain seperti Flexible Window dan Smart Sidebar.

Sementara buat gaming, Find N3 juga masih enak dipakai, termasuk untuk game populer seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) atau Genshin Impact.

Main MLBB pakai layar dapat dengan pengaturan grafis dan frame rate tinggi selama 20 menit, perangkat tidak panas, dengan baterai hanya kurang 6 persen. Jika tak suka gim kompetitif, main game yang ringan seperti Stumble Guys juga lancar tanpa HP terasa panas.

Main Genshin Impact pakai layar dalam dengan pengaturan medium juga lancar, dengan baterai berkurang 7 persen selama 18 menit pemakaian.

Di sini perangkat sedikit menghangat terutama di bagian layar luar. Sementara dengan layar luar di pengaturan yang sama, ponsel terasa lebih adem meski hangat tetap ada.

Saat dijajal main Genshin Impact pakai layar luar dengan pengaturan High, perangkat memang cukup menghangat, tapi masih playable.

Soal baterai, untuk nonton YouTube selama 25 menit, baterainya hanya kurang 4 persen. Pengisian daya pakai charger 67W dan kabel bawaan, bisa mengisi 58 persen dalam waktu 17 menit.

Untuk kualitas speaker untuk mendengarkan tanpa headset menurut saya sudah bagus dan jernih, meski bass-nya tidak terlalu terasa.

Oppo Find N3 menghadirkan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 MP, telefoto 64 MP, dan ultrawide 48 MP.

Berbekal fitur kalibrasi warna dari Hasselblad, Oppo mengklaim kamera ponselnya ini mampu dapat menghasilkan foto dan video dengan warna yang akurat dan natural. Untuk kamera selfie-nya, Oppo Find N3 tampil dengan lensa ultrawide 32 MP dan ultrawide 20 MP.

Berikut ini hasil foto-foto menggunakan Oppo Find N3, di mana menurut kami, kualitasnya terbilang bagus dan mantap.

Dengan fitur-fitur yang kaya, Oppo layak diacungi jempol karena berani merangsek masuk ke pasar HP layar lipat kelas premium di Indonesia, mengingat harga dari ponsel ini pun juga tidak murah buat pengguna awam.

Find N3 pun layak dinobatkan sebagai HP layar lipat terbaik tahun ini, mengingat dia hadir dengan menutup berbagai kekurangan yang biasanya muncul di smartphone foldable seperti bekas lipatan, gap, atau desain yang terlalu ramping.

Beberapa hal yang bisa diperbaiki mungkin dari segi layar luar yang otomatis mati saat ponsel dibuka, rasanya juga bisa dengan mudah diselesaikan dengan pembaruan software.

Sebagai catatan, apa yang ditulis di sini adalah pengalaman pribadi dalam penggunaan perangkat ini. Setiap orang mungkin memiliki preferensi, pengetahuan, atau pengalaman yang berbeda dalam memakainya.