Sukses

Gen Z Jadi Pengguna AI Generatif Paling Banyak di Indonesia, Apa Sebabnya?

Genz memegang posisi pertama sebagai pengguna AI di Indonesia. Dengan catatan hingga 43 persen, adaptasi teknologi AI bukan menjadi masalah bagi kaum muda tanah air.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kini makin bertumbuh pesat. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai model teknologi kecerdasan buatan (AI), salah satunya adalah AI Generatif.

AI sendiri telah menjadi bagian dari kehidupan kita, dan masyarakat Indonesia tampak familiar dengan teknologi ini, terlebih lagi generasi muda.

Menurut pemaparan Country Head of Android of Google Indonesia, Denny Galant, adaptasi AI di Indonesia didominasi oleh Generasi Z (Gen Z).

“Dan ini sangat luar biasa sebagai starting point. Bahwa, 43 persen ini angka yang gede,” ujarnya saat konferensi pers Galaxy AI, Kamis (13/12/2023).

Hal ini bukan tanpa alasan, Gen Z yang dikenal sebagai pengguna aktif internet merupakan golongan anak muda yang memiliki kreativitas dan rasa ingin tahu tinggi.

Sifat ini kemudian selaras dengan peran dan tugas AI generatif yang bisa membantu produktivitas dan kreativitas anak muda. Menurut data ini juga, Gen Z paling banyak menggunakan AI generatif foto dan video di smartphone.

Penggunaan AI di ponsel semacam ini dinilai akan sangat berguna bagi pengguna. Pakar AI dan Founder of Kata.ai Irzan Aditya mengungkapkan kekuatan AI on device karena lebih mudah diakses.

“Ini menurut saya memang the future of Generative AI, akan terasa powerful saat on device. Karena ketika on device, ini banyak sekali potensi yang kita bisa buka,” ucapnya.

Dengan kepraktisan perangkat mobile, pengguna bisa menikmati berbagai fitur AI kreatif seperti fotografi, komunikasi, bahkan kesehatan.

Karena sistemnya on device, pengguna seperti Gen Z juga dapat mengakses fitur-fitur AI tanpa harus tersambung ke internet. Melalui Galaxy AI misalnya, pengguna HP Samsung bisa merasakan pengalaman memakai fitur Live Translate Call tanpa harus bertukar data.

2 dari 4 halaman

Galaxy AI akan Hadir di Ponsel Samsung

Di sisi lain, ponsel merupakan jenis perangkat selular yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Sebagai perangkat multifungsi yang praktis, pengembang ponsel selalu menanamkan inovasi terbaru mereka guna memanjakan para pelanggan dengan  berbagai fiturnya.

Samsung, salah satu produsen HP terkemuka, berencana membawakan fitur kecerdasan buatan (AI) kepada pengguna ponsel mereka. Diberi nama Galaxy AI, fitur ini akan menjadi AI on device pertama di Indonesia.

MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus, mengutarakan fitur yang akan dirilis awal 2024 ini sebenarnya telah dirasakan pengguna smartphone kepunyaan Samsung.

“Kita mungkin tidak sadar, kita sudah menggunakan S23 ataupun Samsung Galaxy S Series, ada fitur salah satunya adalah Object Eraser. Jadi, kita bisa menghapus sebuah objek, itu adalah bagian dari AI,” kata Verry saat konferensi pers, Kamis (14/12/2022)

Adapun keutamaan yang membedakan Galaxy AI dari teknologi kecerdasan buatan yang lain adalah ketersediaannya.

Dengan dibenamkan langsung ke ponsel pengguna, Galaxy AI menjadikan pengguna tidak perlu susah payah membuka browser demi bisa mengakses AI seperti ChatGPT maupun Bing.

Verry juga menyoroti kemudahan memakai Galaxy AI ini karena sudah menjadi satu dengan sistem ponsel pengguna. Bahkan nantinya, asisten virtual Bixby juga bisa dikolaborasikan dengan Galaxy AI guna menambah produktivitas pengguna.

