Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi berencana membuat kebijakan untuk penyedia internet fixed broadband.Â
Dalam aturan ini, rencananya para penyedia internet broadband tidak boleh menjual layanan internet yang kecepatannya di bawah 100 Mbps.Â
Baca Juga
"Internet ini merupakan kebutuhan pokok, kenapa masih menjual 5 Mbps, 10 Mbps untuk fixed broadband? Kenapa tidak langsung menjual 100 Mbps? Makanya saya akan buat kebijakan untuk mengharuskan mereka menjual fixed broadband dengan kecepatan 100 Mbps," kata Menkominfo Budi Arie dalam keterangan resmi Kominfo, dikutip Kamis (25/1/2024).Â
Advertisement
Hal ini lantaran kecepatan internet di Indonesia terbilang rendah jika dibandingkan negara-negara lainnya. Apalagi, internet cepat kini diperlukan untuk mendukung ekonomi digital hingga pemerintahan digital.Â
"Untuk mendukung ekonomi digital, masyarakat, dan semuanya yang serba digital, semua ini tidak mungkin dilakukan kalau tidak ada sinyalnya, karena pilar digitalisasi adalah infrastruktur digital," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi.Â
Menurut Budi Arie Setiadi, kecepatan internet Indonesia masih rendah, dengan angka 24,9 Mbps.Â
Kecepatan Internet Indonesia Kalah dengan Negara Lain di Asia Tenggara
Ia juga bilang, kalau kecepatan internet itu di bawah Filipina, Kamboja, dan Laos. "Indonesia hanya unggul (dalam hal kecepatan internet) dibandingkan Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara," kata Budi Arie Setiadi.Â
Untuk itulah, ia berencana membuat kebijakan kalau penyedia internet fixed broadband dilarang menjual paket internet dengan kecepatan di bawah 100 Mbps.Â
Advertisement
Mau Panggil Operator dan APJII
Terkait hal ini, dirinya akan memanggil seluruh operator seluler dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk berdiskusi melalui optimalisasi kecepatan internet.Â
Hal ini diungkapkan oleh Budi Arie Setiadi saat Kunjungan Kerja ke Balai Monitoring (Balmon) SFR Kelas 1 Palembang. Dalam kunjungan tersebut, Budi Arie menyebut, Balmon Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Ditjen SDPPI Kominfo jadi salah satu ujung tombak dalam memantau ketersediaan layanan digital untuk masyarakat.Â
Keberadaan Balmon SFR juga menjadi penghubung ekosistem komunikasi dan informatika di daerah.Â
"Keberadaan peta jalan digital Indonesia 2021-2021 terdiri dari infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital serta masyarakat digital. Balmon SFR Kelas 1 Palembang bisa turut membantu sosialisasi program-program digitalisasi Kominfo," kata Budi Arie.Â
Â