Liputan6.com, Jakarta - Apple menyertakan fitur Screen Time untuk mengontrol penggunaan perangkat. Cara mengaktifkan fitur ini pun menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (31/12/2023) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Microsoft yang meluncurkan aplikasi chatbot AI Copilot untuk perangkat iOS dan iPadOS.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. iPhone Punya Fitur untuk Atur Screen Time, Begini Cara Mengaktifkannya
Penggunaan perangkat digital sudah menjadi hal yang umum dan dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, waktu pemakaian perangkat harian cenderung meningkat drastis, mengingat beberapa aktivitas dan pekerjaan sangat mengandalkan perangkat digital, terutama smartphone.
Orang-orang bisa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan seharian di depan smartphone mereka. Hal ini tentu saja bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan, seperti melemahnya penglihatan, sakit kepala, dan lain-lain.
Berkaitan dengan ini, Apple memberikan perhatian kepada pengguna perangkatnya. Pada iPhone, termasuk di antaranya iPhone 15, Apple menyertakan fitur Screen Time alias Durasi Layar yang bisa dipakai untuk mengontrol penggunaan perangkat.
Dilansir HT Tech, Minggu (31/12/2023), fitur Screen Time di iPhone ini menawarkan tool untuk menjadwalkan waktu istirahat, menetapkan batas penggunaan aplikasi, dan memprioritaskan kontak penting.
Dengan demikian, pengguna bisa mengatur berapa lama mereka menggunakan iPhone, sehingga bisa mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan perangkat secara berlebih.
Sekadar informasi, Screen Time pertama hadir melalui update iOS 12 di tahun 2018. Sejak itu, iPhone yang update ke iOS 12 ke atas bisa mendapatkan pengaturan Screen Time, termasuk pada iPhone 15 terbaru.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna perangkat Apple bisa mengikuti langkah-langkah berikut.
Â
2. Microsoft Luncurkan Aplikasi Copilot di iOS dan iPadOS, Pengguna Bisa Akses Gratis
Selang beberapa hari usai memperkenalkan aplikasi Copilot di Android, Microsoft kini meluncurkan aplikasi untuk chatbot AI (kecerdasan buatan) tersebut ke iOS dan iPadOS.
Aplikasi Copilot untuk iOS dan iPadOS ini sudah tersedia, serta dapat diunduh dari App Store. Seperti di Android, cara kerja di versi iOS atau iPadOS mirip dengan aplikasi seluler ChatGPT OpenAI.
Mengutip The Verge, Minggu (31/12/2023), pengguna aplikasi Coplilot idak hanya bisa mengajukan pertanyaan, membuat draf email, dan meringkas teks, tapi juga membuat gambar melalui integrasi dengan generator text-to-image DALL-E3 .
Sementara itu, meski disebut-sebut mirip dengan ChatGPT, chatbot AI milik Microsoft ini tidak seperti ChatGPT versi gratis yang hanya menjalankan GPT-3.5.
Copilot memungkinkan pengguna mengakses GPT-4, model bahasa besar (LLM) terbaru dari OpenAI, tanpa harus membayar biaya berlangganan. Sebelumnya, Microsoft juga telah meluncurkan aplikasi Copilot khusus untuk Android di Google Play Store.
Peluncuran aplikasi Copilot untuk Android ini terjadi sebulan lebih setelah Microsoft mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot.
Awalnya, Microsoft meluncurkan ekstensi AI awal tahun 2023 ini dalam mesin pencari Bing-nya, dengan mengintegrasikan antarmuka mirip ChatGPT ke dalam hasil pencarian.
Sementara kini, Microsoft telah mengganti Bing Chat menjadi Copilot dengan domain khusus miliknya yakni copilot.microsoft.com.
Â
Advertisement
3. Uni Eropa Wajibkan Semua Perangkat Elektronik Pakai USB Type-C Mulai 2024
Uni Eropa telah memutuskan untuk mengadopsi standar pengisian daya USB Type-C sebagai solusi tunggal untuk mengisi daya perangkat elektronik. Kebijakan ini berlaku mulai tahun 2024.
Keputusan Uni Eropa ini diikuti oleh undang-undang yang disahkan awal 2023, yakni regulator mewajibkan penggunaan antarmuka USB Type-C pada sejumlah semua perangkat elektronik. Ponsel dan tablet pun termasuk di dalamnya.
Dilansir GizChina, Minggu (31/12/2023), salah satu dampak utama dari berlakunya kebijakan ini adalah Apple mengganti port Lightning pada iPhone menjadi port USB Type C, dimulai dari iPhone 15 series.
Komisi Eropa menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi dalam teknologi pengisian daya perangkat elektronik, mengurangi limbah elektronik, dan menyederhanakan penggunaan pengisi daya.
USB Type-C dianggap sebagai solusi engisian daya universal yang akan berlaku untuk berbagai perangkat. Antara lain ponsel, tablet, kamera digital, headphone, headset, speaker portabel, konsol game genggam, pembaca e-book, earbud, keyboard, mouse, dan sistem navigasi portabel.
Sebelumnya, pada tahun 2026, semua laptop yang dijual di pasar Eropa diharuskan dilengkapi dengan port USB Type-C. Komisi Eropa juga memberikan "masa transisi" bagi industri ini untuk menyesuaikan diri dengan peraturan baru.
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Advertisement