Sukses

Chrome di Desktop Makin Aman dan Hemat Memori, Ini Fitur Barunya

Google Hadirkan Fitur Pemeriksaan Keamanan proaktif untuk Chrome di desktop, yang akan mengirimkan peringatan proaktif saat mendeteksi apakah sandi di Chrome telah disusupi atau saat ekstensi yang dipasang adalah malware.

Liputan6.com, Jakarta - Google meluncurkan beberapa pembaruan pada Chrome di desktop untuk menjadikan pengalaman jelajah internet lebih aman dan memberi pengguna kontrol lebih besar atas penggunaan memori browser.

Salah satu fitur dalam pembaruan ini adalah Pemeriksaan Keamanan proaktif. Fitur ini telah diluncurkan ke versi 120 beberapa minggu lalu, dilansir Tech Crunch, Rabu (27/12/2023).

Pemeriksaan Keamanan Chrome di desktop ini akan berjalan di latar belakang dan mengirimkan peringatan proaktif saat mendeteksi apakah sandi di Chrome telah disusupi atau saat ekstensi dipasang adalah malware.

Fitur keamanan baru ini, secara otomatis mencabut izin mungkin telah diberikan ke suatu situs, tetapi sudah lama tidak digunakan. 

Hal ini mirip dengan cara Google menangani izin Android. Dengan begitu, bisa membantu pengguna memastikan situs tidak gunakan lagi tidak terus mendapatkan akses lokasi atau mikrofon.

Saat situs jarang digunakan mengirimi banyak notifikasi kepada pengguna, Pemeriksaan Keamanan akan menanyakan apakah pengguna ingin menonaktifkannya. 

Tidak hanya itu, fitur keamanan baru ini juga akan mengingatkan pengguna untuk memperbarui Chrome.

Di samping fitur Pemeriksaan Keamanan ini, Google juga menghadirkan pembaruan pada mode Penghemat Memori Chrome. Mode ini menampilkan lebih banyak informasi saat pengguna mengarahkan kursor ke tab dan setelan baru.

Dengan demikian, hal ini memudahkan pengguna untuk memberi tahu Chrome bahwa situs tertentu tidak boleh masuk ke mode tidur.

Selain itu, pembaruan lainnya adalah kemampuan untuk menyimpan grup tab yang akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. 

Dengan fitur ini, pengguna bisa menyimpan grup tab kemudian menyinkronkannya dengan perangkat desktop lain untuk melanjutkan tugas atau aktivitas.

2 dari 4 halaman

Pembaruan Google Chrome 118 Hadir dengan Sederet Peningkatan Keamanan

Sebelumnya, Google telah meluncurkan pembaruan versi stabil Chrome 118. Pembaruan ini memperbaiki 20 kerentanan keamanan, yang mana kerentanan paling parah diduga dapat menyebabkan eksekusi kode arbitrer. Tidak hanya itu, pembaruan ini juga menghadirkan beberapa fitur serta perubahan baru.

Dilansir Gizchina, Senin (30/10/2023), pembaruan terkini untuk browser ini hadir pada sistem yang berbeda, di antaranya:

  • Chrome untuk Mac dan Linux: 118.0.5993.70
  • Chrome untuk Windows: 118.0.5993.70 dan 118.0.5993.71
  • Chrome untuk Mac: 118.0.5993.70
  • Chrome Extended untuk Windows: 118.0.5993.71
  • Chrome Extended untuk Android: 118.0.5993.65

Di antara kerentanan keamanan yang diperbaiki, nomor pelacakan kerentanan paling penting adalah CVE-2023-5218. Nomor ini terdapat pada Isolasi Situs. Adapun kerentanan lain yang diungkapkan secara publik adalah “risiko menengah”, “risiko rendah”, dan “bahaya”.

Sorotan terbesar Chrome 118 adalah dukungannya untuk Encrypted Client Hello. Saat pengguna membuka situs web dan layanan di browser, nama domain dilindungi agar tidak bocor ke operator jaringan. 

Oleh karena itu, pembaruan ini meningkatkan privasi karena operator jaringan seperti ISP tidak lagi mengetahui situs web mana yang dikunjungi pengguna.

