Liputan6.com, Jakarta - Co-founder Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, memutuskan untuk menutup aplikasi berita buatan mereka, Artifact, yang baru seumur jagung.
Diluncurkan satu tahun yang lalu, kedua pendiri Instagram itu menutup Artifact dengan alasan pasar yang kurang besar untuk aplikasi tersebut.
Baca Juga
"Kami telah mengambil keputusan untuk menghentikan pengoperasian aplikasi Artifact," ujar Kevin Systrom sebagai CEO Artifact, lewat sebuah unggahan di Medium.
Advertisement
"Kami telah membangun sesuatu yang disukai oleh kelompok inti pengguna, namun kami menyimpulkan peluang pasar tidak cukup besar untuk menjamin investasi berkelanjutan dengan cara ini," ujarnya.
Systrom pun mengatakan dirinya tetap bangga dengan pencapaian Artifact, meskipun dikerjakan oleh tim kecil yang beranggotakan delapan orang.
Ia juga mengatakan bahwa baru-baru ini, Artifact mendapatkan penghargaan sebagai everyday essential app of the year dari Google Play Store.
Aplikasi itu pun mulai menghentikan fitur untuk memberikan komentar dan postingan baru, karena keduanya membutuhkan moderasi dan pengawasan, namun tim tidak memiliki staf untuk mendukungnya.
Selain itu, aplikasi Artifact akan terus menjalankan kemampuan utamanya yaitu untuk membaca berita, sampai akhir Februari 2024.
Para anggota tim Artifact akan dibubarkan, dan Systrom sendiri mengatakan dirinya "secara pribadi tidak sabat untuk melanjutkan membuat hal-hal baru."
Mengutip The Verge, aplikasi berita ini menggunakan pendekatan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), untuk menyarankan berita yang mungkin ingin dibaca pengguna.
Digarap Duo Pendiri Instagram di 2023
Aplikasi ini diluncurkan akhir Januari 2023. Sejak itu, Artifact sudah menambahkan beberapa fitur seperti ringkasan artikel dengan AI, fitur komentar, dan kemampuan untuk menandai clickbait lalu ditulis ulang dengan AI.
Kemudian, aplikasi Artifact mendapatkan kemampuan lain, seperti memungkinkan pengguna mengunggah tautan untuk membagikan hal-hal menarik di web, dan fitur postingan mirip Twitter.
Artifact sendiri didirikan oleh duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger.
Menurut Systrom kepada Platformer, nama "Artifact" berarti "Articles, Facts, and Artificial Intelligence." Jadi bisa dibilang, Artifact adalah aplikasi agregator berita yang digerakkan algoritma rekomendasi ala TikTok.
Mengutip Engadget, Kamis (2/2/2023), saat pertama kali meluncurkan Artifact, pengguna akan melihat feed utama yang diisi oleh konten dari sebuah publikasi, misalnya The New York Times.
Kemudian, ketika pengguna membaca lebih banyak artikel, aplikasi berita ini akan mulai mempersonalisasi feed-nya. Ini mirip saat seseorang menonton video di For You Page TikTok.Â
Advertisement
Bukan Proyek Pertama Usai Keluar dari Instagram
Systrom kala itu mengatakan, sistem rekomendasi besutan tim Artifact memprioritaskan berapa lama pengguna menghabiskan waktu membaca tentang subyek tertentu, alih-alih klik dan komentar.
Menurutnya, Artifact juga menampilkan berita baik dari media sayap kiri dan kanan, meski perusahaan menegaskan mereka tidak akan mengizinkan unggahan yang "mempromosikan kepalsuan."
Ini bukan proyek pertama keduanya setelah Instagram. Pada 2020 lalu, saat pandemi, mereka bekerja sama untuk membuat situs web Rt.live yang berfungsi untuk melacak penyebaran Covid-19.
Mengutip CNET, Systrom dan Krieger memutuskan cabut dari Instagram pada September 2018, setelah delapan tahun bekerja di perusahaan milik Facebook tersebut.
Keduanya mengklaim di publik mereka keluar untuk mengeksplorasi "kreativitas dan keingintahuan mereka lagi." Namun kabarnya, ada ketegangan yang terjadi antara salah satu dari mereka dengan CEO Facebook (sekarang Meta) Mark Zuckerberg.
Infografis Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Advertisement