Sukses

Bank Terbesar Rusia Sberbank Fokus Kembangkan AI hingga 2026, Ini Alasannya

Dalam strategi barunya, Sberbank memprioritaskan pembentukan visi jangka panjang dengan fokus khusus pada kecerdasan buatan (AI) hingga tahun 2026.

Liputan6.com, Jakarta Sberbank berhasil mengukuhkan posisinya sebagai bank terbesar di Rusia. Perusahaan mengklaim basis pelanggan ritelnya tumbuh sebesar 10 juta menjadi 108 juta dalam pencapaian strategi 2021-2023.

Mengutip Financial Express, Senin (11/12/2023), Sberbank juga memperoleh 500 ribu klien korporat baru sehingga mencapai total 3,2 juta.

Dalam strategi barunya, Sberbank memprioritaskan pembentukan visi jangka panjang dengan fokus khusus pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) hingga tahun 2026.

Salah satu tujuan utama perusahaan adalah menempatkan teknologi untuk melayani manusia, dengan model bisnis yang berpusat pada kebutuhan dan aspirasi individu.

Transformasi ini melibatkan tiga bidang utama: pengembangan generasi baru AI, penyesuaian model bisnis di semua sektor, dan pembentukan budaya perusahaan.

"Kami ingin menjadi salah satu perusahaan yang berpusat pada manusia, membantu setiap individu memanfaatkan potensinya di tengah kemajuan teknologi dan informasi saat ini," kata CEO dan Ketua Dewan Eksekutif Sberbank, Herman Gref.

Gref juga menyoroti pentingnya mengubah model bisnis agar berpusat pada manusia dan kepentingan jangka panjang, bukan hanya keuangan.

"Kami ingin menjadi salah satu perusahaan pertama yang berpusat pada manusia, yang akan membantu masyarakat memanfaatkan potensi mereka dan bertahan di tengah melimpahnya teknologi dan informasi saat ini," ujarnya menambahkan.

Gref menilai, AI dapat menjadi asisten pribadi bagi manusia, asisten dalam menganalisis dan memproses informasi dalam jumlah besar, menetapkan tujuan, dan memprioritaskan serta mengatur hidup dengan benar.

"AI juga menjadi asisten yang akan membantu memperluas kemampuan manusia dan membebaskan mereka dari aktivitas rutin," ia memungkaskan.

2 dari 4 halaman

Sberbank Izinkan Pengguna Terbitkan NFT di Blockchain Perusahaan

Sebelumnya, Sberbank mengizinkan pengguna menerbitkan NFT di platform blockchain-nya. 

Mengutip Bitcoin.com, Minggu (13/8/2023), salah satu Eksekutif bank menyebut raksasa perbankan Rusia berencana untuk mulai bekerja sama dalam proyek dengan situs seni, galeri, dan organisasi olahraga yang berpotensi untuk rilis NFT yang terkait dengan permainan dan turnamen olahraga.

Berdasarkan laporan portal berita bisnis dan kripto terkemuka Rusia RBC, Sberbank mengatakan ini adalah sesuatu yang baru bagi bank yang akan melakukan beberapa tes terlebih dahulu. Pada tahap awal, layanan akan dibatasi karena kebutuhan untuk memoderasi konten.

Sberbank, bank Rusia terbesar berdasarkan aset, menciptakan platform blockchain setelah menerima otorisasi dari Bank Sentral Rusia untuk menerbitkan aset keuangan digital pada Maret tahun ini. 

Platform saat ini hanya terbuka untuk badan hukum, tetapi pada kuartal terakhir 2022, individu pribadi juga akan diberikan akses dan diizinkan untuk menerbitkan, membeli, dan menjual aset keuangan digital (DFA).

Sekitar sebulan kemudian, perusahaan diberi kesempatan untuk menerbitkan DFA yang mengesahkan klaim moneter, membeli aset yang diterbitkan di platform, dan juga melakukan transaksi lain dengan mereka, sebagaimana diizinkan oleh undang-undang Rusia saat ini. 

Undang-undang “Tentang Aset Keuangan Digital” mulai berlaku pada Januari 2021. Moscow Exchange sedang bersiap untuk mendaftarkan DFA pada akhir tahun ini.

Meski terbatas, ada permintaan untuk NFT, mencatat Rusia telah berhasil menempatkan aset digital di platform asing. Dia juga menunjukkan peluncuran NFT menimbulkan banyak pertanyaan yang perlu dijawab, termasuk mengenai konten yang diwakili oleh token.

3 dari 4 halaman

Regulasi Kripto di Rusia

Rusia belum mengatur cryptocurrency secara komprehensif karena undang-undang saat ini berlaku terutama untuk koin yang memiliki penerbit.

Undang-undang baru "Tentang Mata Uang Digital" akan ditinjau di Duma Negara, majelis rendah parlemen, dalam beberapa bulan mendatang. 

Sementara sebagian besar lembaga pemerintah setuju rubel Rusia harus tetap menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah di negara itu, seruan telah meningkat untuk melegalkan penggunaan mata uang digital terdesentralisasi dalam perdagangan luar negeri.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

4 dari 4 halaman

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)