Sukses

Zalora Indonesia Tunjuk Aashish Midha Jadi CEO dan Managing Director Baru

Zalora Indonesia mengumumkan bahwa mereka sudah memiliki CEO dan Managing Director baru, Aashish Midha.

Liputan6.com, Jakarta Platform e-commerce fesyen dan gaya hidup, Zalora, mengumumkan CEO dan Managing Director baru di Indonesia.

Pada Kamis (7/12/2023), Zalora mengumumkan penunjukan Aashish Midha, sebagai CEO dan Managing Director baru untuk Zalora Indonesia.

Dalam sambutannya, Aashish Midha mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasihnya atas kesempatan memimpin Zalora Indonesia dalam memasuki dekade kedua.

"Merupakan sebuah kehormatan untuk berdiri di hadapan Anda sebagai CEO dan Managing Director Zalora Indonesia yang baru," kata Aasish, seperti dikutip dari siaran pers.

"Saya terinspirasi oleh legacy luar biasa yang telah kita bangun bersama, dan saya bersemangat untuk menavigasi pertumbuhan lanskap e-commerce pasca pandemi," ia menambahkan.

Sebelum menjadi CEO Zalora Indonesia dan Filipina, Aashish sempat menduduki jabatan Revenue Director. Menurut perusahaan e-commerce itu, dia telah membuktikan kemampuannya dalam menyusun strategi pertumbuhan, serta mengukur kesuksesan.

Aashish merupakan alumni Duke University, Fuqua School of Business, dengan gelar Master di bidang Manajemen Kuantitatif serta MBA di bidang Pemasaran dan Operasional dari Indian School of Business.

Di bawah kepemimpinan barunya, Aashish juga punya tujuan untuk memperkuat kehadiran brand dengan menjadi mitra distribusi digital grosir strategis, untuk lebih banyak merek fesyen dan gaya hidup di Asia Tenggara.

Aashish juga akan meningkatkan penawaran layanan platform pada tahun 2024, termasuk Operations as a Service, Marketing as a Service, dan Data as a Service.

Melalui Fulfillment by Zalora (FBZ), brand dapat memanfaatkan solusi e-commerce end-to-end yang telah disempurnakan oleh Zalora untuk menikmati proses operasi yang disederhanakan.

 

2 dari 3 halaman

Fokus pada Pelanggan

Selain itu, Zalora juga menawarkan layanan pemenuhan modular multi-channel e-commerce baru melalui One Stock Solution (1SS).

1SS memungkinkan brand menikmati manfaat infrastruktur pergudangan dan logistik perusahaan, tidak hanya untuk brand store mereka di dalam platform, tetapi juga untuk platform online eksternal.

"Kesuksesan Zalora selama bertahun-tahun selalu bertumpu pada pengalaman pelanggan yang luar biasa - mulai dari fungsionalitas aplikasi, variasi produk, pemasaran, logistik, hingga layanan purna jual," kata Aashish.

Ia menambahkan, dengan memperluas layanan B2B dengan 1SS dan FBZ, perusahaan juga memungkinkan partner ritel untuk memanfaatkan efisiensi jaringan logistik dan fulfillment, untuk merampingkan seluruh operasi e-commerce mereka.

Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, Aashish juga mengumumkan Zalora VIP, program loyalitas yang bertujuan untuk memberikan reward, serta melibatkan para pelanggan.

"Fokus kami adalah pada inovasi, fokus pada pelanggan, dan inisiatif strategis," kata Aashish. "Zalora VIP hanyalah awal dari upaya kami untuk mendefinisikanulang pengalaman e-commerce bagi para pelanggan kami yang berharga," imbuhnya.

Dalam pengumuman ini, Zalora juga mengumumkan Zalora 12.12 Harbolnas Mega Sale, untuk memeriahkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), yang mereka gelar dari 12 sampai 17 Desember 2023.

3 dari 3 halaman

Pengguna E-Commerce Indonesia Capai 196 Juta di 2023

Berdasarkan data Statista Market Insights, jumlah pengguna e-commerce di Indonesia mencapai 178,94 juta orang pada 2022. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,79 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 158,65 juta pengguna.

Jika melihat tren saat ini, pengguna e-commerce di Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 196,47 juta pengguna hingga akhir 2023. Bahkan, tren kenaikan jumlah pengguna e-commerce diprediksi masih akan terus terjadi hingga empat tahun ke depan.

Dilansir Bisnis Liputan6.com, Statista juga memperkirakan bahwa jumlah pengguna e-commerce di dalam negeri mencapai 244,67 juta orang pada tahun 2027 mendatang.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mencatatkan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia sebesar Rp 476,3 triliun pada 2022. Nilai itu didapatkan dari 3,49 miliar transaksi di e-commerce sepanjang tahun lalu.

Angka tersebut lebih tinggi 18,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 401 triliun. Nilai ini diprediksi masih bisa tumbuh lagi sebesar 20 persen hingga mencapai Rp 572 triliun pada tahun 2023.

Salah satu faktor yang mendasari prediksi ini adalah terus meningkatnya penetrasi internet nasional yang juga menjadi pendukung tumbuhnya bisnis e-commerce di masa depan.

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.

Â