Fitur keamanan lain dari versi baru ini adalah Enhanced Safe Browsing di Chrome. Fitur ini menonaktifkan ekstensi yang tidak dipasang dari Toko Web Chrome dari jarak jauh. 

Selain itu, perubahan Save Browsing juga meningkatkan fungsionalitas pemindaian mendalam. Pengguna Chrome 118 kemungkinan saat ini diminta untuk memberikan kata sandi untuk file yang diarsipkan agar Save Browsing dapat menganalisisnya.

3 dari 4 halaman

Pembaruan Chrome 118 Hadirkan Perbaikan Kerentanan Keamanan

Pada versi Chrome 18 ini, apabila pengguna membuka halaman Security Settings dan Privacy Guide, mereka akan melihat penjelasan terkait  tingkat perlindungan Save Browsing. Pembaruan ini memperjelas tingkat Enhanced Protection dengan menambahkan tabel dan menautkan ke artikel pusat bantuan.

Tabel ini dapat membantu pengguna dalam memilih antara opsi satu dengan opsi lainnya. Dan untuk memperjelas opsi-opsi tersebut, deskripsi Standard Protection, No Protection, dan tombol peringatan penyusupan kata sandi telah disederhanakan.

Pada pembaruan ini, Chrome 118 juga menyertakan perbaikan untuk 20 kerentanan keamanan, termasuk kemungkinan eksekusi kode arbitrer. Perlu diketahui, salah satu kerentanan saat ini sedang dieksploitasi secara aktif. Dengan demikian, pengguna disarankan untuk memperbarui browser mereka.

Dengan adanya kerentanan keamanan ini, maka sangat penting untuk menjaga browser tetap up-to-date dengan patch keamanan terbaru.

Selain perbaikan keamanan, Chrome 118 juga menyertakan beberapa pembaruan dan penyempurnaan lainnya. Dilaporkan Gizchina, beberapa pengguna melihat adanya pembaruan kecil pada interstisial Save Browsing berwarna merah. Tidak hanya itu, mereka juga menyadari ikon bahaya baru yang menggantikan ikon peringatan sebelumnya. 

Ada juga pembaruan pada fitur Memory Saver, yang secara otomatis menghibernasi tab yang tidak aktif di desktop.

4 dari 4 halaman

Google Chrome Setop Dukungan untuk Perangkat Android Nougat

Terlepas dari itu, Google Chrome mengumumkan akan menghentikan dukungan untuk perangkat yang masih menjalankan Android versi lawas, tepatnya Android 7.0 atau yang dikenal dengan nama Android Nougat. Informasi ini diketahui dari laman Google Chrome yang diperbarui 25 Oktober 2023.

Mengutip informasi dari Android Police, Selasa (28/11/2023), dengan adanya pengumuman ini, pengguna perangkat Android Nougat tidak lagi mendapatkan dukungan update dari Google Chrome. Dengan kata lain, mereka tidak lagi bisa merasakan deretan fitur dan update keamanan terkini dari aplikasi tersebut.

 Adapun hal ini akan berlaku untuk update Chrome 120 yang dijadwalkan rilis pada 6 Desember 2023. Untuk itu, Chrome 119 dipastikan akan menjadi versi terakhir yang masih mendukung perangkat dengan Android Nougat.

Sekadar informasi, hal serupa sebenarnya sudah dilakukan untuk Android 6 di tahun lalu. Ketika itu, perangkat dengan Android Marshmallow dipastikan tidak lagi mendapat dukungan Google Chrome versi 107.

Langkah ini memang masuk akal mengingat Android Nougat atau Android 7 pertama kali diluncurkan pada 2016, bersamaan dengan rilisnya Google Pixel generasi pertama. Karenanya, sistem operasi ini memang terbilang sudah cukup lawas.

Kendati demikian, pengguna perangkat ini memang belum sepenuhnya hilang. Berdasarkan data terkini dari distribusi Android, pengguna perangkat Android Nougat, baik Android 7 dan 7.1, masih tersisa sekitar 2,6 persen dari keseluruhan pengguna.

Untuk diketahui, Chrome 120 memang dilaporkan akan hadir dengan banyak pembaruan. Khusus untuk perangkat Android, beberapa pembaruan yang akan dihadirkan termasuk opsi tampilan baru.