Liputan6.com, Jakarta - Mendekati dimulainya perilisan Vision Pro ke pengguna pada awal Februari 2024, Apple mengumumkan bakal menghadirkan sejumlah konten hiburan dalam perangkat mixed reality (MR) tersebut.
Apple menyebutkan konten-konten hiburan seperti film 3D ini, akan tersedia di Apple Vision Pro mulai Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga
Melalui pernyataannya, Apple menyebut akan ada "lebih banyak piksel daripada TV 4K untuk setiap mata, dikombinasikan dengan sistem Audio Spasial yang canggih."
Advertisement
"Apple Vision Pro adalah perangkat hiburan terbaik," kata Greg Joswiak, Senior Vice President of Worldwide Marketing, Apple, dikutip dari laman resminya, Jumat (19/1/2024).
"Ini tidak seperti apa pun yang pernah dilihat pengguna sebelumnya dan kami tidak sabar menunggu mereka merasakannya sendiri," kata Joswiak.
Tak cuma Apple TV Plus, salah satu platform streaming yang akan diboyong ke Vision Pro adalah Disney Plus.
"Apple Vision Pro adalah platform revolusioner yang akan membawa penggemar kami lebih dekat dengan karakter dan cerita yang mereka sukai sekaligus membenamkan mereka lebih dalam pada semua yang ditawarkan Disney," kata Bob Iger, CEO The Walt Disney Company.
Selain itu, akan ada juga layanan streaming seperti ESPN, NBA, MLB, PGA Tour, Max, Discovery+, Amazon Prime Video, Paramount+, Peacock, Pluto TV, Tubi, Fubo, Crunchyroll, Red Bull TV, IMAX, TikTok, serta MUBI. Namun, Netflix masih absen dari daftar ini.
Tak cuma layanan-layanan tersebut, pengguna Apple Vision Pro juga bakal bisa menonton video secara streaming dengan Safari serta browser lainnya.
Sediakan Lebih dari 150 Film 3D
Menurut Apple, dalam peluncurannya, akan ada lebih dari 150 film 3D terkenal, di antaranya Avatar: The Way of Water, Dune, Spider-Man: Into the Spider-Verse, and The Super Mario Bros. Movie.
Pengguna dapat mengakses versi 3D dari film yang memenuhi syarat saat tersedia untuk disewa atau dibeli dari aplikasi Apple TV, serta pengguna yang memiliki atau membeli film edisi 3D dapat mengakses versi tersebut di Vision Pro tanpa biaya tambahan.
Beberapa aplikasi streaming, termasuk Disney Plus, juga akan menawarkan versi 3D dari film terbaru dan terpopuler mereka di Vision Pro saat peluncuran, serta meluncurkan versi 3D baru bersamaan atau segera setelah rilis 2D standar.
Pengguna juga bakal bisa menonton film 2D dan 3D dengan Spatial Audio, dan dalam sebuah lingkungan, untuk menghadirkan pengalaman yang lebih dalam.
Advertisement
Apple Buka Pre-Order Vision Pro di AS 19 Januari 2024
Apple Vision Pro Vision Pro sendiri sudah mulai dijual, diawali untuk pasar Amerika Serikat (AS), dengan sesi pre-order dibuka pada 19 Januari 2024.
Apple Vision Pro sendiri bisa di pre-order secara online di situs Apple dan mulai dikirim ke konsumen pada 2 Februari atau dua minggu kemudian.
Setelah 2 Februari 2024, perangkat Vision Pro ini akan tersedia di seluruh lokasi toko Apple di Amerika Serikat.
Mengutip GSM Arena, Rabu (10/1/2024), perusahaan membanderol harga Apple Vision Pro model 256GB dengan harga mulai dari USD 3.499 atau sekitar Rp 54 jutaan.
Kabarnya, perusahaan berbasis di Cupertino itu juga berencana untuk menjual model lain dari Apple Vision Pro. Sayang, belum dipastikan secara detail kapan.
Informasi, Apple Vision Pro Vision Pro dijual dengan tali Solo Knit Band dan Dual Loop Band di paket penjualan komputer spasial ini. Tak hanya itu, tersedia juga Light Seal dan dua bantalan Light Seal berbeda di dalam boks.
Dalam boks ini, sudah disediakan kain pembersih, baterai, kabel USB-C, dan adapter USB-C. Apple juga menyertakan lensa aksesoris tambahan bila agar pengguna bisa melihat jelas tampilan.
Disebutkan, Apple menyertakan detail informasi resep lensa ZEISS Optical atau perangkat tambahan untuk dipasang di  Vision Pro menggunakan magnet.
Lensa tersebut akan dijual seharga USD 149 (Rp 2,3 juta) dan aksesoris lensa tempel senilai USD 99 (Rp 1,5 juta).
Â
Chipset di Apple Vision Pro
Hadir sebagai headset Apple perdana, Vision Pro memang dihadirkan sebagai perangkat AR. Namun, perangkat ini juga bisa dialihkan antara AR dan VR (Virtual Reality) secara penuh menggunakan fitur dial.
Perangkat ini disebut tidak membutuhkan kontroler, karena pengguna dapat menelusuri menu yang ditampilkan perangkat ini hanya dengan melihatnya. Pengguna pun bisa melakukan tap untuk memilih, serta flick untuk melakukan scrolling.
Headset ini memakai video passthrough, yang memungkinkan pengguna melihat dunia nyata secara full color, tapi tetap dapat memproyeksikan objek 3D ke ruang nyata, termasuk menarik objek ke dunia nyata.
Saat berbicara dengan orang lain secara jarak jauh, Apple menyebut pengguna bisa memakai audio spasial untuk melakukan berbagai hal. Salah satunya mengatur peserta FaceTime dalam video tiles di sekitar ruangan.
Headset ini juga lebih ramah untuk pengguna berkacamata, karena akan mendukung sisipan optik khusus dari Zeiss, yang secara magnetis menempel pada lensa kacamata. Namun, sisipan ini akan dijual terpisah.
Bicara soal chip yang digunakan, perangkat ini memakai M2, bersama dengan chip baru bernama R1.
Agar tidak terisolasi dari orang lain, headset akan menampilkan mata pengguna dengan sistem EyeSight. Jika memakai mode VR penuh, layar yang bersinar akan mengaburkannya, mengisyaratkan pengguna sedang tidak tersedia.
Apple juga mengklaim headset ini akan menjamin keamanan dan privasi penggunanya. Kunci Apple Vision Pro dapat dibuka dengan sistem autentikasi iris mata pengguna Optic ID.
Advertisement