Adapun salah satu fitur AI yang hendak dibawakan adalah Live Translate Call. Dengan fitur ini, pengguna bisa melakukan panggilan lintas bahasa tanpa perlu men-translate perkataan lawan bicaranya.

Kendati telah dikonfirmasi kehadirannya, Samsung belum memastikan seri ponsel mana saja yang akan dibekali Galaxy AI.

3 dari 4 halaman

Cara Kerja Fitur Live Translate Call

Seperti yang sudah diketahui, fitur terjemahan real-time ini merupakan terobosan Samsung dalam menghadirkan inovasi ke penggunanya.

Verry mengatakan, pengguna tak usah khawatir harus melakukan panggilan ke sesama user Samsung untuk bisa mengaktifkan fitur ini.

Hal ini dikarenakan Galaxy AI merupakan fitur on device, sehingga sistem operasi yang dijalankan akan berbasis jaringan seluler atau panggilan menggunakan pulsa.

“Itu (Live Translate Call) on device, jadi enggak pakai cloudCloud kan pakai data, (sementara) ini kan seluler,” ujar Verry menambahkan.

Akan tetapi, Samsung baru menyiapkan fitur ini menggunakan bahasa formal maupun sehari hari.

“Apakah nanti akan bisa ada logat, dan dialek? Kemungkinan besar bisa, namanya AI kan selalu evolve, berkembang terus. Tapi untuk saat ini, yang kedepan adalah bahasa yang formal,” katanya menambahkan.

Proses penerjemahan ini juga berlangsung cepat, AI hanya butuh 1 hingga 2 detik untuk memproses, kemudian asisten virtual akan menyampaikan terjemahan melalui suara.

Melihat kecanggihan dan kemampuan AI yang kini bisa mengadaptasi bahasa gaul, kita patut menantikan perkembangan fitur dari Galaxy AI ini.

 
4 dari 4 halaman

Samsung dan Google Pastikan Galaxy AI Aman Digunakan

Jauh sebelum itu, Samsung kerap dikaitkan akan merilis Galaxy AI ini dalam waktu dekat. Terlebih lagi, isu tentang kecerdasan buatan (AI) terutama AI generatif kian hari kian banyak, imbas adopsi teknologi ini yang merambah ke berbagai sektor masyarakat.

Karena kemampuannya membuat apapun berdasar perintah, AI generatif dicemaskan bisa membahayakan pengguna, terutama melalui serangan malware ataupun kode berbahaya yang dibuatnya.

Menanggapi masalah keamanan AI ini, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus meyakinkan bahwa Galaxy AI milik perusahaan asal Korea Selatan ini aman digunakan.

“Bagaimana kita memproteksinya? Jadi, kita punya yang namanya Samsung Galaxy Account, atau  Samsung Account. Di Samsung Account kita memproteksi. Kita juga punya Knox Security,” tuturnya melalui konferensi pers, Kamis (14/12/2023).

Lapisan keamanan pertama dari Samsung ini akan menjamin keamanan pengguna selama Samsung Account masih dipegang oleh pemilik HP Samsung.  Selain itu, ada lapisan bawaan Samsung yang diberi nama Knox, yang juga sudah memiliki sertifikasi ketahanan militer, membuatnya aman dari retasan pihak ketiga.

Untuk lapisan berikutnya, Google sebagai pengembang Android, yang merupakan sistem operasi dari ponsel Samsung juga memberikan cara mengamankan pengguna dari bahaya malware.

“Karena Samsung juga running on Android, dan saya cuman mau meng-emphasize. Di Android itu, security dan safety is always in our priority,” kata Country Head of Android of Google Indonesia Denny Galant menambahkan.

Melalui Play Protect, Google secara terus menerus menjaga keamanan ponsel Android mereka, dengan menyeleksi seluruh aplikasi atau perangkat lunak, tak terkecuali Galaxy AI ini.